Dikukuhkan, Forum Relawan Penanggulangan Bencana Siap Sinkronkan Mitigasi Bencana

Forum Pengurangan Resiko Bencana dan Forum Relawan memiliki peran strategis. Hal ini lantaran Kota Pekalongan memiliki risiko bencana yang cukup besar terutama bencana banjir karena lokasinya yang berada di pesisir Utara. Forum Relawan Kebencanaan ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat agar memiliki kultur siaga bencana serta memiliki komitmen kuat terstruktur, sehingga respon terhadap bencana tidak sebatas bersifat emergency, namun dalam wujud yang lebih riil dan terkoordinir dengan baik.

Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin menyampaikan bahwa, dalam menghadapi berbagai macam bencana yang terjadi, hal yang paling utama adalah mengedepankan mitigasi pencegahan bencana. Terlebih, faktor-faktor penyebab banjir yang kerap terjadi di Kota Pekalongan sudah dipahami bersama.

" Masyarakat  kita ajak untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya seperti membersihkan gorong-gorong atau selokan yang kemungkinan bisa menghambat aliran drainase di Kota Pekalongan," ucapnya usai mengukuhkan Kepengurusan Anggota Forum Relawan Penanggulangan Kota Pekalongan Tahun 2022 yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, berlangsung di Ruang Buketan Setda Kota Pekalongan, Jumat (21/10/2022).

Lanjutnya, pihaknya meminta petugas jaga pompa-pompa yang beroperasi di sejumlah titik sungai di Kota Pekalongan untuk selalu mengontrol secara rutin agar pompa tersebut tidak mengalami kerusakan maupun macet pada saat terjadi hujan lebat. Disamping itu, mekanisme operasional pompa tidak hanya dilakukan sesaat setelah terjadinya bencana banjir. Namun, ketika mulai diprediksi terjadi musim penghujan, maupun air rob tinggi, maka pompa harus sudah dihidupkan. Sehingga, ketika hujan lebat terjadi sudah tidak ada genangan air maupun saluran airnya.

"Apalagi hari ini sudah dikukuhkan pengurus Forum Relawan Penanggulangan Bencana Kota Pekalongan, mereka diharapkan bisa menyerap ilmu penanggulangan kebencanaan yang sebelumnya sudah diperoleh, selalu berkoordinasi dengan dinas terkait, dalam hal ini BPBD Kota Pekalongan. Kita memang tidak mengharapkan adanya bencana terjadi, tetapi karena bencana ini tidak bisa diprediksi kapan dan dimana bisa saja terjadi, setidaknya dengan adanya forum ini kita sudah siap meminimalisir terjadinya korban jiwa di tengah masyarakat saat bencana itu melanda," tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha menjelaskan bahwa, kegiatan Forum Relawan Penanggulangan Bencana Kota Pekalongan menjadi bagian dari upaya koordinasi, konsolidasi, dan sinkronisasi langkah gerak para relawan kebencanaan dan relawan kemanusiaan serta pegiat kebencanaan di Kota Pekalongan. Menurutnya, dengan adanya forum relawan kebencanaan ini menjadi wadah untuk menyinkronkan upaya dari tim penanggulangan bencana, stakeholder yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Pekalongan, tim penanggulangan bencana di tingkat kelurahan, tim kebencanaan dari TNI, Polri, dan tingkat Kota Pekalongan agar penanggulangan bencana bisa tertangani secara komprehensif.

Dalam forum relawan penanggulangan bencana Kota Pekalongan ini didalamnya ada 32 organisasi relawan kebencanaan maupun organisasi kemanusiaan di Kota Pekalongan yang siap tanggap membantu penanggulangan bencana diantaranya Batik Rescue, Bahurekso Pekalongan, SAR Pekalongan Rescue, MAPALA, Rapi Wilayah 12 Kota Pekalongan, TAGANA, KATANA Panjang Wetan, PMI Kota Pekalongan, Petanesia, Jogo Samudra, Sapu Lidi, Menwa IAIN, Cemoro Sewu, 119 Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, dan sebagainya.

"Tahapan penanggulangan bencana itu tidak hanya dilakukan pada saat terjadinya bencana saja, akan tetapi upaya kesiapsiagaan atau fase pra bencana merupakan hal terpenting dalam upaya meminimalkan dampak resiko. Membangun kewaspadaan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah semata, namun para relawan kebencanaan yang tergabung dalam forum ini juga diharapkan mampu berkontribusi dalam penanganan bencana tersebut, termasuk sebelum, saat, maupun pasca bencana itu terjadi," pungkasnya.