Dinkes dan Tim Saber Puskesmas Rutinkan Saber AKI dan AKB

Di Tahun 2023 ini, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan dibantu tim Saber di masing-masing Puskesmas kembali merutinkan kegiatan Sapu Bersih Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Saber AKI dan AKB). Sebab, kegiatan yang telah dimulai sejak tahun 2020 lalu tersebut, dinilai memberikan pengaruh besar karena dapat mengetahui keadaan derajat kesehatan ibu dan anak di suatu masyarakat. Salah satu kegiatan Saber AKI dan AKB  dilakukan di Puskesmas Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Selasa (23/5/2023). Terlihat sejak pagi, puluhan ibu hamil dan para orangtua membawa anaknya untuk memeriksakan kesehatan dan tumbuhkembang anaknya agar terhindar dari risiko anak stunting.

Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Happy Ika Fatmawati menjelaskan bahwa, Dinkes bersama tim saber yang terdiri dari dokter spesialis anak dan dokter spesialis kandungan (Obgyn) kembali memasifkan kegiatan Saber AKI dan AKB di Kota Pekalongan, salah satunya di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, bertempat di Puskesmas Medono. Adapun kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya menurunkan angka kesakitan maupun kematian ibu dan bayi di Kota Pekalongan.

"Untuk kegiatan Saber AKI dan AKB, kami melibatkan dokter spesialis anak dan dokter obgyn untuk turun bersama melaksanakan deteksi dini atau screening risiko tinggi kepada ibu dan balita yang ada di Kota Pekalongan," ujar Happy.

Happy menyebutkan, untuk kasus AKI dan AKB terhitung mulai Tahun 2022 sampai dengan tanggal 23 Mei 2023, hanya ada 2 kasus kematian ibu. Meski tergolong rendah, kendati demikian Dinkes bersama AKI dan AKB berupaya agar program Saber AKI AKB ini bisa terus dilaksanakan, dimana dalam setahun dijadwalkan berjalan selama 6 kali pelaksanaan screening dan konsultasi agar kasus AKI dan AKB bisa semakin ditekan. 

"Kegiatan Saber AKI dan AKB ini, kami bagi menjadi 4 wilayah yakni di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Timur, Kecamatan Pekalongan Utara, dan Kecamatan Pekalongan Selatan, dimana pelaksanaan programnya di masing-masing UPT Puskesmas setempat," terangnya.

Ditambahkan dokter Spesialis Anak pada Puskesmas Medono, dr Riza, SpA mengapresiasi atas adanya kegiatan Saber AKI dan AKB ini sebagai langkah screening awal mengetahui pasien ibu dan anak yang memiliki risiko stunting agar bisa segera teratasi sejak dini baik dilihat dari  pola gizi, tumbungkembangnya, dan kebiasaan yang dilakukan.

"Berbicara tentang stunting biasanya kekurangan dari malnutrisi. Kita harus screening dari awal sebelum bayi itu berusia 2 tahun," tutur dr Riza.

dr Riza menilai, masih ada beberapa ibu yang memiliki anak kurang gizi tidak langsung diperiksakan ke puskesmas/posyandu terdekat. 

"Diharapkan ibu-ibu hamil maupun ibu yang memiliki anak bisa secara rutin memeriksakan kandungannya dan berkonsultasi tentang kondisi kesehatan dan tumbungkembang anaknya agar bisa selalu terpantau kondisi kesehatannya dan terhindar dari risiko stunting maupun kematian ibu dan anak," pungkasnya.