Dongkrak Pemulihan Ekonomi, Pemkot Siapkan 3 Fokus Utama dalam Sektor Batik

Kota Pekalongan - Untuk memulihkan sektor ekonomi ditengah pandemi, Pemerintah kota (Pemkot) Pekalongan terus mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Usaha tersebut, dipercaya akan mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang didorong untuk bangkit adalah sektor industri batik yang menyerap ribuan tenaga kerja dan menjadi andalan sektor ekonomi masyarakat setempat.

Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE mengungkapkan bahwa, program pemulihan ekonomi menjadi fokus utama Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, setelah penanganan pandemi semakin baik dengan kasus Covid-19 yang sudah mereda. Menurutnya,ada 3 fokus dalam pemulihan sektor ekonomi di bidang perbatikan yang akan digenjot yakni bagaimana penanganan limbah-limbah batik, kesejahteraan dan keberlangsungan pekerja batik, serta peningkatan pemasaran batik secara meluas.

“Alhamdulillah Covid-19 sudah kondusif, tinggal kita genjot pemulihan ekonomi,kebetulan momentumnya tepat pada Hari Batik, karena Pekalongan salah satu andalan sektor ekonominya adalah batik,bagaimana kita pulihkan juga dari sektor batik karena yang sangat terdampak.  Ada 3 fokus ini , yang pertama, sesuai dengan tema Hari Batik tahun 2021 ini yaitu “Lestari Batikku,Terlindungi Alamku”, jadi harapan kami batik tetap berjaya, sementara limbah-limbah yang dihasilkan dari industri batik itu jangan sampai merusak lingkungan atau merusak alam sekitar,” tutur Aaf,sapaan akrabnya,usai kegiatan ziarah rombongan bersama Koarmada II Laksda TNI AL,bertempat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Prawira Reksa Negara,Minggu siang(3/10/2021).

Lebih lanjut,kata Aaf, fokus kedua yakni bagaimana para pekerja batik yang mayoritas sudah berusia lanjut (sepuh) dan berkecimpung bekerja di perbatikan sejak lama itu, harus disiapkan juga generasi penerus pembatik tersebut, dengan harapan jangan sampai batik semakin bertambah jaya,tetapi pekerja batiknya tidak ada dan pekerjaan membatik tidak diminati oleh generasi penerusnya. Selanjutnya, fokus ketiga yakni peningkatan produksi dan pemasaran batik yang semakin meluas melalui pelatihan-pelatihan ekspor, digital marketing maupun mengikutsertakan UMKM industri batik dalam ajang pameran-pameran agar batik semakin dikenal masyarakat luas.

“Karena generasi sekarang kalau pengrajin batik ini kesejahteraannya masih kurang dan kesenjangannya masih jauh,tentunya tidak diminati. Hal ini juga concern kepada itu,jangan sampai batiknya semakin jaya,tetapi pekerja pembatiknya tidak ada. Ini harus kita siapkan juga para juragan-juragan batik ini harus menyertakan BPJS misalnya, karena dari sektor kesehatan saat ini mahal. Sebetulnya potensi ekspor khususnya di bidang perbatikan ini masih terbuka,kami juga akan terus mengadakan pelatihan ekspor, memberi kesempatan kepada pelaku UMKM di bidang batik untuk mengikuti pameran-pameran untuk memasarkan produk batik Kota Pekalongan, sehingga pemasaran batik tersebut akan terbuka lebar lagi,”pungkasnya.




(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)