Antisipasi Bencana Banjir, Ayo Galakkan Kembali Gotong Royong Peduli Lingkungan

Kota Pekalongan - Gotong-royong membersihkan lingkungan bukan hanya saat terjadi bencana namun harus rutin dilakukan. Selain tercipta lingkungan tempat tinggal yang bersih dan nyaman, menggalakkan budaya gotong-royong peduli lingkungan juga sebagai langkah antisipasi potensi bencana alam seperti banjir yang biasanya terjadi pada saat musim penghujan tiba. Hal ini ditekankan Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, SE saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Forkopinca Kecamatan Pekalongan Utara dalam rangka Antisipasi dan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2021, bertempat di Aula Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (23/12/2021).

“Kita sudah sampaikan beberapa kali saat terakhir di pertemuan dengan RT/RW, kita sudah sampaikan bahwa Ayo kita galakkan kembali budaya lagi gotong-royong peduli lingkungan sekitar,” ucap Aaf.

Aaf menjelaskan, dengan menggalakkan budaya gotong-royong terdapat sejumlah manfaat diantaranya, khusus saat dilakukan menghadapi musim penghujan, jika masyarakat mau peduli membersihkan selokan maupun gorong-gorong di lingkungan tempat tinggal masing-masing, maka aliran air akan lebih lancar, secara otomatis bisa meminimalisir bencana banjir. Kemudian,  di awal musim penghujan ini, bisa mencegah penyebaran jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti yang bisa menyebabkan penyakit demam darah khususnya yang biasanya melanda pada anak-anak.

“Beberapa kasus demam berdarah yang dirawat di Rumah Sakit sudah ada, sehingga harus diantisipasi juga. Potensi penyebaran penyakit-penyakit rutin pada saat musim penghujan seperti DBD, diare, muntaber juga tetap disiapkan penanganannya,” ungkap Aaf.

Aaf menyebutkan, rakor kesiapan tingkat kecamatan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di kecamatan baik lurah, camat, LPM, BKM, Babinsa, Bhabinkamtibmas juga perlu ditingkatkan sinergitasnya. Hal ini dilakukan agar seluruh elemen masyarakat lebih siap dan siaga mengantisipasi dan menghadapi musim penghujan yang bisa saja menyebabkan banjir. Terlebih, di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara ini, Aaf menilai belum sepenuhnya aman dari ancaman bencana banjir dan rob.

“Apapun karena ini sudah menjadi rutinitas dari tahun ke tahun Pekalongan Utara ini masih banjir, sebenarnya untuk penanganan bencana kita tinggal melengkapi dan mengakoordinir apa yang menjadi kekurangan dari penanganan di tahun lalu. Mudah-mudahan masyarakat juga lebih sadar,lebih siap mandiri bagaimana menghadapi bencana banjir ini, tidak hanya dibebankan kepada pemerintah. Alhamdulillah pada hari ini juga dilibatkan relawan, babinsa, bhabinkamtibmas diharapkan semuanya bisa bersinergi bersama dalam penanggulangan bencana banjir ini,”pungkasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)