Dinperinaker Masifkan Informasi Pangsa Tenaga Kerja Bagi Tamatan SMA

Sebagai upaya untuk menyeimbangkan penyebaran informasi lowongan serta pelatihan kerja, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Dinperinaker) berencana menggabungkan bursa kerja khusus (BKK) SMK dan SMA di kota Pekalongan.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melalui kabid penempatan kerja, pelatihan dan produktivitas, Sri Haryati, ia mengatakan sebelumnya telah diadakan koordinasi dengan BKK Pekalongan dengan satuan pendidikan SMA kemudian didapatkan masukan bahwa selama ini informasi terkait lowongan dan pelatihan kerja bagi peserta didik SMA belum terakomodir dengan baik, "Karena selama ini BKK identik dengan sekolah kejuruan sehingga SMA informasi kaitannya dengan dunia kurang tersampaikan," jelasnya kemarin.
Dikatakan Sri, salah satu SMA menyebutkan jika tidak semua lulusannya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, "Jadi kita dapat info kalau tidak semua siswanya setelah lulus lanjut kuliah, jadi ada yang bekerja, ada yang hanya 40 persen saja yang lanjut pendidikan, ini yang mendasari kami untuk membentuk kesatuan BKK SMK dan SMA," imbuhnya.
Ia berharap dengan adanya penggabungan BKK, lulusan SMK dan SMA bisa terus mengembangkan kemampuan baik dengan melanjutkan pendidikan maupun bekerja.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melalui kabid penempatan kerja, pelatihan dan produktivitas, Sri Haryati, ia mengatakan sebelumnya telah diadakan koordinasi dengan BKK Pekalongan dengan satuan pendidikan SMA kemudian didapatkan masukan bahwa selama ini informasi terkait lowongan dan pelatihan kerja bagi peserta didik SMA belum terakomodir dengan baik, "Karena selama ini BKK identik dengan sekolah kejuruan sehingga SMA informasi kaitannya dengan dunia kurang tersampaikan," jelasnya kemarin.
Dikatakan Sri, salah satu SMA menyebutkan jika tidak semua lulusannya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, "Jadi kita dapat info kalau tidak semua siswanya setelah lulus lanjut kuliah, jadi ada yang bekerja, ada yang hanya 40 persen saja yang lanjut pendidikan, ini yang mendasari kami untuk membentuk kesatuan BKK SMK dan SMA," imbuhnya.
Ia berharap dengan adanya penggabungan BKK, lulusan SMK dan SMA bisa terus mengembangkan kemampuan baik dengan melanjutkan pendidikan maupun bekerja.