BPS Selaraskan Implementasi Satu Data Potensi Industri dan Pertanian di Kota Pekalongan

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan menyelaraskan implementasi Satu Data Potensi Industri dan Pertanian di Kota Pekalongan  yang berkualitas. Dimana, BPS sebagai penyelenggara statistik data selalu berkoordinasi secara intensif dengan instansi terkait selaku responden atau produsen data dalam penghitungan data potensi industri dan pertanian yang berkualitas sehingga dapat menjadi acuan dalam pengembangan kebijakan. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Kota Pekalongan, Rahyudin dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama instansi terkait yang bergerak di sektor industri dan pertanian, berlangsung di Ruang Symphony Hotel Sahid Mandarin Kota Pekalongan, Kamis (30/11/2023). Dalam acara FGD tersebut hadir pula Kepala Dinas Perindustrian, dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso (SBS) yang menjelaskan mengenai kondisi peningkatan sektor industri di Kota Pekalongan yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.

Kepala BPS Kota Pekalongan, Rahyudin menjelaskan bahwa, dalam FGD ini, BPS ingin menjalin sinergi dan kolaborasi antara BPS selaku penyelenggara statistik data dengan responden instansi terkait sebagai produsen data dalam pengumpulan data potensi sektor industri dan sektor pertanian di Kota Pekalongan. Sehingga, tercipta kesepahaman dan penyelarasan tujuan dalam mewujudkan Satu Data Kota Pekalongan pada sektor industri dan pertanian.

"Agar pelaksanaan pendataan terutama di sektor industri dan pertanian bisa lebih baik, responden semakin naik dan semua responden memberikan data tanpa ada curiga, dan pemahaman yang sama dalam kalkulasi proses pendataan untuk menghasilkan data yang akurat dan valid," ucapnya.

Menurutnya, FGD serupa sebenarnya sudah rutin dilaksanakan dalam memonitoring survey hasil data industri dan pertanian di Kota Pekalongan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Pihaknya menyebutkan, potensi sektor industri terutama industri batik, tekstil dan makanan serta minuman menjadi penyumbang terbesar kedua setelah sektor perdagangan di Kota Pekalongan yakni sebesar 21 persen. Sebelumnya, pada Bulan Juni-Juli 2023 lalu BPS juga sudah menerjunkan sejumlah petugas lapangan untuk melakukan pendataan sensus pertanian 2023. 

"Pertumbuhan sektor industri di Kota Pekalongan sudah baik setelah sektor perdagangan, dan nomer ketiga adalah sektor kontruksi. Dimana, sektor industri setiap tahun selalu naik 4 hingga 5 persen. Sektor ketiga setelah sektor industri adalah sektor konstruksi yakni 15 persen, s lainnya adalah sektor jasa  transportasi. Harapannya adanya pertemuan ini, para peserta semakin paham mengenai peran dan kegiatan BPS dalam melakukan pendataan, bisa terwujud Pekalongan Satu Data yang valid dan akurat untuk nantinya bisa dijadikan patokan pengambilan kebijakan yang tepat oleh pemerintah," pungkasnya.