17 Satdik di Kota Pekalongan Ditetapkan Jadi Sekolah Penggerak

Kota Pekalongan - Hingga angkatan kedua, sebanyak 17 satuan pendidikan (Satdik) di kota Pekalongan telah lolos dan ditetapkan menjadi pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP). Jumlah ini disebutkan langsung oleh Kepala Bidang SD, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Unang Suharyogi.

Program Sekolah Penggerak merupakan produk dari kurikulum merdeka, kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan pemerintah daerah. Unang mengatakan kota Pekalongan merupakan 1 diantara 10 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang memperoleh kesempatan menyelenggarakan Sekolah Penggerak melalui 2 tahapan seleksi.

“Kota Pekalongan, salah satu yang mendapat kesempatan melalui seleksi tentunya dipilih untuk menyelenggarakan sekolah penggerak angkatan pertama dan kedua,” katanya saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini.

Dari total pelaksana Sekolah Penggerak, Unang merinci 7 diantaranya lolos pada angkatan pertama terdiri dari 2 satdik jenjang PAUD, 3 satdik jenjang SD, dan SMP sebanyak 2 satdik, dan angkatan kedua mendapat tambahan 10 satdik terdiri dari 3 satdik jenjang PAUD, 5 jenjang SD, dan 2 satdik jenjang SMP.

“Angkatan pertama tahun 2021, Alhamdulillah 7 sekolah dari jenjang PAUD, SD, SMP lolos seleksi menjadi Sekolah Penggerak dan tahun 2022 berdasarkan seleksi yang dilakukan oleh kementrian, kota Pekalongan bertambah 10 sekolah dari jenjang PAUD sampai SMP,” sambung Unang.

Ia menambahkan pada angkatan ketiga atau tahun 2023, sesuai ketentuan yang ada, pihaknya hanya mengirimkan 1 satdik untuk mengikuti seleksi, “Jumlah satuan pendidikan secara nasional sangat banyak, sehingga tahun ketiga dan selanjutnya kementerian akan memberi kesempatan untuk kabupaten/kota lainnya yang belum melaksanakan PSP,” tandasnya.

Disampaikan Unang, dalam pelaksanaan sekolah penggerak, tiap satdik diminta melaksanakan program yang berfokus pada pengembangan holistik hasil belajar siswa yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter. Salah satunya dengan menyiapkan program menuju kurikulum merdeka yang sudah dilaunching sejak 15 Maret 2022.

“Implementasi sekolah penggerak, melaksanakan kegiatan program salah satunya menyiapkan programnya untuk menuju kurikulum merdeka, yang sebelumnya dikenal dengan istilah kurikulum operasional sekolah, kurikulum paradigma baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap kepada satdik di Kota Pekalongan yang lolos sebagai pelaksana sekolah penggerak dapat menjaga komitmen tersebut.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)