Dinkes Siapkan Tes Swab Antigen dan Rumah Isolasi Bagi Pemudik

Kota Pekalongan - Para pemudik yang datang ke Kota Pekalongan harus menyiapkan diri jika sewaktu-waktu dites swab antigen secara acak. Pasalnya, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan telah menyiapkan minimal 25 unit alat tes swab antigen setiap harinya khusus untuk pemudik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan,Dr Slamet Budiyanto,SKM,MKes mengungkapkan bahwa tes antigen tersebut khusus melacak kondisi kesehatan pemudik yang lolos dari pos pemantauan dan penyekatan di daerah lain sebelumnya. Petugas kesehatan akan di tempatkan di titik-titik penyekatan untuk melakukan hal itu. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Pekalongan dan TNI/Polri untuk tempat dilaksanakannya penyekatan dan pemeriksaan kendaraan dari luar kota. Tidak semua pemudik akan menjadi sasaran tes swab antigen di Kota Pekalongan. Pemudik yang sudah membawa surat hasil tes antigen/ PCR dengan hasil negatif atau nonreaktif tentu tak perlu tes.
“Sesuai aturan pemerintah sebenarnya sudah mensyaratkan bahwa pemudik yang berpergian ke suatu daerah harus dipastikan benar-benar sehat dan bebas Covid-19 dengan disertai bukti tes swab antigen/PCR dengan hasil negatif/non reaktif. Namun demikian, tidak semuanya mematuhi ketentuan tersebut,sehingga untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di klaster pemudik lebaran Idul Fitri tersebut, kami dari Satgas Gabungan Covid-19 selain melakukan penyekatan, di beberapa titik pintu masuk Kota Pekalongan yakni di pintu Exit tol dan dari arah barat di Pos Penyekatan Samsat Pekalongan mengadakan deteksi dini para pemudik jika belum ada bukti itu akan di swab antigen yang menyasar sebanyak minimal 25 orang pemudik setiap harinya,”terang Budi,Rabu(5/4/2021).
Menurut Budi, para pemudik yang di test swab antigen menunjukkan hasil positif/reaktif, mereka diminta untuk putar balik kembali ke arah asal untuk menjalani karantina mandiri minimal 10 hari. Namun, bagi pemudik yang dites dan menunjukkan hasil negatif/reaktif dipersilahkan melanjutkan perjalanan dan diedukasi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Disamping itu penyediaan alat swab antigen, Pemerintah Kota Pekalongan juga telah menyediakan Rumah Isolasi Mandiri yang berlokasikan di Gedung Diklat Pekalongan untuk para pemudik yang bergejala Covid-19.
“Kami tetap secara reguler menyediakan rumah isolasi mandiri terpusat di Gedung Diklat,namun kami tidak berharap gedung tersebut digunakan dan terisi penuh. Kami juga menyediakan tempat isolasi yang sifatnya secara aula, beberapa ruangan masih kosong,namun tidak hanya diisi satu orang satu, tetapi bisa beberapa orang jika dimungkinkan dalam kondisi terpaksa dan mendesak. Tentunya,kami sangat menekankan kepatuhan seluruh masyarakat untuk tidak mudik dan terus menjalankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan secara ketat sebagai upaya ikhtiar kita agar tidak terpapar Covid-19,”tandasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan,Dr Slamet Budiyanto,SKM,MKes mengungkapkan bahwa tes antigen tersebut khusus melacak kondisi kesehatan pemudik yang lolos dari pos pemantauan dan penyekatan di daerah lain sebelumnya. Petugas kesehatan akan di tempatkan di titik-titik penyekatan untuk melakukan hal itu. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Pekalongan dan TNI/Polri untuk tempat dilaksanakannya penyekatan dan pemeriksaan kendaraan dari luar kota. Tidak semua pemudik akan menjadi sasaran tes swab antigen di Kota Pekalongan. Pemudik yang sudah membawa surat hasil tes antigen/ PCR dengan hasil negatif atau nonreaktif tentu tak perlu tes.
“Sesuai aturan pemerintah sebenarnya sudah mensyaratkan bahwa pemudik yang berpergian ke suatu daerah harus dipastikan benar-benar sehat dan bebas Covid-19 dengan disertai bukti tes swab antigen/PCR dengan hasil negatif/non reaktif. Namun demikian, tidak semuanya mematuhi ketentuan tersebut,sehingga untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di klaster pemudik lebaran Idul Fitri tersebut, kami dari Satgas Gabungan Covid-19 selain melakukan penyekatan, di beberapa titik pintu masuk Kota Pekalongan yakni di pintu Exit tol dan dari arah barat di Pos Penyekatan Samsat Pekalongan mengadakan deteksi dini para pemudik jika belum ada bukti itu akan di swab antigen yang menyasar sebanyak minimal 25 orang pemudik setiap harinya,”terang Budi,Rabu(5/4/2021).
Menurut Budi, para pemudik yang di test swab antigen menunjukkan hasil positif/reaktif, mereka diminta untuk putar balik kembali ke arah asal untuk menjalani karantina mandiri minimal 10 hari. Namun, bagi pemudik yang dites dan menunjukkan hasil negatif/reaktif dipersilahkan melanjutkan perjalanan dan diedukasi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Disamping itu penyediaan alat swab antigen, Pemerintah Kota Pekalongan juga telah menyediakan Rumah Isolasi Mandiri yang berlokasikan di Gedung Diklat Pekalongan untuk para pemudik yang bergejala Covid-19.
“Kami tetap secara reguler menyediakan rumah isolasi mandiri terpusat di Gedung Diklat,namun kami tidak berharap gedung tersebut digunakan dan terisi penuh. Kami juga menyediakan tempat isolasi yang sifatnya secara aula, beberapa ruangan masih kosong,namun tidak hanya diisi satu orang satu, tetapi bisa beberapa orang jika dimungkinkan dalam kondisi terpaksa dan mendesak. Tentunya,kami sangat menekankan kepatuhan seluruh masyarakat untuk tidak mudik dan terus menjalankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan secara ketat sebagai upaya ikhtiar kita agar tidak terpapar Covid-19,”tandasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)