BPS Kota Pekalongan Matangkan Persiapan Survei Seruti Triwulan II Tahun 2025

Kota Pekalongan – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan kembali menggelar rapat koordinasi bersama para mitra statistik dalam rangka persiapan pelaksanaan Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti) untuk periode Triwulan II Tahun 2025. Kegiatan survei ini dijadwalkan berlangsung mulai 10 hingga 30 Juni 2025, dengan melibatkan para petugas lapangan (PCL) dan pengawas (PML) yang sebelumnya telah bertugas pada Seruti Triwulan I.
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti, dalam arahannya menyampaikan bahwa, Seruti merupakan survei rutin yang dilaksanakan empat kali dalam setahun, bertujuan untuk mengumpulkan data ekonomi rumah tangga yang akurat dan berkelanjutan. Data yang dikumpulkan mencakup informasi terkait tingkat konsumsi makanan dan non makanan di masyarakat.
“Survei Seruti ini menjadi instrumen penting dalam menyusun indikator ekonomi rumah tangga triwulanan. Hasilnya sangat bermanfaat bagi pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah yang tepat sasaran,” terang Hayu usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pelaksanaan Seruti Triwulan II Tahun 2025, berlangsung di Aula Kantor BPS setempat, Kamis (05/06/2025).
Hayu menjelaskan bahwa, dalam Seruti Triwulan II ini, tidak dilaksanakan pelatihan ulang karena seluruh petugas dan pengawas masih sama dengan yang bertugas pada Triwulan I. Oleh karena itu, rapat koordinasi ini difokuskan sebagai sarana penyegaran (refreshing) serta memperkuat pemahaman dan persepsi para mitra lapangan terhadap teknis pelaksanaan survei. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah evaluasi terhadap pelaksanaan Seruti sebelumnya.
“Melalui forum ini, para petugas dapat menyampaikan kendala-kendala yang mereka hadapi di lapangan pada Triwulan I lalu, sehingga bisa kita diskusikan bersama dan carikan solusinya. Harapannya, Seruti Triwulan II ini dapat berjalan lebih lancar dan menghasilkan data yang lebih berkualitas,” imbuhnya.
Dalam pelaksanaan Seruti kali ini, BPS Kota Pekalongan menurunkan 15 orang petugas lapangan (PCL) dan 8 orang pengawas (PML). Setiap petugas lapangan bertugas mendata satu blok sensus dengan sampel sebanyak 10 rumah tangga. Mereka akan melakukan wawancara langsung atau pengisian kuesioner kepada rumah tangga yang telah terpilih sebagai sampel.
"Adapun cakupan data yang dikumpulkan meliputi konsumsi makanan selama satu minggu, serta konsumsi non makanan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Untuk Triwulan II ini, pengumpulan data difokuskan pada periode April, Mei, hingga Juni 2025,"paparnya.
Hayu menambahkan, hasil Seruti Triwulan I lalu menunjukkan tingginya tingkat konsumsi rumah tangga, yang dipengaruhi oleh momentum Hari Raya Idul Fitri.
“Kita melihat adanya lonjakan konsumsi pada Triwulan I karena bertepatan dengan lebaran. Ini penting sebagai indikator bagaimana pola konsumsi masyarakat bisa berubah secara musiman dan dampaknya terhadap perekonomian daerah,” ujarnya.
Dengan survei yang berkelanjutan ini, ia berharap dapat menangkap dinamika konsumsi rumah tangga secara lebih akurat, sekaligus mengukur kontribusinya terhadap perekonomian lokal.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar menerima dengan baik kedatangan para petugas BPS dan memberikan jawaban yang jujur serta apa adanya.
“Data yang akurat hanya bisa didapatkan dari kejujuran masyarakat dalam menjawab pertanyaan. Kami mohon kerja sama yang baik, karena hasil survei ini sangat bermanfaat untuk kita semua, khususnya dalam merancang pembangunan Kota Pekalongan yang lebih tepat sasaran,” pungkasnya. (Dian)
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti, dalam arahannya menyampaikan bahwa, Seruti merupakan survei rutin yang dilaksanakan empat kali dalam setahun, bertujuan untuk mengumpulkan data ekonomi rumah tangga yang akurat dan berkelanjutan. Data yang dikumpulkan mencakup informasi terkait tingkat konsumsi makanan dan non makanan di masyarakat.
“Survei Seruti ini menjadi instrumen penting dalam menyusun indikator ekonomi rumah tangga triwulanan. Hasilnya sangat bermanfaat bagi pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah yang tepat sasaran,” terang Hayu usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pelaksanaan Seruti Triwulan II Tahun 2025, berlangsung di Aula Kantor BPS setempat, Kamis (05/06/2025).
Hayu menjelaskan bahwa, dalam Seruti Triwulan II ini, tidak dilaksanakan pelatihan ulang karena seluruh petugas dan pengawas masih sama dengan yang bertugas pada Triwulan I. Oleh karena itu, rapat koordinasi ini difokuskan sebagai sarana penyegaran (refreshing) serta memperkuat pemahaman dan persepsi para mitra lapangan terhadap teknis pelaksanaan survei. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah evaluasi terhadap pelaksanaan Seruti sebelumnya.
“Melalui forum ini, para petugas dapat menyampaikan kendala-kendala yang mereka hadapi di lapangan pada Triwulan I lalu, sehingga bisa kita diskusikan bersama dan carikan solusinya. Harapannya, Seruti Triwulan II ini dapat berjalan lebih lancar dan menghasilkan data yang lebih berkualitas,” imbuhnya.
Dalam pelaksanaan Seruti kali ini, BPS Kota Pekalongan menurunkan 15 orang petugas lapangan (PCL) dan 8 orang pengawas (PML). Setiap petugas lapangan bertugas mendata satu blok sensus dengan sampel sebanyak 10 rumah tangga. Mereka akan melakukan wawancara langsung atau pengisian kuesioner kepada rumah tangga yang telah terpilih sebagai sampel.
"Adapun cakupan data yang dikumpulkan meliputi konsumsi makanan selama satu minggu, serta konsumsi non makanan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Untuk Triwulan II ini, pengumpulan data difokuskan pada periode April, Mei, hingga Juni 2025,"paparnya.
Hayu menambahkan, hasil Seruti Triwulan I lalu menunjukkan tingginya tingkat konsumsi rumah tangga, yang dipengaruhi oleh momentum Hari Raya Idul Fitri.
“Kita melihat adanya lonjakan konsumsi pada Triwulan I karena bertepatan dengan lebaran. Ini penting sebagai indikator bagaimana pola konsumsi masyarakat bisa berubah secara musiman dan dampaknya terhadap perekonomian daerah,” ujarnya.
Dengan survei yang berkelanjutan ini, ia berharap dapat menangkap dinamika konsumsi rumah tangga secara lebih akurat, sekaligus mengukur kontribusinya terhadap perekonomian lokal.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar menerima dengan baik kedatangan para petugas BPS dan memberikan jawaban yang jujur serta apa adanya.
“Data yang akurat hanya bisa didapatkan dari kejujuran masyarakat dalam menjawab pertanyaan. Kami mohon kerja sama yang baik, karena hasil survei ini sangat bermanfaat untuk kita semua, khususnya dalam merancang pembangunan Kota Pekalongan yang lebih tepat sasaran,” pungkasnya. (Dian)