Ciptakan Pemilu Damai, Masyarakat Diminta Bijak Gunakan Medsos

Pesta demokrasi tahun 2024 tinggal hitungan bulan. Banyak harapan dan rasa optimistisme masyarakat, agar penyelenggaraan Pemilu Serentak berjalan dengan damai. Memasuki tahun politik pemilu 2024 pengguna di beberapa plat form media sosial sudah banyak ditemui konten-konten berbau politik yang terkadang cenderung memecah persatuan.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Pekalongan, Arif Karyadi menyampaikan bahwa, sesuai komitmen Kementerian Kominfo dan KPU RI sepakat untuk memerangi berita-berita bohong atau hoax, miring dan cenderung ekstrim. Menurutnya, hal ini menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya dari Kominfo saja untuk memerangi berita-berita bohong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

"Untuk itu, meningkatkan budaya literasi menjadi hal penting bagi masyarakat dalam menerima informasi-informasi dari berbagai platform yang ada. Jangan mudah membagikan informasi yang belum diketahui kebenarannya," ucapnya saat menghadiri kegiatan
kegiatan ngobrol pintar (ngopi) bareng yang diselenggarakan Badan Kesbangpol Kota Pekalongan bersama penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu, FKUB, Karang Taruna hingga tokoh masyarakat agama yang berlangsung di Rumah Dinas ( Guest House) Walikota Pekalongan, belum lama ini.

Disampaikan Arif bahwa, beberapa hal yang perlu diwaspadai masyarakat saat berselancar di media internet diantaranya pencemaran nama baik, dan penyebaran berita bohong atau berita hoax yang sering terjadi khususnya selama tahun politik ini. Oleh karena itu, ketika masyarakat menemui informasi atau konten-konten berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan adalah masyarakat pertama-pertama harus menahan diri dan  harus bersikap tabayun atau konfirmasi kepada sumber-sumber yang terpercaya terlebih dahulu.

Lanjutnya, pesta demokrasi ini sudah seharusnya dirayakan dengan nuansa yang damai, senang dan bahagia. Jangan sampai esensi dari kata ‘pesta’ justru dijadikan sebagai alat untuk konflik antar kelompok, dengan cara menyebarkan fitnah dan hoax. 

"Sejauh ini dari Dinas Kominfo Kota Pekalongan selalu memberikan informasi terkait berita-berita hoax yang didapatkan dari Kementerian Kominfo, kemudian kami upload ke medsos milik Dinas Kominfo dan Pemkot Pekalongan, kalau ada tiap hari ada informasi kami upload kesana untuk mengedukasi masyarakat," tandasnya