Diseminasi Hasil ST2023 Tahap I Dipaparkan, Sektor Perikanan Dominasi RTUP

Data pemerintah yang berkualitas dan terintegrasi merupakan tonggak dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Untuk itulah, official statistics termasuk di dalamnya data Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST2023) memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan harus dikawal mulai dari perencanaan hingga diseminasi hasil. Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Diseminasi Hasil ST2023 Tahap I yang dihadiri pula oleh jajaran BPS Kota Pekalongan guna mengakselerasi outcome dari diseminasi hasil ST2023 itu sendiri. Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin dan dihadiri oleh para kepala atau perwakilan OPD terkait, dan lurah se-Kota Pekalongan, berlangsung di Hotel Khas Kota Pekalongan, Selasa (12/12/2023). Seperti diketahui, BPS telah melaksanakan Pendataan Lapangan Lengkap Sensus Pertanian 2023 sejak Bulan Juni 2023, dan saat ini telah memasuki tahap diseminasi. Kegiatan ini dilakukan sehubungan berakhirnya rangkaian kegiatan Sensus Pertanian 2023.

Wawalkot Salahudin menyambut baik  adanya kegiatan ini, dimana dengan dilansungkan kegiatan ini, strategi diseminasi hasil ST2023 dapat tepat sasaran dan dapat menyasar lebih banyak pihak dengan skalabilitas yang lebih luas lagi. Salahudin menyebutkan, jumlah pelaku Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) di Kota Pekalongan dalam 10 tahun terakhir meningkat sebesar 119,46 persen dibandingkan dengan kondisi RTU0 hasil ST2013 lalu yakni 1.834 rumah tangga menjadi 4.025 rumah tangga.

"Berkat pembinaan dari Dinperpa dan BPS setempat yang cukup berhasil memotivasi mereka dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang mereka miliki," ucapnya.

Dari hasil pertemuan rakor ini, Salahudin berharap, antara para pengguna data dan para pengumpul data (BPS) bisa saling berdiskusi bersama terkait kondisi riil di tengah masyarakat.

"Data yang dihasilkan dari ST2023 ini digunakan pemerintah untuk pengambilan kebijakan yang tepat sasaran, sehingga penyebarluasan data ini mampu memaksimalkan manfaat dari anggaran pada saat mengumpulkan data. Tadi juga di display contoh-contoh hasil produksi pertanian dari ST2023 di Kota Pekalongam, salah satunya kacang panjang yang masih segar dan kualitasnya bagus," terangnya.

Kepala BPS Kota Pekalongan, Rahyudin memaparkan bahwa, dalam kegiatan ST2023 di Kota Pekalongan mendata 4.025 jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) dan 4.321 unit jumlah usaha pertanian perorangan (UTP). Berdasarkan hasil ST2023, Kecamatan Pekalongan Utara merupakan kecamatan dengan jumlah RTUP paling banyak yakni terdapat 1.641 rumah tangga, sementara disusul Kecamatan Pekalongan  Barat ada 881 rumah tangga, Kecamatan Pekalongan Selatan 774 dam Kecamatan Pekalongan Timur sebanyak 729 rumah tangga. ST2023 mencakup 7 subsektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian. Dari jumlah UTP sebanyak 4.321 unit yang naik 116,92 persen dari ST2013 lalu, subsektor yang paling banyak diusahakan oleh RUTP adalah perikanan dengan jumlah 1.895 rumah tangga, disusul peternakan dengan jumlah 1.551 rumah tangga, dan tanaman pangan dengan jumlah sebesar 484 rumah tangga. 

"Kegiatan diseminasi ini tindaklanjut penyampaian hasil dari ST2023 yang telah berakhir. Dari kegiatan ini, kami ingin menunjukkan potret kondisi pertanian di Kota Pekalongan yang valid di lapangan," tutur Rahyudin.

Menurutnya, setelah Diseminasi Hasil ST2023 Tahap I akan dilanjutkan Tahap II yang direncanakan digelar pada pertengahan Bulan April 2024 dengan penjabaran data yang lebih rinci.

"Yang sekarang Tahap I baru data secara umum, kemudian di Tanggal 15 Desember kami buat publikasinya dari hasil diseminasi ST2023 tahap I ini. Dari hasil ST2023 lalu, subsektor yang paling banyak adalah sektor perikanan, sedangkan yang menggunakan lahan pertanian turun karena adanya faktor bencana banjir dan rob, sehingga membuat warga beralih ke subsektor perikanan baik budidaya perikanan maupun menjadi nelayan,"pungkasnya.