BPBD Kota Pekalongan Edukasi Penanggulangan Darurat Bencana bagi Orang Tua Murid Anak Usia Dini

Pencegahan dalam penanggulangan bencana, saat ini menjadi hal yang perlu dilakukan secara rutin dan berkesinambungan guna meminimalisir dampak bencana baik itu korban jiwa maupun materi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan giat melakukan sosialisasi dan edukasi terkait penanganan bencana, seperti halnya pada sektor pendidikan melalui satuan pendidikan setempat.

“Kami hari ini melaksanakan kegiatan bersama dengan pendidikan khususnya untuk membentuk satuan pendidikan aman bencana ataupun cara penanggulangan kedaruratan khususnya bagi para wali murid, ini penting karena mereka berkaitan erat dengan kebencanaan itu sendiri sehingga dengan adanya simulasi ini mereka akan terbiasa menghadapi peristiwa kebencian sehingga dampak dan resiko bisa dikurangi karena tahu cara menghadapinya,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo melalui kepala seksi pencegahan dan kesiapsiagaan, Dimas Arga Yudha  pada kegiatan sosialisasi simulasi penanggulangan darurat bencana bagi pendidikan anak usia dini lewat para orang tua murid, berlangsung di aula PKK Kota Pekalongan, Kamis (30/11/2023).

Dalam sosialisasi tersebut, orang tua murid diajak belajar bersama bagaimana menghadapi gempa bumi termasuk teknik penyelamatan dan belajar memadamkan api dengan alat pemadam sederhana yang di sekitar mereka. Terkait dengan penguatan masyarakat tangguh bencana BPBD Kota Pekalongan terus menyelenggarakan kegiatan edukasi, simulasi, pelatihan dari berbagai sektor masyarakat baik yang tergabung dalam kelurahan tangguh, sektor dunia dan sektor pendidikan yang akan dilakukan secara bertahap sebab persoalan  kebencanaan juga bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran di sekolah masing-masing.

“Lebih besar pengetahuan dan keterampilan tentunya tidak ada lagi kepanikan ketika menghadapi bencana atau kedaruratan,” tandasnya.

Sementara itu kepala sekolah Rainbow Pre School 2 Kota Pekalongan, Hikmah mengungkapkan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mengedukasi orang tua bagaimana jika terjadi bencana, kaitannya keselamatan anak. Ia menyebutkan sebanyak 100 orang tua diikutsertakan dalam sosialisasi yang dikemas dengan kegiatan parenting.

“Anak-anak ini perlu orang tua atau orang dewasa yang bisa melindungi atau mengarahkan mereka ketika terjadi bencana, kebanyakan dari orang dewasa di sekitar anak-anak tersebut tidak terlepas dari kepanikan sehingga tidak bisa melindungi diri sendiri apalagi anak di sekitar mereka, harapannya banyak anak yang terselamatkan jika terjadi suatu bencana atau kejadian darurat lainnya, karena kalau sudah teredukasi pasti tidak panik,” pungkasnya.