Antisipasi Konflik, Kota Pekalongan Pastikan Pemilu 2024 Kondusif

Sebagai upaya menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berjalan aman, damai, dan harmonis, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol Kota Pekalongan) mengadakan kegiatan ngobrol pintar (ngopi) bareng bersama penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu, FKUB, karangtaruna hingga tokoh masyarakat agama yang berlangsung di Rumah Dinas ( Guest House) Walikota Pekalongan, Rabu (31/5/2023).

Kegiatan tersebut turut dihadiri langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid dan menghadirkan dua narasumber berkompeten yakni Kepala Dinas Kominfo Kota Pekalongan, Arif Karyadi yang membahas mengenai perlunya penggunaan sosmed secara bijak serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Pekalongan, KH Ahmad Marzuki yabg memaparkan mengenai sinergitas tokoh agama dengan pemerintah dalam penanganan konflik sosial.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Pekalongan yang akrab disapa Aaf tersebut menyampaikan bahwa, selama ini Kota Pekalongan termasuk salah satu daerah yang aman dari konflik terutama kaitannya dengan konflik kontak fisik pemilu.  Kendati demikian tetap harus diantisipasi sejak dini mengikuti perkembangan situasi dan kondisi yang ada.

"Sejak tahun 1999 Kota Pekalongan sudah bebas dari sumbu pendek dan kondusif," ucap Aaf, sapaan akrabnya.

Menurutnya, tak dipungkiri dalam berpolitik dimungkinkan terjadi konflik karena perbedaan pilihan namun konflik itu jangan sampai diperbesar terlebih sampai berubah menjadi konflik fisik.

"Saya yakin situasi tetap terkendali kondusif. Saya percaya masyarakat Kota Pekalongan sudah dewasa dalam menyikapi perbedaan politik dan mampu menjaga bersama kondusivitas yang selama ini sudah tercipta di Kota Pekalongan, salah satunya dengan dukungan peran serta dari tokoh agama yang dinilai mampu memupuk kerukunan antar umat beragama," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Pekalongan, M Taufiqu Rochman menuturkan bahwa, kegiatan ngopi bareng ini  merupakan adaptasi dari kegiatan cangkrukan oleh Menko Polhukam di Surabaya waktu itu untuk menciptakan pemilu aman, kondusif, dan tidak ada konflik di dalamnya terlebih konflik sosial secara fisik.

"Kota Pekalongan selama ini cenderung aman dari konflik secara fisik namun yang kini harus diwaspadai adalah konflik melalui media sosial," ungkap Taufiq.

Lanjut Taufiq menerangkan, kegiatan ini untuk memastikan dan mengawal pemilu berjalan aman terkendali dan kondusif serta tidak ada konflik di dalamnya. Pihaknya menekankan agar masyarakat mewaspadai konflik gesekan-gesekan kepentingan politik tertentu.

"Kita duduk bareng untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan yang ada menjelang pemilu, agar saat pelaksanaan pemilu 2024 nanti bisa aman terkendali dan kondusif. Potensi gesekan kepentingan politik tertentu itu ada tetapi diharapkan tidak menjadi besar karena sejak pemilu langsung di Tahun 2004 bisa berjalan aman dan kondusif dengan kerjasama dan dukungan bersama dari lintas sektoral baik pemda, TNI, Polri, dan organisasi kerukunan umat beragama yang ada," tandasnya.