Cegah Penyakit Tetanus-Difteri, Dinkes Sasar 15 Ribu Anak SD/MI Terima Imunisasi

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan bersama seluruh Puskesmas Kota Pekalongan, melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kedua di bulan November 2024, setelah sebelumnya sudah dilaksanakan BIAS pertama pada bulan Agustus 2024. Vaksin yang diberikan dalam BIAS kali ini yaitu Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus Difteri (Td) dengan sasaran kelas I. II dan V SD. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Pengelola Program Imunisasi setempat, Samsiyah Ratnawati saat ditemui pada pelaksanaan BIAS di SDN Krapyak Lor 01, Senin (18/11/2024).

Samsiyah menjelaskan BIAS kedua dilaksanakan sejak 1 sampai dengan 30 November 2024, menyasar 154 satuan pendidikan SD/MI dengan target 15.139 anak terimunisasi. Vaksin DT diperuntukkan bagi siswa kelas I, sedangkan vaksin Td untuk kelas II dan V.  

Dikatakan Samsiyah, imunisasi DT berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, tetanus dan pertusis (batuk rejan) dan Td merupakan imunisasi lanjutan untuk mencegah penyakit tetanus dan difteri. 

Ia menuturkan bahwa tetanus merupakan penyakit yang menyerang saraf, menyebabkan kejang otot yang menyakitkan dan rahang terkunci, yang penularannya melalui luka atau sayatan yang terkontaminasi. Penyakit tetanus dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Sedangkan penyakit difteri adalah penyakit yang menyerang hidung dan tenggorokan, akan tetapi juga dapat menyerang kulit dan bagian tubuh lainnya. Difteri dapat menyebabkan terbentuknya lapisan tebal di tenggorokan yang dapat menghalangi pernapasan. Penularan difteri yaitu lewat percikan droplet penderita.

Lebih lanjut, Samsiyah melihat saat ini masih ada beberapa orang tua yang belum memberikan izin anaknya untuk menerima imunisasi, dengan berbagai alasan seperti takut sakit setelah imunisasi atau karena percaya dengan berita-berita hoax yang ada, padahal imunisasi punya peran penting dalam mencegah beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

“Tetanus dan difteri bisa dicegah dengan imunisasi ini, oleh sebab itu kami menghimbau kepada orang tua untuk dapat memberikan imunisasi ini kepada anak-anaknya, agar kedepan derajat kesehatan mereka lebih meningkat sehingga dapat berperan serta dalam pembangunan daerah,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala SDN Krapyak Lor 01, Diyah Heryati mengaku bahwa kegiatan BIAS ini sangat bermanfaat untuk kesehatan peserta didiknya. Ia melihat orang tua dan peserta didiknya juga sudah mempunyai kesadaran bagaimana perlunya tindakan pencegahan terhadap penyakit dengan imunisasi ini. Ia menyebutkan siswa yang menerima imunisasi DT dan TD yaitu kelas I sebanyak 29 siswa, kelas II 27 siswa dan kelas V sebanyak 33 siswa.

“Alhamdulillah selama ini di sekolah kami tidak ada yg menolak, artinya orang tua sudah paham memberikan hak kesehatan kepada anaknya. Kami juga terus menantikan kerejdana kedepannya dengan Dinas Kesehatan, apa yang menjadi program, akan selalu kami jaga kerjasamanya untuk peningkatan kesehatan peserta didik kami,” tukasnya.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)