Ditunjuk Sebagai Pilot Projet, HPI Segera Dibangun di Kota Pekalongan

Ikan dikenal sebagai sumber protein yang baik bagi tubuh, selain daging dan ayam. Namun, konsumsi ikan di Indonesia masih sedikit. Padahal, ada beragam manfaat ikan, baik untuk anak hingga orang dewasa. Melihat pentingnya konsumsi ikan, di tahun 2024, Kota Pekalongan menjadi pilot project pembangunan Hidrosat Protein Ikan (HPI) yang dibangun oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Sugiyo.
Ia menuturkan bahwa HPI merupakan pabrik yang akan melakukan pengolahan ikan dengan mengambil dari sari murni protein yang paling tinggi untuk dijadikan ke beberapa produk turunan olahan ikan. “Tujuan adanya HPI ini untuk mendapat nilai tambah dari produk ikan, meningkatkan konsumsi ikan yang masih rendah di Kota Pekalongan baik di Jawa Tengah dan Nasional, dengan adanya Hidrosat Protein Ikan ini diharapkan kita bisa membantu Pemerintah dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting karena ikan proteinnya sangat tinggi,” tuturnya.
Sugiyo menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan oleh HPI antara lain jenis kosmetik yang bisa untuk skin care maupun obat-obatan, jenis makan berupa susu ikan dan tepung ikan serta pakan ternak, “HPI dapat memproses nilai protein ikan persatuannya menjadi kurang lebih di atas 70 persen, artinya 1 kilogram tepung nilai protein diatas 70 persen, sehingga sangat bernilai tinggi dan sangat diperlukan untuk penambahan gizi bagi anak stunting,” tandasnya.
Meskipun produk makanan tersebut berasal dari ikan, baik tepung maupun susu, sama sekali tidak beraroma ikan, sehingga sangat memudahkan masyarakat yang sulit mengonsumsi ikan karena aroma atau tekstur ikan tersebut. Produk tersebut dapat digunakan sebagai campuran makanan, sehingga masyarakat bisa mengkombinasikan bahan pangan lainnya dengan produk tersebut supaya tetap memiliki kandungan ikan.
Ia mengatakan bahwa saat ini pembangunan HPI sudah menyelesaikan tahap pengukuran lahan dan pengambilan sondir tanah, saat ini sedang memasuki tahap perencanaan desain Undang-undang dan awal bulan Juli mendatang pekerjaan direncanakan akan dimulai. “Rencana selesai bulan Oktober 2024. Untuk lahannya berlokasi di Technopark yang mana sudah milik Pemerintah Kota Pekalongan melalui DKP dan sudah clear and clear. Kemudian mengapa Kota Pekalongan dipilih menjadi pilot project sebab secara geografis terletak di tengah-tengah, harapannya HPI tidak hanya bermanfaat untuk Kota Pekalongan apalagi sasarannya untuk penurunan angka stunting, diharapkan dari Kota Pekalongan bisa untuk seluruh Jawa Tengah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sugiyo menyebutkan target awalnya HPI dapat memproduksi 2 ton per bulan, meskipun masih kecil, pihaknya berupaya mengembangkan dan meningkatkan produksi ikan kedepan agar kehadiran HPI tidak sia-sia, membawa manfaat dan bisa meningkatkan konsumsi ikan.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)
Ia menuturkan bahwa HPI merupakan pabrik yang akan melakukan pengolahan ikan dengan mengambil dari sari murni protein yang paling tinggi untuk dijadikan ke beberapa produk turunan olahan ikan. “Tujuan adanya HPI ini untuk mendapat nilai tambah dari produk ikan, meningkatkan konsumsi ikan yang masih rendah di Kota Pekalongan baik di Jawa Tengah dan Nasional, dengan adanya Hidrosat Protein Ikan ini diharapkan kita bisa membantu Pemerintah dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting karena ikan proteinnya sangat tinggi,” tuturnya.
Sugiyo menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan oleh HPI antara lain jenis kosmetik yang bisa untuk skin care maupun obat-obatan, jenis makan berupa susu ikan dan tepung ikan serta pakan ternak, “HPI dapat memproses nilai protein ikan persatuannya menjadi kurang lebih di atas 70 persen, artinya 1 kilogram tepung nilai protein diatas 70 persen, sehingga sangat bernilai tinggi dan sangat diperlukan untuk penambahan gizi bagi anak stunting,” tandasnya.
Meskipun produk makanan tersebut berasal dari ikan, baik tepung maupun susu, sama sekali tidak beraroma ikan, sehingga sangat memudahkan masyarakat yang sulit mengonsumsi ikan karena aroma atau tekstur ikan tersebut. Produk tersebut dapat digunakan sebagai campuran makanan, sehingga masyarakat bisa mengkombinasikan bahan pangan lainnya dengan produk tersebut supaya tetap memiliki kandungan ikan.
Ia mengatakan bahwa saat ini pembangunan HPI sudah menyelesaikan tahap pengukuran lahan dan pengambilan sondir tanah, saat ini sedang memasuki tahap perencanaan desain Undang-undang dan awal bulan Juli mendatang pekerjaan direncanakan akan dimulai. “Rencana selesai bulan Oktober 2024. Untuk lahannya berlokasi di Technopark yang mana sudah milik Pemerintah Kota Pekalongan melalui DKP dan sudah clear and clear. Kemudian mengapa Kota Pekalongan dipilih menjadi pilot project sebab secara geografis terletak di tengah-tengah, harapannya HPI tidak hanya bermanfaat untuk Kota Pekalongan apalagi sasarannya untuk penurunan angka stunting, diharapkan dari Kota Pekalongan bisa untuk seluruh Jawa Tengah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sugiyo menyebutkan target awalnya HPI dapat memproduksi 2 ton per bulan, meskipun masih kecil, pihaknya berupaya mengembangkan dan meningkatkan produksi ikan kedepan agar kehadiran HPI tidak sia-sia, membawa manfaat dan bisa meningkatkan konsumsi ikan.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)