Cegah Kaki Gajah, Gencarkan Program Minum Obat Filariasis Bersama

Pencegahan penyakit kaki gajah terus diupayakan dan diantisipasi secara intensif oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui Puskesmas Bendan setempat, salah satunya dengan pemberian yang menyasar warga RW 11 RT 3 Kelurahan Bendan Kergon, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, berlangsung di Posyandu Sriwijaya 2 Bendan Kergon, Kota Pekalongan, Jumat sore (28/10/2022). Seperti diketahui, Bulan Oktober diperingati sebagai bulan eliminasi penyakit kaki gajah (BELKAGA). Untuk itu, seluruh penduduk yang berusia antara 2-70 tahun dan tinggal di wilayah endemis penyakit kaki gajah atau Filariasis akan diingatkan untuk meminum obat pencegahan yang diberikan dalam program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis sebanyak 1 dosis setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut.
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Puskesmas Bendan, Harmanto menjelaskan bahwa, Puskesmas Bendan ditugaskan oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan untuk melaksanakan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis, dimana program pencegahan kaki gajah tersebut di Kota Pekalongan sudah dimulai sejak tahun 2011. Mengingat, Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah endemis filariasis di Provinsi Jawa Tengah, bahkan Indonesia. Menurutnya, untuk saat ini di Pulau Jawa tersisa satu daerah endemis filariasia yaitu Kota Pekalongan.
"Melalui POPM Filariasis secara massal ini, harapannya di tahun 2022 ini Kota Pekalongan bebas atau tereliminasi dari penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh tiga spesies cacing Filaria, yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, yang ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya. Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit kaki gajah dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk, baik genus Anopheles, Culex, Aedes, dan Armigeres," terang Harmanto.
Harmanto menyebutkan, adapun sasaran dalam POPM di Posyandu Sriwijaya 2 ini adalah sekitar 182 orang untuk paket 3, paket 2 ada 35 orang, dan paket 1 sejumlah 16 orang. Paket-paket pemberian obat tersebut disesuaikan dengan rentan usia, yakni paket 1 usia 2-5 tahun, paket 2 usia 6-14 tahun, dan paket 3 rentan usia 15-70 tahun.
"Sesuai program dari Kementerian Kesehatan, harapannya di tahun 2022 ini menjadi tahun terakhir Kota Pekalongan untuk bisa terbebas dari daerah endemis filariasis, sebab program ini sudah berjalan 9 tahunan, dan dalam 5 tahun berturut-turut dievaluasi, dan setiap tahun diberikan, jika belum bebas, diulang lagi pemberiannya. Setelah program ini selesai, beberapa bulan ke depan akan dilakukan survey darah jari acak oleh tim dari Kemenkes dan daerah untuk memastikan apakah masih ditemukan kasus kaki gajah atau tidak," tegasnya.
Program POPM Filariasis ini disambut baik oleh Abdul Rosyid selaku Ketua RT 3 RW 11 Kelurahan Bendan Kergon. Pihaknya mengaku usai meminum obat pencegahan Filariasis ini dinilai aman dan tidak merasakan efek apapun. Pihaknya menekankan, meskipun di wilayahnya belum ditemukan kasus kaki gajah, namun upaya pencegahan tersebut sangat penting dilakukan.
"Kami selaku ketua RT sangat berterimakasih atas kegiatan ini. Sebelum pelaksanaan POPM Filariasis ini, warga sudah diedukasi bahwa obat pencegahan kaki gajah ini aman diminum dan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Alhamdulillah, warga juga banyak datang kesini untuk meminum obat bersama, terlebih ada doorprizenya juga untuk menarik minat warga," tandasnya.
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Puskesmas Bendan, Harmanto menjelaskan bahwa, Puskesmas Bendan ditugaskan oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan untuk melaksanakan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis, dimana program pencegahan kaki gajah tersebut di Kota Pekalongan sudah dimulai sejak tahun 2011. Mengingat, Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah endemis filariasis di Provinsi Jawa Tengah, bahkan Indonesia. Menurutnya, untuk saat ini di Pulau Jawa tersisa satu daerah endemis filariasia yaitu Kota Pekalongan.
"Melalui POPM Filariasis secara massal ini, harapannya di tahun 2022 ini Kota Pekalongan bebas atau tereliminasi dari penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh tiga spesies cacing Filaria, yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, yang ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya. Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit kaki gajah dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk, baik genus Anopheles, Culex, Aedes, dan Armigeres," terang Harmanto.
Harmanto menyebutkan, adapun sasaran dalam POPM di Posyandu Sriwijaya 2 ini adalah sekitar 182 orang untuk paket 3, paket 2 ada 35 orang, dan paket 1 sejumlah 16 orang. Paket-paket pemberian obat tersebut disesuaikan dengan rentan usia, yakni paket 1 usia 2-5 tahun, paket 2 usia 6-14 tahun, dan paket 3 rentan usia 15-70 tahun.
"Sesuai program dari Kementerian Kesehatan, harapannya di tahun 2022 ini menjadi tahun terakhir Kota Pekalongan untuk bisa terbebas dari daerah endemis filariasis, sebab program ini sudah berjalan 9 tahunan, dan dalam 5 tahun berturut-turut dievaluasi, dan setiap tahun diberikan, jika belum bebas, diulang lagi pemberiannya. Setelah program ini selesai, beberapa bulan ke depan akan dilakukan survey darah jari acak oleh tim dari Kemenkes dan daerah untuk memastikan apakah masih ditemukan kasus kaki gajah atau tidak," tegasnya.
Program POPM Filariasis ini disambut baik oleh Abdul Rosyid selaku Ketua RT 3 RW 11 Kelurahan Bendan Kergon. Pihaknya mengaku usai meminum obat pencegahan Filariasis ini dinilai aman dan tidak merasakan efek apapun. Pihaknya menekankan, meskipun di wilayahnya belum ditemukan kasus kaki gajah, namun upaya pencegahan tersebut sangat penting dilakukan.
"Kami selaku ketua RT sangat berterimakasih atas kegiatan ini. Sebelum pelaksanaan POPM Filariasis ini, warga sudah diedukasi bahwa obat pencegahan kaki gajah ini aman diminum dan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Alhamdulillah, warga juga banyak datang kesini untuk meminum obat bersama, terlebih ada doorprizenya juga untuk menarik minat warga," tandasnya.