Wali Kota Aaf Tekankan Penguatan Keamanan Pascaaksi Anarkis

Kota Pekalongan – Pasca kerusuhan yang mengguncang Kota Pekalongan pada 30 Agustus 2025 lalu, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid atau yg akrab disapa Mas Aaf menegaskan perlunya langkah nyata dalam memperkuat sistem keamanan di lingkungan masyarakat. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pertemuan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama jajaran Polres Pekalongan Kota di Ruang Batik Mapolres setempat, Rabu (10/9/2025).
Dalam forum tersebut, Aaf mengingatkan warga dan aparat agar tidak meremehkan situasi pascakerusuhan. Ia menilai, aksi anarkis yang terjadi bukanlah insiden spontan melainkan memiliki pola yang terencana, terstruktur, dan masif. Meski begitu, banyak warga yang terlibat hanya sekadar ikut-ikutan tanpa memahami sepenuhnya agenda aksi tersebut.
“Kerusuhan kemarin hampir saja memicu penjarahan yang lebih luas. Kalau kita lengah sedikit saja, dampaknya bisa sangat fatal. Karena itu Saya minta seluruh pihak, baik aparat maupun masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak menyepelekan keadaan,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Wali Kota Aaf menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pengamanan lingkungan. Salah satu upaya yang ditekankan adalah sertifikasi garda pratama bagi seluruh tenaga satpam, serta kewajiban mengikuti pelatihan berkala yang difasilitasi oleh Polres Pekalongan Kota. Menurutnya, satpam memiliki peran vital dalam deteksi dini gangguan keamanan, sehingga kapasitas dan profesionalismenya harus terus ditingkatkan.
“Satpam bukan hanya penjaga pintu atau gerbang, tapi bagian dari sistem keamanan kita. Mereka harus punya sertifikat resmi dan mendapat pelatihan yang memadai agar mampu menghadapi situasi darurat,” lanjut Aaf.
Selain itu, Aaf mengajak masyarakat untuk memperkuat kerja sama antarwarga dalam menjaga lingkungan, seperti mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling), melibatkan RT/RW dalam pemantauan wilayah, serta mempercepat komunikasi dengan aparat jika ada indikasi potensi kerusuhan.
“Antisipasi adalah kunci. Jangan tunggu masalah besar terjadi baru kita bergerak. Saya ingin seluruh masyarakat Kota Pekalongan bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif, aman, dan damai,” imbuhnya.
Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Riki Yariandi menegaskan, pertemuan Forkopimda tersebut juga menjadi wadah konsolidasi lintas sektor, termasuk kepolisian, TNI, kejaksaan, dan pemerintah daerah, untuk menyusun langkah strategis dalam mencegah potensi kerusuhan susulan.
Pihaknya berharap momentum ini menjadi awal penguatan sinergi dan soliditas antara aparat dengan masyarakat.
“Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, melainkan juga tanggung jawab bersama. Dengan sinergi, Saya yakin Kota Pekalongan bisa kembali pulih dan bangkit lebih baik,” pungkasnya.
(Tim Liputan Kominfo/Dian)
PRINT +
DOWNLOAD PDF