Cetak Pelaku UMKM Berdaya Saing dengan Platform Digital

Kota Pekalongan - Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) harus kuat meski tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu,berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memajukan UMKM agar tangguh dalam bertahan menghadapi dampak pandemi.
Upaya tersebut salah satunya datang dari Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kominfo setempat menyelenggarakan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) selama 2 hari,15-16 September 2021. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Walikota Pekalongan,H Salahudin,STP didampingi Kepala Dinas Kominfo Kota Pekalongan,Yos Rosyidi,SIP,MSi bertempat di Hotel Horison Kota Pekalongan,Rabu(15/9/2021).
Pelatihan bagi pelaku UMKM di Kota Pekalongan ini merupakan bagian dari program Digital Talent Scholarship 2020 Kemenkominfo yang diikuti oleh 120 orang peserta pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha di Kota Pekalongan.
Dalam pelatihan DEA ini diharapkan mampu mencetak pengusaha digital yang cakap,berkualitas dan berdaya saing. Termasuk dalam rangka mendukung transformasi digital teknologi revolusi industri 4.0.
Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Zulkarnain mengatakan bahwa, dengan kegiatan DEA tersebut peserta dapat menyiapkan diri sebagai pengusaha tangguh pada platform digital. Pasalnya,dalam masa pandemi ini beberapa sektor UMKM cukup berdampak dengan adanya sejumlah pembatasan-pembatasan. Oleh karena itu, pelaku UMKM harus jeli melihat peluang platform-platform digital.
“Selama pandemi ini beberapa elemen bisnis terjadi penurunan seperti bisnis jasa cukur,namun berkebalikan dengan bisnis yang menunjang stamina seperti jamu, suplemen, dan jasa transportasi dan jasa antar barang terjadi peningkatan. Oleh karena itulah UMKM harus jeli melihat peluang platform-platform digital ini karena dengan adanya pembatasan -pembatasan yang berlaku,” tutur Zulkarnain.
Menurutnya, Pemerintah berupaya agar para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pekalongan tetap eksis di tengah pandemi Covid-19. Upaya yang dilakukan, antara lain dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM, mengenai konten digital melalui media online dan media sosial. Disampaikan Zulkarnain,bahwa dalam pelatihan DEA ini,para peserta dibekali ilmu mengenai pengelolaan keuangan, aplikasi pengelolaan keuangan, dasar digital marketing,akses modal hingga digipreneur naik kelas dan go global dari BRI Institute,akademisi dari Kampus UGM dan Amikom Yogyakarta.
“Antusias mereka sangat tinggi bahkan saat pendaftaran online beberapa peserta dari luar Kota Pekalongan seperti Jakarta. Targetnya peserta setelah mengikuti pelatihan ini adalah terjadinya transformasi dari analog ke digital dalam pengelolaan bisnis usaha mereka, yang outputnya nanti meningkatkan kesejahteraan baik pelaku usaha maupun perekonomian masyarakat Kota Pekalongan secara umum,”terangnya.
Sementara itu,Wakil Walikota Pekalongan,HA Salahudin,STP mengapresiasi adanya pelatihan digipreneur ini, yang diharapkan dengan berkembangnya teknologi digital, peserta mampu menyerap ilmu dan siap praktek di lapangan sesuai kemampuan yang dimiliki.
“Kami berpesan mereka serius mengikuti pelatihan ini,karena tidak semua orang memiliki kesempatan bagus ini. Semoga apa yang disampaikan narasumber bisa menjadi bekal mereka menjadi pengusaha yang sukses, bermanfaat bagi orang banyak (karyawannya bertambah banyak), dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pekalongan,”ungkap Wawalkot Salahudin.
Salahudin menilai, sisi-sisi positif menjadi seorang pengusaha ini banyak,salah satunya membuka peluang kerja bagi oranglain yang membutuhkan pekerjaan. Terlebih,saat ini pemanfaatan platform digital ini sangat penting dalam mengembangkan usaha mereka agar bisa tetap bertahan dalam kondisi apapun,seperti masa pandemi sekarang ini.
