Dampingi Kader MSI, Dinkes Berikan Penyegaran Pelacakan Kasus TBC

Kota Pekalongan - Menjadi tim pendamping kader binaan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kota Pekalongan, Dinas Kesehatan setempat memberikan penyegaran kader se-kota Pekalongan dalam pendampingan dan penemuan kasus tuberkulosis (TBC), bertempat di aula kantor kecamatan Pekalongan Barat, Selasa (9/8/2022).

Ketua MSI Kota Pekalongan, Ira Septiawati mengungkapkan kegiatan rutin ini bertujuan untuk merefresh kembali pengetahuan kader mengenai pelacakan kasus, pendampingan kasus dan penemuan kasus baru, “Karena trennya setiap tahun berubah, sehingga kita perlu update kegiatan skrining investigasi kontak di lingkungan pasien TBC,” terang Ira.

Ia menyebutkan sebanyak 32 kader mengikuti penyegaran dan dilanjutkan praktek lapangan dengan melakukan investigasi kontak rumah tangga dan non rumah tangga serta penyuluhan.

Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui kepala bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, Indah Kurniawati mengatakan pencegahan dan pengendalian penyakit TB selain menjadi tugas tenaga kesehatan puskesmas dan rumah sakit juga menjadi tugas para kader ini. 

Disampaikan Indah, diharapkan peserta dapat mengetahui update terbaru tentang pengelolaan TB baik di klinis maupun di lapangan. Lanjutnya, tugas utama kader di lapangan diantaranya untuk menemukan dan mengetahui kasus suspect sehingga mereka dapat melakukan tindakan selanjutnya dengan bekerjasama dengan petugas fasilitas kesehatan (Fasyankes). Memberikan pendampingan penderita TB dengan memberi support dan memotivasi mereka agar rutin mengkonsumsi obat secara teratur dan menyampaikan informasi kepada keluarga dari kontak erat TB.

Lebih lanjut, ia menyebutkan tahun 2021 telah ditemukan 548 kasus dan sejak januari hingga juni tahun 2022, 330 kasus ditemukan. Sedangkan berdasarkan jumlah penduduk kota Pekalongan yang berjumlah sekitar 306 ribu jiwa, setidaknya sebanyak 1109 kasus harus ditemukan dan dilanjutkan dengan pengobatan, agar kasus TBC dapat diputus. Menurutnya, di tahun 2021 banyak masyarakat yang enggan datang ke fasyankes karena belum merendahnya pandemi, sehingga suspect yang ditemukan menurun.

Ia berharap dengan melandainya kasus covid-19, seluruh kader dapat menggiatkan kembali tugas mereka di lapangan, agar penemuan kasus suspek tidak hanya menunggu dari data yang masuk dari fasyankes tetapi dapat dibantu oleh kader dengan terjun ke lingkungan masyarakat.

“Dibantu kader semoga target ini bisa kita tuntaskan bersama, penderita TBC yang sudah terdeteksi 100 persen harus kita obati sampai sembuh,” tukasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)