Dorong Percepatan Vaksin Bagi Masyarakat Rentan di Kota Pekalongan dengan Libatkan 24 Komunitas

Kota Pekalongan - Masih minimnya capaian vaksin di Kota Pekalongan melatarbelakangi Migrant Care bersama Save the Children dengan dukungan Australia Indonesia Health Security Partnerhsip (AIHSP) membantu Pemerintah Kota Pekalongan mendorong program percepatan vaksinasi untuk masyarakat rentan, seperti kelompok disabilitas, lansia dan juga anak anak di Kota Batik tersebut.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengapresiasi dan menyambut baik adanya program percepatan vaksin yang dilakukan oleh Migrant Care dengan melibatkan 24 komunitas yang siap berkolaborasi menggugah kesadaran masyarakat untuk bisa melengkapi vaksinasi.

"Saat pandemi Covid-19 masih tinggi kemarin capaian vaksin di Kota Pekalongan terutama untuk vaksin booster masih di posisi 5 terendah di Jawa Tengah. Sehingga, kami sangat menyambut baik jika banyak pihak yang berkolaborasi mendorong kesadaran masyarakat untuk disuntik vaksin, meski saat ini pandemi berangsur mulai melandai," ucap Aaf, saat beraudiensi dengan Organisasi Migrant Care, berlangsung di ruang kerjanya, Senin (19/9/2022).

Menurutnya, sejumlah upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19 yang digagas oleh Pemerintah Pusat mulai dari layanan vaksinasi di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), layanan vaksin door to door, hingga menyediakan sejumlah doorprize menarik bagi peserta vaksin yang beruntung.

"Saat ini yang harus ditekankan adalah bagaimana kesadaran masyarakat untuk mau melengkapi dosis vaksin meski sekarang pandemi Covid-19 sudah melandai. Terlebih, untuk sasaran kaum rentan seperti lansia yang capaiannya masih rendah. Tinggal nanti bagaimana trik dan mekanime yang dilakukan Migrant Care bersama 24 komunitas selama 4 bulan ini untuk bisa membangkitkan kesadaran masyarakat  untuk bisa secara sukarela divaksin. Tak terkalah penting tetap harus koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait stok vaksin maupun pelibatan SDM kesehatan serta mekanismenya," tegasnya.

Project Officer Migrant Care Kota Pekalongan, Herwanto menjelaskan bahwa, program percepatan vaksin selama 4 bulan ke depan, dari September hingga Desember 2022 mendatang ini merupakan bentuk kerjasama Australia Indonesia Health Security Partnerhsip (AIHSP) melalui yayasan Save The Children and Migrant Care dalam percepatan vaksinasi untuk kelompok rentan. Pihaknya menyebutkan ada 12 kriteria yang menjadi fokus sasaran utama dalam program ini yakni disabilitas, lansia, perempuan kepala keluarga, ODHA, kelompok adat, kelompok minoritas lain seperti agama, suku, kelompok seksual, waria, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas dan Rutan, masyarakat prasejahtera penerima bantuan sosial.

"Program ini selama 4 bulan mulai September sampai Desember 2022. Dimana, yang menjadi mitra porgram ini adalah organisasi atau komunitas yang ada disini dan yang sudah siap berkolaborasi ada 24 komunitas.
Dalam keberlangsungan program ini, mereka sudah dilatih kapasitasnya Gender Equality Disability dan Social Inclusion (GEDSI)," terang Herwanto.

 Herwanto memaparkan, ada sekitar 27.800 sasaran yang ditargetkan dapat dicapai dalam program percepatan vaksin ini. Adapun mekanismenya disesuaikan dengan cara dari komunitas masing-masing untuk mengkampanyekan program ini ke masyarakat baik melalui media maupun role model.

"Bisa juga dengan membuat strategi ada kelompok anak sebagai role model vaksinasi untuk mengedukasi ke keluarganya. Kaitannya dengan titik lokasi program ini, para komunitas akan menentukan sendiri dimana tempat yang disepakati yang tersebar di 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan. Kami berharap, dalam program ini tidak ada masyarakat tanpa terkecuali yang terlewatkan untuk bisa mendapatkan suntikan vaksin dalam rangka mencegah virus Covid-19 dan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity)," pungkasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)