Dihelat Malam Hari, Karnaval Batik Pekalongan Berlangsung Spektakuler

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dinparbudpora) setempat kembali menghelat Karnaval Batik dalam rangka Hari Batik Nasional (HBN) 2023. Pada tahun ini, karnaval batik digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana di tahun-tahun sebelumnya biasanya dilaksanakan pada siang hari, kini diadakan pada malam hari pada Sabtu, 28 Oktober 2023 dengan mengusung konsep " Pekalongan Batik Night Carnival 2023 Kawijayan Nagari". Karnaval dibuka oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, dan turut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf RI, R Kurleni Ukar, Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya, Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin, Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP A Recky Robertho, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, masing-masing beserta istri, para kepala OPD, pegiat ekonomi kreatif (ekraf), dan tamu undangan lainnya, serta ribuan masyarakat yang antusias memadati Kawasan Budaya Jetayu Kota Pekalongan, Sabtu malam (28/10/2023).

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf mengungkapkan bahwa, kegiatan Karnaval Batik pada tahun 2023 ini pertama kalinya dilaksanakan pada malam hari berlangsung spektakuler. Menurutnya, semua masyarakat yang hadir baik dari tamu undangan, peserta, dan penonton karnaval merasa nyaman karena mereka tidak merasa panas dan menambah eksotisme kostum karnaval.

"Alhamdulillah, ini moment nya pasca Pandemi Covid-19 bisa dilaksanakan secara normal. Kalau melihat acaranya sukses, spektakuler, pasti semuanya semangat lagi terutama dari para pelaku usaha batik," ucapnya.

Dijelaskan Mas Aaf, dari berbagai kostum karnaval yang dikenakan para peserta karnaval juga mengkombinasikan antara batik dan perikanan yang merupakan potensi lokal Kota Pekalongan. Dirinya juga memuji kreativitas para designer kostum karnaval yang dikenakan oleh peserta dari mulai kategori SD, SMP, SMA, OPD, dan umum. Acara semakin meriah dengan didukung penampilan hiburan menarik lainnya seperti drum band dari Yayasan Mahad Islam, Al Irsyad, kesenian rampak, kesenian reog, barongsai, tari dansa hingga flashmob.

"InshaAllah tahun depan, persiapan dan acaranya bisa lebih matang dan meriah, serta lebih spektakuler lagi," harapnya.

Mas Aaf mengakui, ada beberapa permasalahan di masyarakat yang masih menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekalongan diantaranya terkait limbah dan kesejahteraan pembatik. Tentu, hal ini membutuhkan kerjasama semua pihak, tidak hanya dari pemerintah saja, melainkan juga harus ada keterlibatan komitmen para pengusaha, dinas terkait hingga masyarakat. Mengingat, masih banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan seperti ke sungai. Sehingga, hal ini perlu didukung kesadaran dari seluruh elemen masyarakat. Pihaknya berharap, secara bertahap, permasalahan yang masih menjadi PR bersama ini bisa teratasi.

"Penanganan banjir dan rob sudah 70 persen, Pasar Banjarsari sudah, sport center, Jalingkut, mudah-mudahan masih kami upayakan terbaik untuk bisa terselesaikan satu per satu, termasuk pembangunan Pelabuhan Onshore juga sudah mendapatkan kepastian bisa dibangun di tahun 2024, dan sebagainya," bebernya.

Sebelumnya, Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, M Sahlan melalui Kepala Bidang Pariwisata, Retno Purnomo menerangkan, para peserta karnaval berjalan usai waktu Sholat Isya dari titik start Museum Batik ke arah Selatan hingga di panggung kehormatan depan Kantor BCA Jalan Diponegoro Kota Pekalongan.

"Untuk pendaftaran peserta Pekalongan Batik Night Carnival 2023 sudah ditutup sampai tanggal 30 September lalu. Tercatat, ada 77 peserta terdiri dari 30 kelompok OPD, sisanya dari berbagai sekolah baik jenjang SD, SMP, SMA dan umum," ucap Ipung, sapaan akrabnya.

Disampaikan Ipung, meski dilaksanakan pada malam hari, peserta karnaval sudah lebih dulu menjalani proses penilaian kostum pada sore hari dan diminta sedari awal untuk mengirimkan foto dan video kepada panitia terkait proses pembuatan kostum yang dikenakan pada hari H karnaval tersebut. Mengingat, penilaian kostum karnaval tidak hanya pada saat peserta tampil, namun juga saat pembuatan kostum hingga saat peserta berjalan  selama pelaksanaan karnaval berlangsung. Dimana, di masing-masing titik rute peserta berjalan ada proses penilaian juri. Peserta diminta mengirimkan foto atau video hasil karya kostum mereka maksimal tanggal 20 Oktober 2023. 

"Selain itu, proses penilaian juga dari unsur penilaian originalitas, kreativitas, keindahan motif,story telling, dan sebagainya," pungkasnya.