Dindik : Sekolah Telusuri Calon Peserta Didik Yang Belum Dapat Sekolah

Kota Pekalongan - Penyelenggaraan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Online Tahun Ajaran 2021/2022 di Kota Pekalongan telah ditutup pada 25 Juni 2021 pukul 11.00 WIB. Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan menilai PPDB Online berjalan dengan lancar,aman, dan tanpa kendala apapun baik dari sisi calon peserta didik, orangtua,maupun sistem pendaftaran.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan melalui Sekretarisnya,Drs Sugiyo, menyebutkan usai penutupan PPDB online di tingkat SMP sederajat kemarin, sebanyak 5.457 orang calon peserta didik asal Kota Pekalongan melakukan pendaftaran online, sedangkan pendaftar dari luar zonasi sejumlah 129 orang. Dari total 5.586 pendaftar tersebut, sebanyak 3.096 orang diantaranya telah mengunci pilihan, dan 3.077 dokumen telah terverifikasi. Sedangkan masih ada 110 orang calon peserta didik yang belum mendapatkan sekolah. Mereka adalah 19 siswa yang dokumennya tidak terverifikasi dan 91 siswa tidak terjurnal dalam proses PPDB Online.
“Alhamdulillah dari 5.457 pendaftar untuk siswa asal Kota Pekalongan, dan dari luar zona 129 orang (melalui jalur prestasi/perpindahan orangtua), yang sudah mengunci pilihan ada 3.096 orang, dokumen terverikasi 3. 077 orang, jumlah dokumen yang perlu diperbaiki ada 19 orang, yang tidak terjurnal ada 91 orang, jadi kami masih punya tanggungan 110 orang siswa yang nanti kami cari dan pastikan anak-anak tersebut sudah dapat sekolah atau belum,kalau belum kami akan mencarikan sekolah-sekolah yang masih membutuhkan siswa (kuota belum terpenuhi),” terangnya.
Sugiyo menyebutkan, dalam pelaksanaan PPDB Online, dari 23 sekolah yang membuka PPDB Online, ada 12 sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi, terdiri dari 6 SMP negeri dan 6 SMP swasta. Yakni, SMP Negeri 5 masih kurang 54 anak dari kuota 192,terisi 138, SMP Negeri 9 ( kuota 96, terisi 48); SMPN 10 (kuota 160, terisi 50); SMPN 12 (kuota 160, terisi 127); SMPN 16 (kuota 192, terisi 158); SMPN 17 (kuota 160, terisi 149); SMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah (kuota 64, terisi 22 ); SMP Islam (kuota 224, terisi 105); SMP Islam YPI Buaran (kuota 96, terisi 6); SMP Muhammadiyah (kuota 96, terisi 18); SMP Satyawiguna (kuota 64, terisi 23); dan SMP Wahid Hasyim (kuota 128, terisi 30). Sehingga, total kekurangan calon peserta didik di SMP Negeri sebanyak 290 orang dan 468 orang.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan bersama Sekolah baik SD/MI asal dari siswa yang bersangkutan maupun SMP yang masih kekurangan siswa akan melakukan penelusuran kepada calon peserta didik yang belum mendapatkan sekolah tersebut.
“Nanti sekolah akan melakukan penelusuran,jangan sampai ada anak di Kota Pekalongan yang tidak dapat sekolah,itu prinsip kami. Termasuk anak yang melebihi batas usia,supaya mereka tetap dapat bersekolah. Untuk pendaftaran siswa yang belum mendapatkan sekolah,kami minta mereka untuk mendaftar secara offline ke sekolah-sekolah yang masih kekurangan calon peserta didik dan diarahkan ke sekolah terdekat domisili siswa yang bersangkutan. Untuk waktunya setelah pengumuman PPDB online ini, sekolah sudah kami kumpulkan untuk diberitahukan bisa melakukan penelusuran secara offline, tidak dengan online lagi. Dari kekurangan anak yang belum mendapatkan sekolah,InshaAllah bisa tertampung semua dan diharapkan tidak ada anak yang putus sekolah,” tukasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan melalui Sekretarisnya,Drs Sugiyo, menyebutkan usai penutupan PPDB online di tingkat SMP sederajat kemarin, sebanyak 5.457 orang calon peserta didik asal Kota Pekalongan melakukan pendaftaran online, sedangkan pendaftar dari luar zonasi sejumlah 129 orang. Dari total 5.586 pendaftar tersebut, sebanyak 3.096 orang diantaranya telah mengunci pilihan, dan 3.077 dokumen telah terverifikasi. Sedangkan masih ada 110 orang calon peserta didik yang belum mendapatkan sekolah. Mereka adalah 19 siswa yang dokumennya tidak terverifikasi dan 91 siswa tidak terjurnal dalam proses PPDB Online.
“Alhamdulillah dari 5.457 pendaftar untuk siswa asal Kota Pekalongan, dan dari luar zona 129 orang (melalui jalur prestasi/perpindahan orangtua), yang sudah mengunci pilihan ada 3.096 orang, dokumen terverikasi 3. 077 orang, jumlah dokumen yang perlu diperbaiki ada 19 orang, yang tidak terjurnal ada 91 orang, jadi kami masih punya tanggungan 110 orang siswa yang nanti kami cari dan pastikan anak-anak tersebut sudah dapat sekolah atau belum,kalau belum kami akan mencarikan sekolah-sekolah yang masih membutuhkan siswa (kuota belum terpenuhi),” terangnya.
Sugiyo menyebutkan, dalam pelaksanaan PPDB Online, dari 23 sekolah yang membuka PPDB Online, ada 12 sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi, terdiri dari 6 SMP negeri dan 6 SMP swasta. Yakni, SMP Negeri 5 masih kurang 54 anak dari kuota 192,terisi 138, SMP Negeri 9 ( kuota 96, terisi 48); SMPN 10 (kuota 160, terisi 50); SMPN 12 (kuota 160, terisi 127); SMPN 16 (kuota 192, terisi 158); SMPN 17 (kuota 160, terisi 149); SMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah (kuota 64, terisi 22 ); SMP Islam (kuota 224, terisi 105); SMP Islam YPI Buaran (kuota 96, terisi 6); SMP Muhammadiyah (kuota 96, terisi 18); SMP Satyawiguna (kuota 64, terisi 23); dan SMP Wahid Hasyim (kuota 128, terisi 30). Sehingga, total kekurangan calon peserta didik di SMP Negeri sebanyak 290 orang dan 468 orang.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan bersama Sekolah baik SD/MI asal dari siswa yang bersangkutan maupun SMP yang masih kekurangan siswa akan melakukan penelusuran kepada calon peserta didik yang belum mendapatkan sekolah tersebut.
“Nanti sekolah akan melakukan penelusuran,jangan sampai ada anak di Kota Pekalongan yang tidak dapat sekolah,itu prinsip kami. Termasuk anak yang melebihi batas usia,supaya mereka tetap dapat bersekolah. Untuk pendaftaran siswa yang belum mendapatkan sekolah,kami minta mereka untuk mendaftar secara offline ke sekolah-sekolah yang masih kekurangan calon peserta didik dan diarahkan ke sekolah terdekat domisili siswa yang bersangkutan. Untuk waktunya setelah pengumuman PPDB online ini, sekolah sudah kami kumpulkan untuk diberitahukan bisa melakukan penelusuran secara offline, tidak dengan online lagi. Dari kekurangan anak yang belum mendapatkan sekolah,InshaAllah bisa tertampung semua dan diharapkan tidak ada anak yang putus sekolah,” tukasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)