Diawali Istighosah, Pemkot Kejar Pengajuan Anggaran Pembangunan Pasar Banjarsari ke Pusat

Kota Pekalongan - Usai pembongkaran dan pembersihan bekas puing-puing bangunan eks Pasar Banjarsari sekaligus Mall Borobudur yang terbakar beberapa tahun lalu selesai dilakukan, Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya untuk membangun kembali Pasar Tradisional Banjarsari dengan standar SNI dan siap menampung sekitar 3.757 pedagang dari seluruh komoditas. Sebelum pembangunan kembali pasar itu terealisasi, jajaran Pemerintah Kota Pekalongan, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat melaksanakan kerja bakti bersama di Area Eks Pasar Banjarsari Pekalongan, Jumat pagi (22/7/2022).
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan bahwa, kegiatan kerja bakti bersama ini merupakan persiapan kegiatan Istighosah atau Doa Bersama sebagai ikhtiar dan langkah serius pembangunan kembali Pasar Banjarsari Pekalongan. Menurut Aaf, sapaan akrabnya, bahwa, pelaksanaan Istighosah bersama akan digelar pada Senin Malam, 25 Juli 2022.
"Mudah-mudahan semuanya dilancarkan. Untuk masalah lahan pasar Alhamdulillah sudah Clean and Clear," ucap Aaf.
Aaf menegaskan bahwa, persiapan ikhtiar secara pekerjaan fisik terus dimaksimalkan, sehingga setelah pembongkaran dan pembersihan puing-puing bekas bangunan Pasar Banjarsari yang terbakar ini, Pemerintah Kota Pekalongan masih berupaya mengajukan anggaran ke Pemerintah Pusat untuk bisa segera dibangun kembali pada tahun 2023 mendatang. Aaf menyebutkan, pada kegiatan Istighosah bersama nanti akan turut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kota Pekalongan, Forkopimda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), paguyuban pedagang Eks Pasar Banjarsari.
"Ayo kita doa bersama, ikhitar perencanaan pekerjaan secara fisik sudah maksimal, setelah pembongkaran ini sudah merupakan wewenang Pemerintah Pusat sebagai penentunya, dimana Pemerintah Kota Pekalongan sudah mengajukan penganggaran ke Pusat supaya bisa dibangun dan terealisasi pada Anggaran tahun 2023.
"Semoga segala upaya dan ikhtiar Kota Pekalongan untuk kembali membangun Pasar Banjarsari yang sudah dinanti-nantikan banyak masyarakat khususnya pedagang ini semuanya bisa dilancarkan. Ayo kita bareng bareng berdoa, semakin banyak yang mendoakan, mudah-mudahan bisa diijabah Allah SWT," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Budiyanto menambahkan, Pemerintah Kota Pekalongan sudah berkirim surat untuk audiensi kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Perdagangan RI sejak Bulan Juni dan sudah ditindaklanjuti oleh Dirjen Perdagangan Kemendag serta ditembuskan juga ke Kemen-PUPR.
“Nanti tanggal 26 Juli besok, kami akan beraudiensi ke Kementerian Perdagangan RI untuk paparan mengenai kondisi dan situasi Pasar Banjarsari saat ini. Tentunya, kami juga membawa persyaratan rencana pembangunan dan usulan anggaran ke pusat diantaranya AMDAL, DED, permasalahan sengketa dengan PT Disk yang sudah clean and clear, dan sebagainya,” imbuh Budiyanto.
Lebih lanjut, Budi berharap, dengan audiensi tersebut bisa menghasilkan rekomendasi dari Kemendag RI ke Kemen-PUPR RI untuk persetujuan realisasi usulan anggaran pembangunan kembali Pasar Banjarsari tersebut sebesar Rp200 Milliar. Disebutkan Budiyanto, jika usulan pembangunan kembali Pasar Banjarsari disetujui dibawah Rp12 Milliar akan ditangani Kemendag RI, sementara jika diatas Rp12 Milliar akan ditangani Kemen-PUPR RI.