“Transformasi digital ini sangat penting bagi para pelaku UMKM,khususnya kalangan milenial,karena mereka sudah sangat familiar dan bersentuhan langsung dengan media-media digital yang mereka bisa dapatkan melalui gadget mereka. Dengan adanya transformasi digital ini mempermudah mereka dalam mencapai keinginannya terutama untuk pengembangan usaha dan pemasaran usaha mereka lebih luas,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Upaya tersebut salah satunya datang dari Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kominfo setempat menyelenggarakan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) selama 2 hari,15-16 September 2021. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Walikota Pekalongan,H Salahudin,STP didampingi Kepala Dinas Kominfo Kota Pekalongan,Yos Rosyidi,SIP,MSi bertempat di Hotel Horison Kota Pekalongan,Rabu(15/9/2021).
Pelatihan bagi pelaku UMKM di Kota Pekalongan ini merupakan bagian dari program Digital Talent Scholarship 2020 Kemenkominfo yang diikuti oleh 120 orang peserta pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha di Kota Pekalongan.
Dalam pelatihan DEA ini diharapkan mampu mencetak pengusaha digital yang cakap,berkualitas dan berdaya saing. Termasuk dalam rangka mendukung transformasi digital teknologi revolusi industri 4.0.
Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Zulkarnain mengatakan bahwa, dengan kegiatan DEA tersebut peserta dapat menyiapkan diri sebagai pengusaha tangguh pada platform digital. Pasalnya,dalam masa pandemi ini beberapa sektor UMKM cukup berdampak dengan adanya sejumlah pembatasan-pembatasan. Oleh karena itu, pelaku UMKM harus jeli melihat peluang platform-platform digital.
“Selama pandemi ini beberapa elemen bisnis terjadi penurunan seperti bisnis jasa cukur,namun berkebalikan dengan bisnis yang menunjang stamina seperti jamu, suplemen, dan jasa transportasi dan jasa antar barang terjadi peningkatan. Oleh karena itulah UMKM harus jeli melihat peluang platform-platform digital ini karena dengan adanya pembatasan -pembatasan yang berlaku,” tutur Zulkarnain.
Menurutnya, Pemerintah berupaya agar para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pekalongan tetap eksis di tengah pandemi Covid-19. Upaya yang dilakukan, antara lain dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM, mengenai konten digital melalui media online dan media sosial. Disampaikan Zulkarnain,bahwa dalam pelatihan DEA ini,para peserta dibekali ilmu mengenai pengelolaan keuangan, aplikasi pengelolaan keuangan, dasar digital marketing,akses modal hingga digipreneur naik kelas dan go global dari BRI Institute,akademisi dari Kampus UGM dan Amikom Yogyakarta.
“Antusias mereka sangat tinggi bahkan saat pendaftaran online beberapa peserta dari luar Kota Pekalongan seperti Jakarta. Targetnya peserta setelah mengikuti pelatihan ini adalah terjadinya transformasi dari analog ke digital dalam pengelolaan bisnis usaha mereka, yang outputnya nanti meningkatkan kesejahteraan baik pelaku usaha maupun perekonomian masyarakat Kota Pekalongan secara umum,”terangnya.
Sementara itu,Wakil Walikota Pekalongan,HA Salahudin,STP mengapresiasi adanya pelatihan digipreneur ini, yang diharapkan dengan berkembangnya teknologi digital, peserta mampu menyerap ilmu dan siap praktek di lapangan sesuai kemampuan yang dimiliki.
“Kami berpesan mereka serius mengikuti pelatihan ini,karena tidak semua orang memiliki kesempatan bagus ini. Semoga apa yang disampaikan narasumber bisa menjadi bekal mereka menjadi pengusaha yang sukses, bermanfaat bagi orang banyak (karyawannya bertambah banyak), dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pekalongan,”ungkap Wawalkot Salahudin.
Salahudin menilai, sisi-sisi positif menjadi seorang pengusaha ini banyak,salah satunya membuka peluang kerja bagi oranglain yang membutuhkan pekerjaan. Terlebih,saat ini pemanfaatan platform digital ini sangat penting dalam mengembangkan usaha mereka agar bisa tetap bertahan dalam kondisi apapun,seperti masa pandemi sekarang ini.
“Transformasi digital ini sangat penting bagi para pelaku UMKM,khususnya kalangan milenial,karena mereka sudah sangat familiar dan bersentuhan langsung dengan media-media digital yang mereka bisa dapatkan melalui gadget mereka. Dengan adanya transformasi digital ini mempermudah mereka dalam mencapai keinginannya terutama untuk pengembangan usaha dan pemasaran usaha mereka lebih luas,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)