Antisipasi Bahaya, Damkarmat Satpol P3KP Kota Pekalongan Latih ASN Tangani Kebakaran dan Evakuasi Ular

Kota Pekalongan – Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran dan kemunculan hewan liar, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Satpol P3KP Kota Pekalongan menggelar sosialisasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Pekalongan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali ASN baik PNS maupun PPPK dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menangani kebakaran skala kecil serta cara mengevakuasi ular yang sering muncul di area perkantoran maupun pemukiman. Sosialisasi tersebut berlangsung di Halaman Setda Kota Pekalongan, Kamis sian (13/2/2025).
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid memgungkapkan bahwa, sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengurangi risiko kebakaran dan meningkatkan keamanan lingkungan kerja ASN.
“Tadi dari Satpol P3KP Kota Pekalongan memberikan simulasi tentang pemadaman kebakaran dalam skala kecil. Mengingat, di Kota Pekalongan masih rawan kebakaran. Tadi malam pun ada kejadian kebakaran yang menimpa bangunan. Selain itu, ada juga simulasi penanganan hewan liar, salah satunya ular yang sering masuk ke perkantoran maupun pemukiman,"tutur Mas Aaf, sapaan akrabnya.
Dalam simulai pemadaman kebakaran, para peserta dibekali teknik pemadaman api sederhana, serta cara aman menangani hewan liar seperti ular. Salah satu bagian menarik dari pelatihan ini adalah simulasi evakuasi ular. Para peserta diajarkan cara mengenali jenis ular berbahaya, teknik menangkap dan mengamankan ular tanpa membahayakan diri sendiri, serta prosedur melaporkan kejadian ke pihak Damkarmat agar evakuasi bisa dilakukan dengan aman.
Harapannya, para ASN bisa lebih sigap dalam menghadapi situasi darurat sebelum bantuan dari Damkarmat tiba.
"Selalu hati-hati, periksa semua aliran listrik, dan sebagainya. Jangan sampai jika meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama, ada alat-alat elektronik yang masih menyala atau masih tersambung di stop kontak. Sementara, kalau ketemu hewan liar, diminta jangan panik terlebih dahulu. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan ASN tidak hanya lebih siap menghadapi kebakaran, tetapi juga mampu menangani keberadaan hewan liar dengan cara yang aman dan tidak membahayakan lingkungan sekitar,"tegasnya.
Kasatpol P3KP Kota Pekalongan, Sriyana menyebutkan, berdasarkan data, pada Tahun 2024 lalu, kejadian kebakaran di Kota Pekalongan terjadi sebanyak 56 kejadian. Obyek terbanyak berupa kebakaran lahan sejumlah 22 kejadian. Dimana, penyebab kebakaran terbanyak yaitu akibat pembakaran lahan/sampah sebesar 50 persen (28 kejadian).
"Oleh karena itu, kami melaksanakan sosialisasi pemadaman kebakaran skala kecil. Tadi malam juga masih terjadi kebakaran pada gedung atau bangunan. Sehingga, perlu terus kami sosialisasikan agar menekan terjadi kebakaran di Kota Pekalongan,"kata Sriyana.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pembekalan sosialisasi terkait penanganan hewan liar, salah satunya ular. Dimana, pada Tahun 2024 lalu, ada 104 laporan kejadian dari warga yang melaporkan ke Damkarmat Satpol P3K atas penemuan ular di sekitar pemukimannya.
"Sehingga, kami sosialisasikan penanganan evakuasi hewan liar kepada para ASN dari masing-masing perwakilan OPD. Dengan sosialisasi yang berkelanjutan, Damkarmat Satpol P3KP Kota Pekalongan berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan meningkatkan kesiapsiagaan ASN dalam menghadapi situasi darurat,"harapnya.
Ditambahkan Komandan Regu 1 Damkarmat Satpol P3KP Kota Pekalongan, Yudha Wijaya, bahwa jika ditemukan ular masih di pekarangan rumah dibiarkan saja, namun jangan sampai masuk ke dalam rumah. Jika ular tersebut masuk ke dalam rumah, hal yang terpenting dilakukan adalah jangan terlalu panik dan perhatikan arah pergerakan ular.
"Kalau misal ular tersebut masuk ke dalam kamar, awasi pergerakan ular dari luar kamar dan segera hubungi petugas Damkar untuk mendapatkan tindaklanjut evakuasi. Tapi, kalau ular tidak masuk ke dalam rumah, maka warga diminta membersihkan rumah dengan cara mengepel menggunakan aroma wangi-wangian yang menyengat dan tidak disukai ular,"beber Yudha.
Disamping itu, kata Yudha, warga diminta jangan membiasakan menumpuk barang-barang yang tidak terpakai di rumah. Dari beberapa kejadian penemuan hewan liar khususnya ular, Damkarmat Satpol P3KP paling banyak mengevakuasi jenis ular Malayopython reticulatus atau yang lebih dikenal dengan ular Sanca kembang dari berbagai ukuran.
