Pastikan Kelancaran Sistem Pengendalian Banjir Rob, Tim Gabungan Bongkar Kapal yang Mangkrak

Sehubungan dengan telah dilakukannya upaya penarikan terhadap kapal KM Margo Mandiri beberapa waktu lalu dilakukan upaya penarikan tidak bisa ditarik, Tim Gabungan Pemindahan kapal yang terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Satpolairud Polres Pekalongan Kota, Ditpolairud Polda Jateng, TNI AL, dan Posdataru dibantu perangkat kelurahan dan kecamatan melakukan pembongkaran KM Margo Mandiri dan patroli gabungan pemindahan kapal (distribusi surat peringatan pada pemilik kapal), berlangsung di Docking Along Jaya, Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Rabu siang (14/12/2022).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan menjelaskan bahwa, kegiatan ini merupakan langkah terakhir untuk kapal KM Margo Mandiri ini untuk bisa dipindahkan, dimana sebelumnya upaya-upaya pemindahan kapal tersebut sudah dilakukan beberapa kali agar bisa dipindahkan dari sisi Selatan bendung gerak ke sisi Utara bendung. Sebab, jika bendung gerak sudah dibangun, maka kapal-kapal tidak bisa keluar.

"Kapal satu ini tidak jelas pemiliknya. Beberapa langkah sudah diupayakan oleh tim melalui bersurat ke pemilik kapal sesuai data yang ada," ucap Sugiyo.

Menurutnya, kapal tersebut juga sudah dilakukan upaya penarikan oleh tim, namun ternyata tidak bisa. Mengingat, kondisi kapal tersebut yang berukuran besar dan sudah tertanam di lumpur. Selanjutnya, diupayakan penarikan dengan kapal tunda (tugboat) juga tidak bisa dilakukan. Maka, langkah terakhir adalah pembongkaran kapal, dimana jika sebagian pondasi kapal sudah bisa dinaikan maka akan digeser.

"Dasar pembongkaran kapal ini adalah surat menyurat dan pertemuan antara beberapa pihak terkait sudah dilakukan berkali-kali, dan kajian dari Bagian Hukum Pemkot berupa penarikan kapal namun tidak membuahkan hasil, maka langkah terakhir di bongkar," imbuhnya.

Pihaknya berharap, melalui kegiatan pembongkaran ini, maka kapal KM Margo Mandiri bisa segera bergeser dan pembangunan lanjutan sistem pengendali banjir dan rob yang digiatkan Pemkot bisa segera dilakukan, sebab di sebelah gudang docking kapal ini sudah menumpuk sheetpile yang sudah siap pasang, namun harus terkendala menunggu pergeseran kapal ini yang memakan waktu agak lama.

"Harapannya, dengan kegiatan ini bisa berdampak positif ke yang lain, dimana pemilik kapal-kapal bisa memindahkan kapal miliknya ke lokasi yang telah ditentukan yakni di kolam retensi dan kolam tambat labuh," tandasnya.