BMKG Isu Megathrust: Pemda dan Masyarakat Tidak Perlu Panik, Tingkatkan Pengetahuan Mitigasi Gempa

Terkait isu gempa megathrust yang sedang ramai diperbincangkan seluruh elemen masyarakat, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II, Hartanto, menghimbau kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan warga agar tidak terlalu panik akan tetapi perlu meningkatkan pengetahuan terhadap potensi kegempaan. Hal ini ia sampaikan usai pembukaan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN), yang berlangsung di ruang Jlamprang, Kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Kamis (22/8/2024).
Hartanto mengungkapkan bahwa potensi megathrust memang nyata adanya akan tetapi belum ada pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksikan kapan akan terjadinya dan berapa kekuatannya,
“Kota Pekalongan berada di sisi utara Pulau Jawa dan Pulau Jawa berada di sebelah selatan megathrust dan sebelah barat megathrust adalah Pulau Sumatera. Dari sisi lokasinya memang di sebelah selatan tetapi potensi terhadap gempanya untuk wilayah megathrust yang berkekuatan sekitar 8,7 skala richter, bisa terkena dampak guncangannya bukan dampak daripada megathrust tersebut,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan antisipasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa mereka hidup di wilayah yang mempunyai kerentanan terhadap potensi seisme sehingga seluruh masyarakat diharapkan dapat melakukan kesiapsiagaan terutama daerah yang potensi adanya megathrust tersebut, sehingga diharapkan masyarakat Kota Pekalongan tetap waspada tetapi bukan panik dan meningkatkan pengetahuan terhadap potensi kebencanaan terutama kegempaan di wilayah.
“Jadi isu megathrust potensinya nyata adanya tetapi kapan terjadi dan berapa kekuatannya belum ada teknologi dan pengetahuan yang bisa memprediksi, yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan pengetahuan terhadap potensi gempa,” tutupnya.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)
Hartanto mengungkapkan bahwa potensi megathrust memang nyata adanya akan tetapi belum ada pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksikan kapan akan terjadinya dan berapa kekuatannya,
“Kota Pekalongan berada di sisi utara Pulau Jawa dan Pulau Jawa berada di sebelah selatan megathrust dan sebelah barat megathrust adalah Pulau Sumatera. Dari sisi lokasinya memang di sebelah selatan tetapi potensi terhadap gempanya untuk wilayah megathrust yang berkekuatan sekitar 8,7 skala richter, bisa terkena dampak guncangannya bukan dampak daripada megathrust tersebut,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan antisipasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa mereka hidup di wilayah yang mempunyai kerentanan terhadap potensi seisme sehingga seluruh masyarakat diharapkan dapat melakukan kesiapsiagaan terutama daerah yang potensi adanya megathrust tersebut, sehingga diharapkan masyarakat Kota Pekalongan tetap waspada tetapi bukan panik dan meningkatkan pengetahuan terhadap potensi kebencanaan terutama kegempaan di wilayah.
“Jadi isu megathrust potensinya nyata adanya tetapi kapan terjadi dan berapa kekuatannya belum ada teknologi dan pengetahuan yang bisa memprediksi, yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan pengetahuan terhadap potensi gempa,” tutupnya.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)