Dorong Kompetensi Masyarakat, Pemkot Sediakan 79 Paket Pelatihan di Tahun 2024

Dalam rangka memberikan dan meningkatkan kompetensi warganya, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) bakal melaksanakan 79 paket pelatihan yang bersumber dari dana APBN di tahun 2024 guna mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat setempat.
Hal tersebut disampaikan plt Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Arif Karyadi melalui kepala bidang Penempatan Kerja Pelatihan dan Produktivitas, Indria Susanti. Ia menjelaskan 79 paket pelatihan tersebut bersumber dana APBD khususnya dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Puluhan paket tersebut akan digelar secara gratis dan diperuntukkan khusus warga kota Pekalongan.
Ia merinci 6 paket pelatihan akan digelar di Balai Latihan Kerja dengan masing-masing kuota pelatihan yakni 16 peserta, untuk kompetensi yang disediakan antara lain menjahit, pembuatan roti dan kue, service AC, otomotif, kendaraan ringan, las dan tata boga. Selain itu pihaknya melibatkan lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS) sebanyak ada 8 paket, 1 paket diikuti 20 peserta terdiri dari 5 paket menjahit dan 2 lainnya berupa paket pembuatan hantaran dan pembuatan roti kue.
“Pelatihan kewirausahan khusus di kelurahan akan kita gelar di 27 kelurahan ada 55 paket dengan rincian 20 paket tata boga, 20 paket pembuatan kerajinan dan 15 paket pelatihan pembuatan desain kemasan produk. Kami akan melaksanakan pelatihan khusus bagi buruh rokok yang ada di PT MPS sejumlah 10 paket, akan diikuti 20 orang setiap paketnya, 5 paket kuliner dan 5 paket craft kemudian ada 4 pelatihan dari pokir berupa pelatihan tata boga dan hantaran serta 1 pelatihan kewirausahaan,” terangnya.
Disampaikan Indria bahwa kompetensi yang dipilih masih sama dengan tahun sebelumnya namun untuk peserta diusahakan berbeda dari tahun lalu agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa berdaya dan bersaing dengan modal kompetensi masing-masing.
“Targetnya diharapkan peserta pelatihan dengan keterampilan yang ada, dia siap kerja, mendapatkan pekerjaan yang ia minati sesuai dengan passion, bisa menciptakan lapangan kerja sampai pada akhirnya dapat mengurangi jumlah pengangguran. Kami juga berharap peserta yang sudah mengikuti pelatihan dapat mengembangkan lebih lanjut untuk pemberdayaan dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat luas,” tutup Indria.
Hal tersebut disampaikan plt Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Arif Karyadi melalui kepala bidang Penempatan Kerja Pelatihan dan Produktivitas, Indria Susanti. Ia menjelaskan 79 paket pelatihan tersebut bersumber dana APBD khususnya dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Puluhan paket tersebut akan digelar secara gratis dan diperuntukkan khusus warga kota Pekalongan.
Ia merinci 6 paket pelatihan akan digelar di Balai Latihan Kerja dengan masing-masing kuota pelatihan yakni 16 peserta, untuk kompetensi yang disediakan antara lain menjahit, pembuatan roti dan kue, service AC, otomotif, kendaraan ringan, las dan tata boga. Selain itu pihaknya melibatkan lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS) sebanyak ada 8 paket, 1 paket diikuti 20 peserta terdiri dari 5 paket menjahit dan 2 lainnya berupa paket pembuatan hantaran dan pembuatan roti kue.
“Pelatihan kewirausahan khusus di kelurahan akan kita gelar di 27 kelurahan ada 55 paket dengan rincian 20 paket tata boga, 20 paket pembuatan kerajinan dan 15 paket pelatihan pembuatan desain kemasan produk. Kami akan melaksanakan pelatihan khusus bagi buruh rokok yang ada di PT MPS sejumlah 10 paket, akan diikuti 20 orang setiap paketnya, 5 paket kuliner dan 5 paket craft kemudian ada 4 pelatihan dari pokir berupa pelatihan tata boga dan hantaran serta 1 pelatihan kewirausahaan,” terangnya.
Disampaikan Indria bahwa kompetensi yang dipilih masih sama dengan tahun sebelumnya namun untuk peserta diusahakan berbeda dari tahun lalu agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa berdaya dan bersaing dengan modal kompetensi masing-masing.
“Targetnya diharapkan peserta pelatihan dengan keterampilan yang ada, dia siap kerja, mendapatkan pekerjaan yang ia minati sesuai dengan passion, bisa menciptakan lapangan kerja sampai pada akhirnya dapat mengurangi jumlah pengangguran. Kami juga berharap peserta yang sudah mengikuti pelatihan dapat mengembangkan lebih lanjut untuk pemberdayaan dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat luas,” tutup Indria.