Cegah Stunting, Pemeriksaan Ibu Hamil Diajurkan Minimal 4 Kali

Kota Pekalongan - Isu stunting atau kurangnya gizi pada anak yang mempengaruhi kurang maksimalnya pertumbuhan anak menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Pekalongan. Seluruh instansi SKPD lintas sektor pun dilibatkan dalam pencegahan stunting demi menjamin perkembangan generasi penerus yang lebih baik selama tahun 2021 tercatat 13 kasus gizi buruk/stunting di Kota Pekalongan. Kota Pekalongan bahkan sudah memiliki Rumah Singgah Gizi Ananda Ceria yang berada di Kompleks Puskesmas Dukuh, Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 49, Kota Pekalongan.
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, SE mengungkapkan bahwa, di tahun 2022, pemerintah saat ini terus fokus mengatasi masalah stunting atau gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi dalam waktu cukup lama (kerdil). Masalah stunting menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan yang terus ditekan. Pihaknya mendorong segala langkah strategis dalam upaya pencegahan stunting.
“Terkait masalah stunting, di tahun 2022 ini kita terus pantau dan programkan, terutama untuk pemeriksaan ibu hamil di puskesmas yang dianjurkan dilakukan empat kali secara berkala dalam masa kehamilannya,” tutur Aaf,sapaan akrabnya, belum lama ini.
Menurutnya, pemeriksaan ibu hamil untuk mencegah stunting ini diberikan secara gratis di puskesmas. Diharapkan ibu yang tengah mengandung ini juga bisa mendapatkan asupan gizi yang sesuai standar kesehatan, agar melahirkan anak yang normal, pintar, dan terhindar dari stunting.
“Kita mencegah dan mengurangi angka stunting di Kota Pekalongan. Tidak hanya terfokus pada ibu hamil saja, untuk pendampingan anak yang lahir kekurangan gizi pun sudah dilakukan, semuanya free (gratis) yaitu di Puskesmas Dukuh. Mudah-mudahan upaya kita semua untuk menekan angka stunting dan gizi buruk ini berjalan lancar dan membuahkan hasil yang baik,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, SE mengungkapkan bahwa, di tahun 2022, pemerintah saat ini terus fokus mengatasi masalah stunting atau gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi dalam waktu cukup lama (kerdil). Masalah stunting menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan yang terus ditekan. Pihaknya mendorong segala langkah strategis dalam upaya pencegahan stunting.
“Terkait masalah stunting, di tahun 2022 ini kita terus pantau dan programkan, terutama untuk pemeriksaan ibu hamil di puskesmas yang dianjurkan dilakukan empat kali secara berkala dalam masa kehamilannya,” tutur Aaf,sapaan akrabnya, belum lama ini.
Menurutnya, pemeriksaan ibu hamil untuk mencegah stunting ini diberikan secara gratis di puskesmas. Diharapkan ibu yang tengah mengandung ini juga bisa mendapatkan asupan gizi yang sesuai standar kesehatan, agar melahirkan anak yang normal, pintar, dan terhindar dari stunting.
“Kita mencegah dan mengurangi angka stunting di Kota Pekalongan. Tidak hanya terfokus pada ibu hamil saja, untuk pendampingan anak yang lahir kekurangan gizi pun sudah dilakukan, semuanya free (gratis) yaitu di Puskesmas Dukuh. Mudah-mudahan upaya kita semua untuk menekan angka stunting dan gizi buruk ini berjalan lancar dan membuahkan hasil yang baik,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)