Dinkes Beri Obat Kemoprofilaksis Masyarakat Untuk Cegah Kusta
Kota Pekalongan menargetkan tahun ini dapat menuju eliminasi kusta sehingga masyarakat Kota Pekalongan terbebas dari penyakit kusta. Untuk mendorong hal ini, Dinas Kesehatan akan memberi obat kemoprofilaksis ke masyarakat untuk mencegah kusta.
Pasalnya tahun 2023 ada 37 pasien kusta di Kota Pekalongan, jadi jika tahun ini ada pasien kusta lagi, pihak Dinkes akan keliling memberi obat kemoprofilaksis.
Hal ini diungkapkan Pengelola Program (Wasor) Kusta Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal saat ditemui di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan, Rabu (6/3/2024).
"Kemoprofilaksis adalah obat pencegahan penyakit kusta, hanya satu dosis obat saja diberikan. Saya harap masyarakat Kota Pekalongan bersedia untuk meminumnya," kata Indayah.
Indayah berharap Kota Pekalongan terbebas dari kusta tahun ini. Sasaran obat ini ialah bagi semua orang yang kontak dengan pasien kusta yakni yang serumah, tetangga, dan kalau bisa satu lingkungan kerja.
"Efek obat ini hanya mual, kita minumnya satu kali dosis dan ini 60 persen bisa melindungi kita paling tidak 2 tahun," terang Indayah.
Penyebarannya melalui droplet atau orang yang berbicara langsung dengan penderita kusta. Makanya penderita kusta dianjurkan menggunakan masker. "Sebenarnya kalau sudah minum obat kusta bisa mencegah penularan," beber Indayah.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Kusuma Bangsa Panjang Wetan, Siti Nurhayati mengungkapkan, kasus penyakit kusta Tengah menjadi perhatian. Di Puskesmas Kusuma Bangsa ini melakukan upaya dari awal mulai dari penjaringan di sekolah dan program RPS.
"Dari penjaringan jika dicurigai sebagai penyakit kusta akan dirujuk ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lanjut dan didiagnosa obat," ujar Nurhayati.
Di Puskesmas Kusuma Bangsa ada ruangan khusus pasien kusta, sehingga oasien tak perlu antre di depan. Ada petugas yang standby di sini, pasien akan diberikan konsultasi dokter dan lainnya. "Kami harapkan para penderita kusta rutin minum obat sehingga tak menjadi sumber penularan kusta di Kota Pekalongan," tulas Nurhayati.
Pasalnya tahun 2023 ada 37 pasien kusta di Kota Pekalongan, jadi jika tahun ini ada pasien kusta lagi, pihak Dinkes akan keliling memberi obat kemoprofilaksis.
Hal ini diungkapkan Pengelola Program (Wasor) Kusta Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal saat ditemui di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan, Rabu (6/3/2024).
"Kemoprofilaksis adalah obat pencegahan penyakit kusta, hanya satu dosis obat saja diberikan. Saya harap masyarakat Kota Pekalongan bersedia untuk meminumnya," kata Indayah.
Indayah berharap Kota Pekalongan terbebas dari kusta tahun ini. Sasaran obat ini ialah bagi semua orang yang kontak dengan pasien kusta yakni yang serumah, tetangga, dan kalau bisa satu lingkungan kerja.
"Efek obat ini hanya mual, kita minumnya satu kali dosis dan ini 60 persen bisa melindungi kita paling tidak 2 tahun," terang Indayah.
Penyebarannya melalui droplet atau orang yang berbicara langsung dengan penderita kusta. Makanya penderita kusta dianjurkan menggunakan masker. "Sebenarnya kalau sudah minum obat kusta bisa mencegah penularan," beber Indayah.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Kusuma Bangsa Panjang Wetan, Siti Nurhayati mengungkapkan, kasus penyakit kusta Tengah menjadi perhatian. Di Puskesmas Kusuma Bangsa ini melakukan upaya dari awal mulai dari penjaringan di sekolah dan program RPS.
"Dari penjaringan jika dicurigai sebagai penyakit kusta akan dirujuk ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lanjut dan didiagnosa obat," ujar Nurhayati.
Di Puskesmas Kusuma Bangsa ada ruangan khusus pasien kusta, sehingga oasien tak perlu antre di depan. Ada petugas yang standby di sini, pasien akan diberikan konsultasi dokter dan lainnya. "Kami harapkan para penderita kusta rutin minum obat sehingga tak menjadi sumber penularan kusta di Kota Pekalongan," tulas Nurhayati.