68 Redkar Siap Jalankan Tugas Sosial

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Satpol P3KP) resmi mengukuhkan 68 relawan pemadam kebakaran (Redkar) yang tersebar di seluruh kelurahan setempat, berlangsung di gedung Diklat, Rabu (30/11/2022). 

Hadir dalam pengukuhan tersebut, Wakil walikota Pekalongan, Salahudin berharap kepada seluruh relawan yang sudah mendaftarkan diri dan dikukuhkan bisa serius mengemban tugas sosial yang sudah dipilih dengan mematuhi standar operasional prosedur terkait pemadaman kebakaran, “Jangan sampai upaya menolong orang justru membahayakan diri sendiri, pelatihan yang akan diberikan harus betul-betul diikuti,” terangnya.

Ia mengatakan bahwa seorang relawan harus mengetahui level-level kebakaran agar ketika menemui kejadian kegawatdaruratan dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Lebih lanjut, Salahudin menghimbau redkar untuk dapat mengajak anak muda di lingkungan sekitarnya turut menjadi sukarelawan di kampung, “Mereka harus tahu level mana api ini sudah berbahaya dan level mana bisa beraksi sendiri untuk memadamkan api, karena jika tidak ada penanganan dini sedikit waktu saja sangat bisa saja sangat membahayakan,” tandas Salahudin.

Sementara itu, Kepala Satpol P3KP Pekalongan, Sriyana mengatakan perekrutan redkar yang tersebar di 27 kelurahan se-kota Pekalongan dapat dimanfaatkan dan membantu tugasnya dalam pemadam kebakaran dan juga tugas lain yang menjadi tugas Satpol P3KP seperti penyematan.

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa selama ini tim pemadam tidak hanya bertugas di wilayah kota Pekalongan saja tetapi juga ikut melayani daerah tetangga seperti kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang jika dibutuhkan. Ia menyebut hingga setengah tahun terakhir kejadian kebakaran kota Pekalongan berjumlah 16, “Alhamdulillah sudah ada saudara kita yang membantu untuk melaksanakan tugas sosial untuk kota Pekalongan, semoga kehadiran mereka juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pemadaman dini dengan melakukan sosialisasi kecil mulai dari keluarga dan lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.