Ciptakan BDR Menyenangkan, Orangtua Jangan Paksa Anak

Kota Pekalongan – Pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia praktis membuat banyak aktivitas tidak bisa berjalan normal atau bahkan terhenti, termasuk di sekolah. Di Kota Pekalongan, kegiatan pembelajaran terpaksa harus dilakukan dari rumah sejak awal bulan Maret lalu. Sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan secara online. Tugas-tugas diberikan secara online menggunakan beragam aplikasi yang tersedia, sehingga baik sekolah, guru, maupun siswa dituntut harus siap melakukan PJJ. 

Ketua Tim Penerapan PJJ Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan, Ahmad Husni saat ditemui diruang kerjanya, Senin (23/11/2020) menyampaikan bahwa Dindik sudah melakukan sejumlah upaya untuk menciptakan PJJ yang menyenangkan dan dapat diakses oleh guru dan siswa, salah satunya bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) setempat menciptakan inovasi PJJ melalui media TV dan Radio, melakukan pendataan sekolah, guru, dan siswa yang siap melakukan PJJ, serta memberikan pelatihan PJJ kepada 1.032 guru.

“Kami tidak lepas tangan dan berpasrah diri apalagi membiarkan. Awal Maret, kami melakukan pendataan sekolah, guru dan siswa mana saja yang siap baik sarana dan prasarana, akses internet, dan kesiapan individu. Kami tawarkan tiga model pembelajaran baik daring (online), luring, maupun kombinasi yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Kami selalu lakukan evaluasi untuk mendapatkan PJJ yang sesuai,” ungkap Husni.

Lanjutnya, pihaknya juga membuat Tim Penerapan PJJ yang bertugas untuk melakukan evaluasi terhadap model PJJ yang digunakan sekolah, hasil evaluasi digunakan untuk membuat instrument yang digunakan kepala sekolah sebagai pedoman untuk memetakan model pembelajaran yang sesuai.

“Kami bekerjasama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) sudah membuat materi atau bahan ajar yang sesuai PJJ, karena ini kewajiban kami untuk memberikan hak pendidikan kepada siswa. Para guru tidak kenal lelah untuk meningkatkan kapasitas diri belajar IT dan membuat bahan ajar secara digital, ini betul-betul persembahan guru untuk pendidikan di Kota Pekalongan di masa pandemi Covid-19,”tutur Husni.


Ditambahkan Husni, meskipun PJJ sudah dilakukan hampir 8 bulan lamanya, namun penerapan PJJ belum sepenuhnya efektif. Aktivitas belajar dari rumah tak sepenuhnya mudah. Belajar Dari Rumah (BDR) penuh tantangan seperti tergoda untuk rebahan, menonton televisi, dan lainnya. Sehingga, ia memberikan tips agar dapat menciptakan BDR yang menyenangkan dan tidak memaksakan anak. Sehingga, pengaturan suasana belajar ini akan membuat anak terbiasa dengan kelas yang dia ikuti. Anak akan paham belajar di rumah serupa dengan sekolah.


“Orang tua jangan memaksakan anak apabila anak belum siap melakukan pembelajaran. Usahakan anak siap dulu dan arahkan mereka sehingga dapat menciptakan suasana belajar secara menyenangkan. Pada saat anak menggunakan gawai, orang tua harus bisa memantau dan mengendalikan waktu menggunakan hp. Misalnya untuk anak SD, usahakan tidak menggunakan HP lebih dari 3 jam, untuk anak SMP tidak lebih dari 4 jam. Usahakan mengendalikan konten-konten apa saja yang bisa diakses oleh anak. Orang tua bisa menggunakan aplikasi misalnya google family yang bisa digunakan untuk memantau akses gawai yang dilakukan oleh anak. Selajutnya, jangan berfikiran anak harus bisa semuanya, tetapi ciptakan suasana belajar anak yang menyenangkan seperti diselingi dengan bermain dan bercerita. Tempat belajar jua diperhatikan seperti pencahayaan yang terang dan meja yang nyaman,” terang Husni.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)