Dinkes Tekankan Pentingnya Keamanan Pangan

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat, beberapa tahun ini Kota Pekalongan dalam kondisi aman terhadap kasus-kasus terkait keamanan pangan. Artinya, tidak ada laporan kejadian wabah karena keracunan makanan dan sebagainya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto saat memberikan sambutan pada Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan oleh Kader yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik BPOM Tahun 2023, berlangsung di Hotel Howard Johnson Pekalongan, Selasa (12/9/2023).
" Sehingga, hal ini wajib dijaga dan diteruskan supaya keamanan pangan ini di tengah masyarakat terus terjamin," ucap Budi.
Menurutnya, upaya terhadap keamanan pangan ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Sehingga, Dinkes berkewajiban untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui kader keamanan pangan. Budi menyebutkan, para kader ini bertugas untuk menyosialisasikan apa yang diketahui tentang keamanan pangan kepada 5 orang anggota masyarakat binaannya di masing-masing kelurahan.
"Prinsipnya Dinkes melatih para kader keamanan pangan ini, kemudian setiap kader ini menularkan wawasan dan ilmunya kepada 5 orang anggota masyarakat yang ada di masing-masing kelurahan. Kemudian, masyarakat itu ikut menyebarluaskan informasi pentingnya keamanan pangan ini kepada masyarakat lainnya baik tetangga, kerabat, dan unsur masyarakat lainnya," tegasnya.
Lanjut Budi menambahkan, pentingnya keamanan pangan ini adalah bagaimana menjamin masyarakat mendapatkan pangan yang aman, terhindar dari cemaran fisik, kimia, dan biologis yang bisa dilaksanakan swadaya oleh masyarakat.
"Keamanan pangan merupakan suatu kondisi dimana makanan yang dikonsumsi terhindar dari cemaran baik biologis, fisika dan kimia. Cemaran itu bisa terjadi karena unsur kesengajaan ataupun tidak sengaja. Misalnya, ada beberapa penjual menambah bahan makanan tambahan yang dilarang baik bahan yang tercemar bahan kimia, fisika, dan biologi misalnya ketika kita makan menjumpai ada peniti, isi staples, kuman, bakteri, dan sebagainya. Sehingga, cemaran itu wajib dihindari supaya konsumsi kita terhadap makanan itu dijamin aman," pungkasnya.
" Sehingga, hal ini wajib dijaga dan diteruskan supaya keamanan pangan ini di tengah masyarakat terus terjamin," ucap Budi.
Menurutnya, upaya terhadap keamanan pangan ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Sehingga, Dinkes berkewajiban untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui kader keamanan pangan. Budi menyebutkan, para kader ini bertugas untuk menyosialisasikan apa yang diketahui tentang keamanan pangan kepada 5 orang anggota masyarakat binaannya di masing-masing kelurahan.
"Prinsipnya Dinkes melatih para kader keamanan pangan ini, kemudian setiap kader ini menularkan wawasan dan ilmunya kepada 5 orang anggota masyarakat yang ada di masing-masing kelurahan. Kemudian, masyarakat itu ikut menyebarluaskan informasi pentingnya keamanan pangan ini kepada masyarakat lainnya baik tetangga, kerabat, dan unsur masyarakat lainnya," tegasnya.
Lanjut Budi menambahkan, pentingnya keamanan pangan ini adalah bagaimana menjamin masyarakat mendapatkan pangan yang aman, terhindar dari cemaran fisik, kimia, dan biologis yang bisa dilaksanakan swadaya oleh masyarakat.
"Keamanan pangan merupakan suatu kondisi dimana makanan yang dikonsumsi terhindar dari cemaran baik biologis, fisika dan kimia. Cemaran itu bisa terjadi karena unsur kesengajaan ataupun tidak sengaja. Misalnya, ada beberapa penjual menambah bahan makanan tambahan yang dilarang baik bahan yang tercemar bahan kimia, fisika, dan biologi misalnya ketika kita makan menjumpai ada peniti, isi staples, kuman, bakteri, dan sebagainya. Sehingga, cemaran itu wajib dihindari supaya konsumsi kita terhadap makanan itu dijamin aman," pungkasnya.