Wawalkot Monev Pembangunan Jembatan Penghubung RSUD Bendan

Guna meningkatkan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Pemerintah Kota Pekalongan membangun jembatan penghubung RSUD Bendan Kota Pekalongan. Untuk memastikan progres pembangunan, Wakil Walikota (Wawalkot), H Salahudin STP melakukan monitoring dan evaluasi pengerjaan proyek di RSUD Bendan, Senin ( 7/11/2022).

Usai monitoring, Wawalkot Salahudin mengungkapkan bahwa dirinya memeriksa kualitas pasir yang digunakan untuk pembangunan. "Alhamdulillah kualitas pasir bagus, ketika dites kandungan lumpurnya sangat sedikit artinya kualitas baik. Temuan di lokasi yakni yang kurang hanyalah penerapan K3, para pekerja ada yang tidak menggunakan kelengkapan alat keselamatan. Ini ke depannya kami tekankan agar tak ada dampak negatif," terang Salahudin.

Kaitannya dengan progres pembangunan, disebutkan Salahudin bahwa progres sudah plus 40-an persen dan ini sudah sangat melebihi target. "Kami harapkan pembangunan ini bisa sesuai dengan target dan kualitasnya juga baik," kata Salahudin.

Sementara itu, mewakili Direktur Utama RSUD Bendan, Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, dr Difayana menjelaskan hari ini wawalkot telah memonitoring pekerjaan pembangunan jembatan penghubung di RSUD Bendan, dimana jalur penghubung ini sangat dibutuhkan. "Setahun lalu Walikota melihat ada pasien dari gedung IGD baru menuju IGD lama, posisinya kurang ekonomis karena tidak ada penghubung gedung, jadi ketika hujan atau panas pasien kehujanan atau terkena panas," beber dr Difayana. 

Disampaikan dr Difayana untuk proyek pembangunan penghubung ini kurang lebih Rp2,9 milyar yang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Akhir tahun ini semoga sudah selesai dan bisa digunakan. Nantinya akan ada dua lantai. Lantai 2 masuk ICU baru tembus ke IGD lama, kemudian dari lantai IBS dan nifas yang lama.

"Jadi nanti ada dua lantai, bisa lewat dua jalan alternatif yang menghubungkan gedung lama dan baru. Untuk jalur ini SOP prioritasnya untuk pasien dan tenaga kesehatan atau keluarga yang mengawal pasien. Jadi bukan untuk pengunjung umum," pungkas dr Difayana.