Awal Tahun, Harga Minyak Curah, Telur dan Kedelai Naik

Kota Pekalongan - Pada momentum awal Tahun 2021, sejumlah komiditi bahan pangan seperti minyak curah, telur,dan kedelai terpantau mengalami kenaikan harga. Kendati demikian, stok ketiga komiditi tersebut masih relatif aman di Kota Pekalongan. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop dan UKM) Kota Pekalongan,Sri Haryati, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya,Kamis(7/1/2021).
Menurut Haryati, pemantauan intensif di pasar tradisional dan modern terus dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dan tingkat inflasi harga masih aman. Haryati menyebutkan, berdasarkan pantauan tim, harga minyak goreng curah saat ini mencapai Rp14 ribu per liter,lebih mahal dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) nya sebesar Rp11 ribu per liter dan juga harga minyak goreng botolan di pasaran berkisar Rp12 ribu per liternya.
“Selain minyak goreng curah, telur juga mengalami kenaikan terutama telur ayam ras yang biasanya harga normal Rp22 ribu/kg,saat ini naik menjadi Rp25 ribu/kg. Sementara, pada Perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 mencapai Rp 27 ribu/kg,” tuturnya.
Haryati menambahkan informasi terkait melambungnya harga kedelai impor baru-baru ini juga terjadi di Kota Pekalongan. Harga kedelai impor yang semula ada di kisaran Rp7 ribu/kg kini naik menjadi Rp9 ribu/kg. Meskipun demikian, harga komiditi lainnya seperti daging sapi, daging ayam ras, bawang dan sebagainya masih relatif stabil. Pihaknya berharap, harga bahan pangan di Kota Pekalongan yang mengalami kenaikan ini bisa segera turun dan stabil kembali.
“Faktor kenaikan harga ini biasanya lantaran Kota Pekalongan yang merupakan bukan daerah penghasil, kemudian bisa dipengaruhi oleh banyaknya permintaan masyarakat sehingga menyebabkan kelangkaan dan faktor cuaca yang cukup menghambat proses pendistribusian. Mudah-mudahan di Bulan ini bisa stabil kembali harga bahan pangan yang mengalami kenaikan harga tersebut. Sejauh ini, stok bahan pangan di Kota Pekalongan masih terpenuhi dan aman,” tandasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Menurut Haryati, pemantauan intensif di pasar tradisional dan modern terus dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dan tingkat inflasi harga masih aman. Haryati menyebutkan, berdasarkan pantauan tim, harga minyak goreng curah saat ini mencapai Rp14 ribu per liter,lebih mahal dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) nya sebesar Rp11 ribu per liter dan juga harga minyak goreng botolan di pasaran berkisar Rp12 ribu per liternya.
“Selain minyak goreng curah, telur juga mengalami kenaikan terutama telur ayam ras yang biasanya harga normal Rp22 ribu/kg,saat ini naik menjadi Rp25 ribu/kg. Sementara, pada Perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 mencapai Rp 27 ribu/kg,” tuturnya.
Haryati menambahkan informasi terkait melambungnya harga kedelai impor baru-baru ini juga terjadi di Kota Pekalongan. Harga kedelai impor yang semula ada di kisaran Rp7 ribu/kg kini naik menjadi Rp9 ribu/kg. Meskipun demikian, harga komiditi lainnya seperti daging sapi, daging ayam ras, bawang dan sebagainya masih relatif stabil. Pihaknya berharap, harga bahan pangan di Kota Pekalongan yang mengalami kenaikan ini bisa segera turun dan stabil kembali.
“Faktor kenaikan harga ini biasanya lantaran Kota Pekalongan yang merupakan bukan daerah penghasil, kemudian bisa dipengaruhi oleh banyaknya permintaan masyarakat sehingga menyebabkan kelangkaan dan faktor cuaca yang cukup menghambat proses pendistribusian. Mudah-mudahan di Bulan ini bisa stabil kembali harga bahan pangan yang mengalami kenaikan harga tersebut. Sejauh ini, stok bahan pangan di Kota Pekalongan masih terpenuhi dan aman,” tandasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)