DLH Genjot Pengelolaan Sampah

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di tahun 2024 terus menggembangkan sejumlah program terkait pengurangan dan penanggan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Pekalongan, antara lain penambahan TPS-3R, penambahan alat pemilah sampah, serta pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kota Pekalongan di Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan yang akan dikolaborasikan dengan kemitraan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melalui kepala bidang kebersihan dan pengelolaan sampah, Adi Setiawan, “Terkait upaya pengurangan sampah kami ada penambahan TPS-3R yakni di Pringrejo dimana pembangunan telah dilaksanakan di tahun 2023 akan kita operasional dan kami juga akan menambah 2 personil disana, kemudian untuk tahun ini bantuan DAK terintegrasi di Bugisan, sehingga akan ada 23 TPS3R di tahun ini. Kami mendorong kepala kelurahan untuk turut serta mengelola TPS-3R agar lebih banyak sampah yang bisa diolah, harapannya 2 sampai 3 ton bisa tertangani di TPS-3R,” terangnya.
Selanjutnya inovasi Omah Pilah Sampah Mandiri dan Berekonomi (OOPS MAMI) akan dikembangkan, untuk tahun ini ada 2 alat pemilah sesuai dengan yang ada di pilot project oops mami Bendan ke beberapa TPS-3R, “Hasil evaluasi kami TPS-3R sudah siap salah satunya di Poncol, yang lain masih kita kaji dan evaluasi lagi,” ujarnya.
Terkait pembangunan TPST kolaborasi dengan kemitraan saat ini sudah dilakukan penyusunan DED, akan dilanjutkan dengan groundbreaking di bulan februari mendatang, “Mudah-mudahan bulan agustus sudah ada TPST, targetnya kalau sudah ada pengurangan sampah ke TPA sekitar 20 ton per hari,” katanya.
Adi menambahkan di tahun ini pembentukan bank sampah akan ditingkatkan lagi, dari tahun 2023 semula 19 bank sampah bertambah menjadi 23 bank sampah, ia berharap jumlah ini bisa bertambah sehingga setiap kelurahan memiliki bank sampah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melalui kepala bidang kebersihan dan pengelolaan sampah, Adi Setiawan, “Terkait upaya pengurangan sampah kami ada penambahan TPS-3R yakni di Pringrejo dimana pembangunan telah dilaksanakan di tahun 2023 akan kita operasional dan kami juga akan menambah 2 personil disana, kemudian untuk tahun ini bantuan DAK terintegrasi di Bugisan, sehingga akan ada 23 TPS3R di tahun ini. Kami mendorong kepala kelurahan untuk turut serta mengelola TPS-3R agar lebih banyak sampah yang bisa diolah, harapannya 2 sampai 3 ton bisa tertangani di TPS-3R,” terangnya.
Selanjutnya inovasi Omah Pilah Sampah Mandiri dan Berekonomi (OOPS MAMI) akan dikembangkan, untuk tahun ini ada 2 alat pemilah sesuai dengan yang ada di pilot project oops mami Bendan ke beberapa TPS-3R, “Hasil evaluasi kami TPS-3R sudah siap salah satunya di Poncol, yang lain masih kita kaji dan evaluasi lagi,” ujarnya.
Terkait pembangunan TPST kolaborasi dengan kemitraan saat ini sudah dilakukan penyusunan DED, akan dilanjutkan dengan groundbreaking di bulan februari mendatang, “Mudah-mudahan bulan agustus sudah ada TPST, targetnya kalau sudah ada pengurangan sampah ke TPA sekitar 20 ton per hari,” katanya.
Adi menambahkan di tahun ini pembentukan bank sampah akan ditingkatkan lagi, dari tahun 2023 semula 19 bank sampah bertambah menjadi 23 bank sampah, ia berharap jumlah ini bisa bertambah sehingga setiap kelurahan memiliki bank sampah.