Dinperinaker Dorong IKM Punya Trobosan Digital Marketing

Pemerintah kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) berupaya memperkuat Industri Kecil Menengah (IKM) untuk melakukan trobosan dalam hal pemasaran, dengan menggelar pelatihan digital marketing khususnya melalui pemanfaatan aplikasi tiktok shop, Senin (22/5/2023) di ruang Buketan, kantor Sekretariat Daerah setempat. 

Kepala Dinperinaker kota Pekalongan, Sri Budi Santoso atau akrab disapa SBS menyebutkan sebanyak 30 pelaku IKM dari industri kuliner, fashion, craft dan lainnya diikutsertakan dalam pelatihan ini. Seperti  yang diketahui, tiktok shop kini menjadi salah satu platform aktivitas jual-beli online yang banyak digemari para pemilik bisnis, terutama bisnis pada skala kecil dan menengah. Penggunaannyapun  dinilai memiliki dampak positif bagi IKM, khususnya dari segi peningkatan penjualan.

SBS menuturkan bahwa IKM harus bisa membuat suatu inovasi atau terobosan baru untuk memperluas pemasaran mereka dan pada akhirnya bisa menjadi sarana memperbesar usaha mereka, "Artinya IKM bisa tumbuh sehingga bisa menjadi andalan perekonomian daerah sekaligus untuk menyerap tenaga kerja," jelasnya. 

Selain itu, SBS juga menyampaikan kepada peserta untuk juga melakukan upaya peningkatan mutu kualitas produk / layanan / jasa yang disajikan ke pembeli, sehingga industri yang mereka miliki dapat berjalan dengan seimbang, "Kami terus memotivasi 8.280 IKM binaan kami untuk memanfaatkan teknologi harapannya bisa memperluas pemasaran produk-produk mereka, dengan jangkauan pemasaran tidak terbatas tentu bisa mendorong potensi mereka untuk memasarkan produk di luar wilayah kota Pekalongan," imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyampaikan apresiasi kepada Dinperinaker kota Pekalongan yang terus berusaha membersamai pertumbuhan IKM Kota Pekalongan, "Saya juga lihat respon dari IKM sangat luar biasa disini, artinya mereka benar-benar serius terjun ke dunia yang mereka pilih, tidak hanya coba-coba," tuturnya. 

Disampaikan Inggit, saat ini setiap IKM harus melakukan pemasaran online karena tuntutan perkembangan teknologi digital, berbeda di jaman sebelumnya dimana ketika ingin mempunyai usaha harus mempunyai toko dan menunggu pembeli, "Sekarang kita harus jemput bola, harus kreatif, harus inovatif, kita punya media sosial untuk berjualan, gunakan untuk promosi produk kita," jelasnya. 

Lebih lanjut, ia melihat perkembangan IKM di kota Pekalongan kian baik, menurutnya hal ini tidak terlepas dari dukungan positif pemerintah setempat melalui dinas terkait, "Harapannya tidak hanya pelaku usaha saja yang mengikuti perkembangan digital, tetapi juga konsumen atau masyarakat juga harus mengikuti sehingga memudahkan transaksi jual beli," pungkasnya.