Delegasi 20 Negara Pelajari Konsep Budidaya Terintegrasi di Silvofishery Krapyak

Rangkaian kegiatan Kunjungan 20 Negara Proyek Adaptation Fund (AF) di Kota Pekalongan sayang sekali jika dilewatkan. Salah satu lokasi yang dikunjungi pada Kamis sore (8/6/2023) yakni Silvofishery di Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan. 

Silvofishery secara teritorial adalah milik Universitas Pekalongan namun masyarakat sekitar dapat mengakses bersama-sama tanpa dipungut biaya. Hal ini diungkapkan Staf Pengajar di Unikal Prodi Budidaya Perairan, Heri Aryadi usai menyambut kunjungan. 

"Di Silvofishery Krapyak disediakan kolam budidaya, keramba jaring apung, kolam pendederan, kolam pembenihan, dan sebagainya yang harapannya bisa memberikan edukasi maupun sarana pembelajaran bagi mahasiswa atau masyarakat sekitar," kata Heri. 

Dengan adanya kunjungan ini, Heri mewakili Unikal mengucapkan terima kasih. Selain memberikan manfaat ke mahasiswa dan masyarakat pihaknya dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat secara lebih luas dari berbagai negara untuk melihat budidaya perairan di Indonesia dengan konsep budidaya terintegrasi seperti ini. 

"Jadi budidaya terintegrasi di sini kami jelaskan mulai dari fase larva, dideder, mulai besar, fase pendederan di kolam bundar, pembesaran sampai dengan panen. Karakter lahan di sini sama dengan wilayah pesisir Utara Pekalongan yang mudah terkena rob, ketika rob tinggi itu mudah sekali tergenang," kata Heri. 

Lanjut Heri menjelaskan, salah satu bentuk Adaptasi kita yakni dengan memanfaatkan ekosistem mangrove untuk kegiatan budidaya. Kemudian  konsep dari kolam pendederan kita adaptasi, kita buat kolam bundar agar ketika rob datang tidak berpengaruh terhadap siklus di sana. 

Sementara itu, Anindita Sulistiono, Junior Project Officer AF Pekalongan menyebutkan kunjungan ini dilakukan olah perwakilan delegasi 20 negara, tujuannya untuk saling sharing dan mengambil pembelajaran hal-hal baru yang bisa diterapkan di negara masing-masing.

"Beberapa perwakilan peserta dari AF, jajaran pemerintahan, pemerhati lingkungan, dan negara yang terdampak perubahan iklim. Hal-hal yang dapat mendorong ketahanan terhadap perubahan iklim dapat mereka ambil, khususnya di Kota Pekalongan dapat mereka replikasi di negaranya dengan intervensi Kemitraan melalui AF misalnya penanaman mangrove, ekowisata, urban farming, pembangunan MCK komunal, pengelolaan sampah, dan sebagainya," tukasnya.

Usai ke Silvofishery, para delegasi berkunjung ke urban farming Krapyak juga. Proyek uraban farming ini proyek Kemitraan bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).