BPSJ Mulai Masif Terima Kunjungan Wisata Edukasi Jamu dari Pelajar

Kota Pekalongan - Balai Pelayanan dan Saintifikasi Jamu (BPSJ) Kota Pekalongan yang berlokasi di Jl. Letnan Suprapto No.5, Kelurahan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan kembali menerima kunjungan usai meredanya kasus covid-19 dan diberlakukan pembelajaran tatap muka beberapa waktu yang lalu di sejumlah satuan pendidikan setempat.

Ketua BPSJ, dr Teuku Reza Fadly usai menerima kunjungan dari SMPN 14 Kota Pekalongan, Senin (26/9/2022) menerangkan layanan wisata edukasi jamu dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan mulai dari jenjang Paud, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Berdasarkan perwal No. 12A tahun 2022, biaya wisata edukasi jamu untuk minimal 15 orang sebesar Rp. 20.000,- , 6-14 orang sebesar Rp. 25.000,- dan kurang dari 5 orang sebesar Rp. 30.000,-, dengan tarif tersebut pengunjung sudah mendapatkan paparan materi terkait jamu, melihat etalase dan proses pengolahan pasca panen tanaman obat serta memperoleh produk inovasi jamu. 

Reza mengatakan antusias siswa saat melakukan kunjungan sangat tinggi, karena menurutnya wisata edukasi jamu salah satu pembelajaran di luar kebiasaannya. Peserta diajak melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan jamu dimulai dari penanaman tanaman obat hingga produksi. 

“Pemaparan yang kita berikan disesuaikan dengan usia pengunjung, untuk pelajar PAUD kita putarkan lagu yang berkaitan dengan jamu, kemudian kita tampilkan badut dengan ikon botol jamu dan di sesi etalase kita jelaskan tanaman yang lebih simpel dan menanam langsung sedangkan untuk jenjang lain biasanya kita kenalkan peralatan pembuatan jamu,” bebernya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama guru pendamping SMPN 14 Kota Pekalongan, Safaroh Nurul Yatimah mengatakan kunjungan pada BPSJ Kota Pekalongan termasuk pembelajaran proyek tema gaya hidup berkelanjutan. Menurutnya BPSJ menjadi tujuan tepat dalam pembelajaran proyek, sebab saat ini banyak generasi muda yang asing dengan warisan budaya leluhur ini, padahal perlu adanya regenerasi untuk melestarikannya. 

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)