Bunda Literasi Launching Enam Buka Karya Siswa
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya melaunching buku kerjasama Yayasan Omah Sinau Sogan dengan MAN 01 Kota Pekalongan, di MAN 01 Pekalongan, Senin (18/12/2023). Ada enam buku karya siswa hasil pelatihan penukisan dari Omah Sinau Sogan yang diluncurkan hari ini.
Inggit menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku karya siswa MAN 01 Kota Pekalongan ini. Berbicara tentang literasi tentunya tidak hanya membaca, menulis, berbicara dan menghitung, tetapi merujuk kepada serangkaian kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Literasi sastra merupakan dimensi literasi bidang kajian yang memiliki cakupan pemberdayaan masyarakat baca dalam mencintai sastra agar nilai-nilai etika, estetika, dan moral terserap secara luas," ungkap Inggit.
Disebutkan Inggit, seni sastra berawal pada dua kata yaitu seni dan sastra. Seni yang bermakna pembeberan pandangan manusia yang mempunyai makna keindahan, sedang sastra adalah kata serapan yang berawal pada dialek sanskerta bermakna panduan, prinsip, maupun perintah berwujud tulisan maupun bunyi.
Bunda literasi yang juga lulusan Seni ini menyampaikan, pada era globalisasi ini kita harus mampu bersaing untuk dapat bertahan dari segala tekanan dari dunia luar. 'Ini agar menjadi sumber daya manusia yang handal dan memperoleh inspirasi kita perlu banyak dengan membaca buku, sehingga pengetahuan, kecerdasan untuk pengembangan diri, sikap kritis, kreatif dan inovatif dapat berkembang secara maksimal," ujar Inggit.
Inggit mengaku ingin siswa-siswi MAN 01 Kota Pekalongan bisa terus berkembang dan berkarya untuk menulis dan menciptakan buku buku sebagai ungkapan ekspresi dan kreativitas dalam rangka meningkatkan minat baca dan kegiatan literasi di Kota Pekalongan. "Semoga kegiatan ini menjadikan suatu bentuk apresiasi yang sehingga menjadi sarana untuk bisa meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap karya anak bangsa," tutup Inggit.
Inggit menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku karya siswa MAN 01 Kota Pekalongan ini. Berbicara tentang literasi tentunya tidak hanya membaca, menulis, berbicara dan menghitung, tetapi merujuk kepada serangkaian kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Literasi sastra merupakan dimensi literasi bidang kajian yang memiliki cakupan pemberdayaan masyarakat baca dalam mencintai sastra agar nilai-nilai etika, estetika, dan moral terserap secara luas," ungkap Inggit.
Disebutkan Inggit, seni sastra berawal pada dua kata yaitu seni dan sastra. Seni yang bermakna pembeberan pandangan manusia yang mempunyai makna keindahan, sedang sastra adalah kata serapan yang berawal pada dialek sanskerta bermakna panduan, prinsip, maupun perintah berwujud tulisan maupun bunyi.
Bunda literasi yang juga lulusan Seni ini menyampaikan, pada era globalisasi ini kita harus mampu bersaing untuk dapat bertahan dari segala tekanan dari dunia luar. 'Ini agar menjadi sumber daya manusia yang handal dan memperoleh inspirasi kita perlu banyak dengan membaca buku, sehingga pengetahuan, kecerdasan untuk pengembangan diri, sikap kritis, kreatif dan inovatif dapat berkembang secara maksimal," ujar Inggit.
Inggit mengaku ingin siswa-siswi MAN 01 Kota Pekalongan bisa terus berkembang dan berkarya untuk menulis dan menciptakan buku buku sebagai ungkapan ekspresi dan kreativitas dalam rangka meningkatkan minat baca dan kegiatan literasi di Kota Pekalongan. "Semoga kegiatan ini menjadikan suatu bentuk apresiasi yang sehingga menjadi sarana untuk bisa meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap karya anak bangsa," tutup Inggit.