Diterbitkan Kalender Wisata Diharapkan Mampu Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Terus meningkatkan kunjungan wisatawan masih menjadi tujuan Pemerintah Kota Pekalongan karena sektor pariwisata diyakini menjadi sektor andalan pada tahun 2019. Oleh karena itu, sebagai langkah awal untuk mengenalkan event-event yang berkaitan dengan pariwisata di Kota Pekalongan, Pemkot Pekalongan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan menerbitkan kalender Pariwisata Kota Pekalongan. Hal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Paparan Draft Kalender Pariwisata yang berlangsung di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan, Selasa (12/02/2019).

Rapat tersebut dihadiri Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz, Asisten Pemerintahan Kota Pekalongan, R Doyo Budi Wibowo, Kepala Bappeda Kota Pekalongan melalui Sekretaris Bappeda Kota Pekalongan, Cayekti Widigdo, Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sutarno beserta jajarannya, dan Bagian Promosi dan Marketing PHRI, Cucut Suranto.

Wali Kota Saelany yang memberikan arahan dalam rapat tersebut mengatakan bahwa dalam kalender pariwisata nanti akan dibuat dalam dua versi yang dapat memudahkan para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengetahui informasi jadwal-jadwal event khususnya terkait dengan potensi wisata yang ada di Kota Pekalongan.

“Kegiatannya tidak pernah terlambat, mesti kita lakukan tetapi ke depan ini bagaimana menata dalam rangka agar masyarakat di luar Kota Pekalongan baik nasional maupun internasional lebih mengenal Kota Pekalongan, tidak hanya sekadar batiknya, agenda-agenda yang terkait wisata religi, budaya, maupun kuliner akan kita buat dalam sebuah katalog atau kalender Kota Pekalongan. Memang sebetulnya terlambat, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Saya sarankan dibuat dalam dua versi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Siapapun yang akan berkunjung ke Kota Pekalongan akan tahu sejauh mana agenda-agenda yang ada di Kota Pekalongan,” ujar Saelany.

Saelany menginginkan Kota Pekalongan dapat menjadi kota yang tidak hanya sekadar kota lewatan saja tetapi menjadi tujuan utama wisatawan dalam menikmati keragaman budaya yang ada di dalamnya sehingga dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat Kota Pekalongan.

“Pekalongan betul-betul menjadi kota tujuan, tidak sekadar ampiran tapi satu tujuan pengunjung untuk menikmati kekayaan di Kota Pekalongan dengan demikian akan tumbuh perekonomian, dan gairah masyarakat Kota Pekalongan karena kita akan lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat di luar Kota Pekalongan,” imbuh Saelany.

Ditambahkan Asisten Pemerintahan Kota Pekalongan, R Doyo Budi Wibowo, tradisi sarung batik yang ada di Kota Pekalongan dapat dimasukkan ke dalam kalender pariwisata atau dijadikan sebuah event nasional.

Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kota Pekalongan, Cayekti Widigdo, menuturkan penyusunan kalender wisata itu akan menjadi gambaran bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Pekalongan. Dalam kalender wisata tersebut, pemerintah daerah memasukkan seluruh event pariwisata selama satu tahun.

“Kalender ini dapat dijadikan referensi penyelenggaraan agenda kegiatan pariwisata. Untuk itu, segenap stakeholder kepariwisataan dapat mengiventarisasi setiap kegiatan. Bagi stakeholder yang belum memastikan tanggal pelaksanaan event dimohon segera memberikan info secepatnya sebelum kalender diterbitkan dan disebarluaskan ke khalayak umum. Kita rencanakan tanggal 1 Maret 2019 sudah bisa diterbitkan,” ucap Cayekti.

Kepala Bagian Promosi dan Marketing PHRI Kota Pekalongan, Cucut Suranto menambahkan dalam rangka  kegiatan promosi untuk mengenalkan potensi wisata di Kota Pekalongan juga akan bekerjasama dengan pihak agen travel dan mengajak para komunitas yang ada di Kota Pekalongan dengan memberikan leaflet atau banner untuk membantu mempromosikan kepada para wisatawan.

“Sasaran kita tak hanya sosial media, media online maupun offline. Kerjasama kami melalui travel agency, mereka sudah siap untuk memasarkan  dan mempromosikan event-event yang ada di Kota Pekalongan sehingga wisatawan yang sudah ada rencana berkunjung ke Pekalongan dapat mengetahui jauh-jauh hari sebelumnya. Di kalender event ini tidak hanya event-event besar saja, ada beberapa event-event yang rutin, kemudian ada event-event yang digagas komunitas. Selain itu, di area publik seperti stasiun, terminal, dan rumah makan juga perlu diberikan informasi melalui roll banner, leaflet atau semacamnya,” jelas Cucut.