"Tadi malam, kami mengevakuasi ular sanca kembang yang masih kecil dan tempo lalu menangkap ular serupa sebesar paha orang dewasa dan sudah kami lepas liarkan ke habitat aslinya. Kalau piton tidak berbisa, namun ketika ular tersebut menggigit biasanya melilit tubuh orang tersebut dan gigitannya susah untuk dilepas,"pungkasnya. (Dian)
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid memgungkapkan bahwa, sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengurangi risiko kebakaran dan meningkatkan keamanan lingkungan kerja ASN.
“Tadi dari Satpol P3KP Kota Pekalongan memberikan simulasi tentang pemadaman kebakaran dalam skala kecil. Mengingat, di Kota Pekalongan masih rawan kebakaran. Tadi malam pun ada kejadian kebakaran yang menimpa bangunan. Selain itu, ada juga simulasi penanganan hewan liar, salah satunya ular yang sering masuk ke perkantoran maupun pemukiman,"tutur Mas Aaf, sapaan akrabnya.
Dalam simulai pemadaman kebakaran, para peserta dibekali teknik pemadaman api sederhana, serta cara aman menangani hewan liar seperti ular. Salah satu bagian menarik dari pelatihan ini adalah simulasi evakuasi ular. Para peserta diajarkan cara mengenali jenis ular berbahaya, teknik menangkap dan mengamankan ular tanpa membahayakan diri sendiri, serta prosedur melaporkan kejadian ke pihak Damkarmat agar evakuasi bisa dilakukan dengan aman.
Harapannya, para ASN bisa lebih sigap dalam menghadapi situasi darurat sebelum bantuan dari Damkarmat tiba.
"Selalu hati-hati, periksa semua aliran listrik, dan sebagainya. Jangan sampai jika meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama, ada alat-alat elektronik yang masih menyala atau masih tersambung di stop kontak. Sementara, kalau ketemu hewan liar, diminta jangan panik terlebih dahulu. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan ASN tidak hanya lebih siap menghadapi kebakaran, tetapi juga mampu menangani keberadaan hewan liar dengan cara yang aman dan tidak membahayakan lingkungan sekitar,"tegasnya.
Kasatpol P3KP Kota Pekalongan, Sriyana menyebutkan, berdasarkan data, pada Tahun 2024 lalu, kejadian kebakaran di Kota Pekalongan terjadi sebanyak 56 kejadian. Obyek terbanyak berupa kebakaran lahan sejumlah 22 kejadian. Dimana, penyebab kebakaran terbanyak yaitu akibat pembakaran lahan/sampah sebesar 50 persen (28 kejadian).
"Oleh karena itu, kami melaksanakan sosialisasi pemadaman kebakaran skala kecil. Tadi malam juga masih terjadi kebakaran pada gedung atau bangunan. Sehingga, perlu terus kami sosialisasikan agar menekan terjadi kebakaran di Kota Pekalongan,"kata Sriyana.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pembekalan sosialisasi terkait penanganan hewan liar, salah satunya ular. Dimana, pada Tahun 2024 lalu, ada 104 laporan kejadian dari warga yang melaporkan ke Damkarmat Satpol P3K atas penemuan ular di sekitar pemukimannya.
"Sehingga, kami sosialisasikan penanganan evakuasi hewan liar kepada para ASN dari masing-masing perwakilan OPD. Dengan sosialisasi yang berkelanjutan, Damkarmat Satpol P3KP Kota Pekalongan berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan meningkatkan kesiapsiagaan ASN dalam menghadapi situasi darurat,"harapnya.
Ditambahkan Komandan Regu 1 Damkarmat Satpol P3KP Kota Pekalongan, Yudha Wijaya, bahwa jika ditemukan ular masih di pekarangan rumah dibiarkan saja, namun jangan sampai masuk ke dalam rumah. Jika ular tersebut masuk ke dalam rumah, hal yang terpenting dilakukan adalah jangan terlalu panik dan perhatikan arah pergerakan ular.
"Kalau misal ular tersebut masuk ke dalam kamar, awasi pergerakan ular dari luar kamar dan segera hubungi petugas Damkar untuk mendapatkan tindaklanjut evakuasi. Tapi, kalau ular tidak masuk ke dalam rumah, maka warga diminta membersihkan rumah dengan cara mengepel menggunakan aroma wangi-wangian yang menyengat dan tidak disukai ular,"beber Yudha.
Disamping itu, kata Yudha, warga diminta jangan membiasakan menumpuk barang-barang yang tidak terpakai di rumah. Dari beberapa kejadian penemuan hewan liar khususnya ular, Damkarmat Satpol P3KP paling banyak mengevakuasi jenis ular Malayopython reticulatus atau yang lebih dikenal dengan ular Sanca kembang dari berbagai ukuran.
"Tadi malam, kami mengevakuasi ular sanca kembang yang masih kecil dan tempo lalu menangkap ular serupa sebesar paha orang dewasa dan sudah kami lepas liarkan ke habitat aslinya. Kalau piton tidak berbisa, namun ketika ular tersebut menggigit biasanya melilit tubuh orang tersebut dan gigitannya susah untuk dilepas,"pungkasnya. (Dian)