DLHK Jateng Verlap Program Desa Mandiri Sampah di Kelurahan Kuryos Kota Pekalongan

Kota Pekalongan - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah melaksanakan verifikasi lapangan (verlap) di Kelurahan Kuripan Yosorejo (Kuryos), Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Kamis siang (21/11/2024).

Verlap ini merupakan bagian dari Program Penghargaan Desa Mandiri Sampah (DMS) Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024 usai Kelurahan Kuryos dinyatakan lolos tahapan seleksi administrasi. Penghargaan Desa Mandiri Sampah ni diberikan oleh Gubernur Jawa Tengah kepada desa/kelurahan yang berhasil dalam pengelolaan sampah secara mandiri, inovatif dan berkelanjutan.

Analis Kebijakan Muda pada DLHK Provinsi Jawa Tengah, Lina selaku tim verlap Penghargaan DMS menjelaskan bahwa, kunjungannya ke Kelurahan Kuryos Kota Pekalongan ini dimaksudkan untuk melihat pengelolaan sampah secara langsung yang telah dilakukan di Kelurahan Kuryos sebagai tahapan penilaian Penghargaan Desa Mandiri Sampah Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024. Menurutnya, permasalahan sampah menjadi masalah yang luar biasa pelik dan perlu penanganan, tidak hanya dari upaya pemerintah, melainkan juga ada peran masyarakat didalamnya terutama dari kalangan ibu- ibu untuk bersama mengolah dan memilah sampah di rumah masing-masing.

"Pilah sampah perlu dilakukan dari rumah atau dari tingkat RT agar sampah yang dibuang ke TPA sedikit. Dimana, sampah anorganik bisa diolah menjadi barang bernilai ekonomi tinggi, sehingga ketika dijual bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Sementara, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos, seperti halnya tagline yang terus kami gaungkan yakni #Sampahmembawaberkah#," terangnya.

Lina menilai, dari hal tersebut selain membuat lingkungan menjadi lebih bersih, dari sampah juga bisa mendatangkan keuntungan jika dapat mengelola sampah organik dan anorganik. Dari verlap ini, ia mengungkapkan, ada 5 aspek yang dinilai mulai dari terkait regulasi atau peran pemerintah terhadap peran masyarakat, kelembagaan pengelolaan sampah (pembentukan TPS-3R, KSM, BSI, BSU), aspek sosial budaya, pendanaan, teknik operasional(pemilahan, pengangkutan, proses akhir sampah, dan inovasi).

"Secara lapangan, berdasarkan informasi dari ibu-ibu disini belum ada pilah sampah, hanya masih sebagian kecil dari 2 ribuan warga baru 800 orang yang berkontribusi terhadap jasa angkut sampahnya, kemudian dari pilah sampah hanya 60 orang, yang lainnya masih sistem sedekah sampah,"tuturnya.

Lanjut Lina menyebutkan, di Tahun 2024 ini lomba penghargaan DMS, dari 24 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mengikuti, dimana ada 48 desa/kelurahan yang ikut berpartisipasi, terdiri dari 8 kelurahan dam 40 desa, salah satunya Kelurahan Kuryos yang dilakukan verlap kali ini. Penghargaan DMS ini terbagi menjadi beberapa kategori yakni Pratama, Muda, Madya, dan Utama.

"Sebagai bentuk penghargaannya nanti kami ambil 6 desa/kelurahan terbaik yang akan diumumkan pada Desember 2024. Hari ini terakhir verlap, minggu depan kami plenokan secara internal untuk memberikan penilaian dengan obyektif,"tegasnya.

Sementara itu, Lurah Kuryos, Mahfud mengapresiasi atas kegiatan verlap tim penilai dari DLHK Provinsi Jawa Tengah ke Kelurahan Kuryos. Ia mengaku telah menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penilaian verlap kali ini baik hal teknis maupun hal pendukung seperti SK tentatif maupun beberapa perpaduan kelurahan Pelangi ( Kelurahan Peduli Lingkungan) Perubahan Adaptasi dan Perubahan Iklim yang nanti akan dinilai pada tanggal 25-26 November ini.

"Berarti kita sudah memiliki bank data terkait dengan Desa Mandiri Sampah. Kaitannya dengan verifikasi administratif dan paparan, tim penilai merasa terkesan karena kita memiliki inovasi-inovasi. Namun, masih ada yang perlu ditingkatkan ke depan terkait pembinaan sampah,"ujar Mahfud.

Disampaikan Mahfud, beberapa inovasi pengelolaan sampah yang sudah dilakuka Kuryos diantaranya pembuatan paving block dari sampah plastik, sistem informasi kas RT dan RW yang berguna untuk Kota Pekalongan seperti iuran jimpitan, sampah yang dikelola RT aecara transparan akan bisa diakses oleh warga  melalui grup masing-masing RT/RW setempat. Selain itu, di Kuryos juga sudah ada 3 lokasi bank sampah (bank sampah Asli, Melati dan Mewah), dan 2 TPS-3R yakni TPS-3R Saling Asih dan Rejo Makmur.

"Alhamdulillah semua berjalan lancar, bahkan penjadwalan sudah dilakukan, termasuk pengangkut sampah dari RT dan RW sudah terkoordinir, yakni TPS-3R Saling Asih untuk wilayah Kuripan Lor, dan TPS-3R Rejo Makmur untuk wilayah Yosorejo,"bebernya.

Pihaknya berharap, usai verlap ini, di tingkat RW masing-masing ada pemilahan sampah dengan dibentuknya perubahan iklim yang melibatkan RT, TP-PKK, pemuda, sehingga ada penanggungjawaban dari RW.

"Sebab, dari 11 RW di Kelurahan Kuryos, baru ada 2 RW yang terdapat yg bank sampahnya. Harapannya, nanti bisa dikembangkan penciptaan bank sampah secara bertahap, sehingga RW bisa memilah dan koordinasi dengan bank sampah induk yaitu Bank Sampah Asli. Kami optimis dalam lomba ini mudah-mudahan bisa mewakili Kota Pekalongan mendapatkan Penghargaan Desa Mandiri Sampah di tingkat Jawa Tengah Tahun 2024,"pungkasnya. (Dian)