“Nanti disana pak Walikota akan paparan ke Pak Menteri, agar bisa dilaporkan dan disampaikan ke Presiden Jokowi, karena anggaran pembangunan kembali Pasar Banjarsari ini tidak kecil, sehingga mudah-mudahan di awal Tahun Anggaran 2023 bisa terealisasi. Ini sudah clean and clear, dan kami mengulangi lagi paparan maupun usulan anggaran yang sebelumnya, karena pejabat Dirjennya baru, Menteri Perdagangannya juga baru. Mudah-mudahan kami bisa meyakinkan dan Pemerintah Pusat bisa segera menyetujui anggaran tersebut. Kami juga meminta doanya kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan agar dalam pengusulan anggaran ini bisa disetujui oleh Pemerintah Pusat,” pungkas Budi.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan bahwa, kegiatan kerja bakti bersama ini merupakan persiapan kegiatan Istighosah atau Doa Bersama sebagai ikhtiar dan langkah serius pembangunan kembali Pasar Banjarsari Pekalongan. Menurut Aaf, sapaan akrabnya, bahwa, pelaksanaan Istighosah bersama akan digelar pada Senin Malam, 25 Juli 2022.
"Mudah-mudahan semuanya dilancarkan. Untuk masalah lahan pasar Alhamdulillah sudah Clean and Clear," ucap Aaf.
Aaf menegaskan bahwa, persiapan ikhtiar secara pekerjaan fisik terus dimaksimalkan, sehingga setelah pembongkaran dan pembersihan puing-puing bekas bangunan Pasar Banjarsari yang terbakar ini, Pemerintah Kota Pekalongan masih berupaya mengajukan anggaran ke Pemerintah Pusat untuk bisa segera dibangun kembali pada tahun 2023 mendatang. Aaf menyebutkan, pada kegiatan Istighosah bersama nanti akan turut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kota Pekalongan, Forkopimda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), paguyuban pedagang Eks Pasar Banjarsari.
"Ayo kita doa bersama, ikhitar perencanaan pekerjaan secara fisik sudah maksimal, setelah pembongkaran ini sudah merupakan wewenang Pemerintah Pusat sebagai penentunya, dimana Pemerintah Kota Pekalongan sudah mengajukan penganggaran ke Pusat supaya bisa dibangun dan terealisasi pada Anggaran tahun 2023.
"Semoga segala upaya dan ikhtiar Kota Pekalongan untuk kembali membangun Pasar Banjarsari yang sudah dinanti-nantikan banyak masyarakat khususnya pedagang ini semuanya bisa dilancarkan. Ayo kita bareng bareng berdoa, semakin banyak yang mendoakan, mudah-mudahan bisa diijabah Allah SWT," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Budiyanto menambahkan, Pemerintah Kota Pekalongan sudah berkirim surat untuk audiensi kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Perdagangan RI sejak Bulan Juni dan sudah ditindaklanjuti oleh Dirjen Perdagangan Kemendag serta ditembuskan juga ke Kemen-PUPR.
“Nanti tanggal 26 Juli besok, kami akan beraudiensi ke Kementerian Perdagangan RI untuk paparan mengenai kondisi dan situasi Pasar Banjarsari saat ini. Tentunya, kami juga membawa persyaratan rencana pembangunan dan usulan anggaran ke pusat diantaranya AMDAL, DED, permasalahan sengketa dengan PT Disk yang sudah clean and clear, dan sebagainya,” imbuh Budiyanto.
Lebih lanjut, Budi berharap, dengan audiensi tersebut bisa menghasilkan rekomendasi dari Kemendag RI ke Kemen-PUPR RI untuk persetujuan realisasi usulan anggaran pembangunan kembali Pasar Banjarsari tersebut sebesar Rp200 Milliar. Disebutkan Budiyanto, jika usulan pembangunan kembali Pasar Banjarsari disetujui dibawah Rp12 Milliar akan ditangani Kemendag RI, sementara jika diatas Rp12 Milliar akan ditangani Kemen-PUPR RI.
“Nanti disana pak Walikota akan paparan ke Pak Menteri, agar bisa dilaporkan dan disampaikan ke Presiden Jokowi, karena anggaran pembangunan kembali Pasar Banjarsari ini tidak kecil, sehingga mudah-mudahan di awal Tahun Anggaran 2023 bisa terealisasi. Ini sudah clean and clear, dan kami mengulangi lagi paparan maupun usulan anggaran yang sebelumnya, karena pejabat Dirjennya baru, Menteri Perdagangannya juga baru. Mudah-mudahan kami bisa meyakinkan dan Pemerintah Pusat bisa segera menyetujui anggaran tersebut. Kami juga meminta doanya kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan agar dalam pengusulan anggaran ini bisa disetujui oleh Pemerintah Pusat,” pungkas Budi.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)