Wali Kota Aaf Ajak Ulama dan Umaro Bersinergi Jaga Kondusivitas dan Bangun Kembali Kota Pekalongan

Kota Pekalongan – Sebagai upaya memperkuat sinergi antara pemerintah dan tokoh agama pasca peristiwa yang terjadi pada 30 Agustus 2025 lalu, Wali Kota Pekalongan, H. Achmad Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf menggelar Silaturahim Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan bersama Ulama dan Umaro, Rabu siang (8/10/2025), di Rumah Dinas Wali Kota (Guest House).
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat ukhuwah dan membangun kembali semangat kebersamaan demi mewujudkan Kota Pekalongan yang kondusif, aman, dan sejahtera.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aaf menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh ulama, umaro, serta masyarakat yang terus mendoakan dan mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan dalam menjaga stabilitas dan pemulihan pascakejadian yang sempat mengguncang roda pemerintahan.
“Kami mohon doa dan dukungan dari para ulama dan umaro, agar kondusivitas Kota Pekalongan terus terjaga. Semua tentu tahu bagaimana kondisi Kota Pekalongan pada 30 Agustus 2025 lalu, bagaimana beratnya situasi yang kita hadapi. Alhamdulillah, kini sudah mulai ada titik terang. Insyaallah Kota Pekalongan akan dibangunkan kembali gedung pemerintahan dan DPRD-nya oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU),” tutur Wali Kota Aaf penuh optimisme.
Menurutnya, kehadiran para ulama dan umaro dalam kegiatan silaturahim ini sangat strategis, karena mereka memiliki peran besar sebagai pengayom dan perekat sosial di tengah masyarakat. Wali Kota Aaf berharap melalui pertemuan ini, pemerintah bersama para tokoh agama dapat terus bersinergi dalam menyebarkan pesan kedamaian, saling pengertian, dan gotong royong dalam menghadapi masa pemulihan.
"Kami yakin, dengan sinergi ulama dan umaro, Pekalongan akan bangkit lebih kuat. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan doa dan kebersamaan semua pihak,” tegas Wali Kota Aaf.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Pekalongan, Mahbub Syauqi, menjelaskan bahwa kegiatan ini digagas sesuai arahan langsung dari Wali Kota Aaf sebagai bentuk silaturahim sekaligus komunikasi terbuka antara pemerintah dengan para ulama dan umaro.
“Sesuai arahan Bapak Wali Kota, kegiatan ini diharapkan menjadi pertemuan yang membawa kebaikan pasca peristiwa 30 Agustus lalu. Harapannya, para ulama dan umaro bisa memahami kondisi darurat yang sedang dihadapi Pemkot, mulai dari darurat sampah, darurat pelayanan publik, hingga darurat anggaran. Bahkan, ruang Bagian Kesra juga menjadi salah satu yang terdampak saat kejadian,” jelas Mahbub.
Meskipun sebagian berkas dan dokumen hibah sempat terbakar, Mahbub menyampaikan bahwa timnya bergerak cepat untuk melakukan pendataan ulang dan meminta pembaruan dokumen ke lembaga-lembaga penerima. Ia juga memastikan bahwa intensif untuk takmir masjid, guru TPQ, dan Madin sudah disalurkan, sementara intensif bagi para ulama dan umaro segera diproses sesuai petunjuk Wali Kota.
“Kami bersyukur kegiatan ini akhirnya bisa terselenggara. Ada sekitar 100 ulama dan umaro dari empat kecamatan se-Kota Pekalongan yang hadir. Kami juga fokus membahas kolaborasi pengelolaan sampah bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan para tokoh agama,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Habib Idrus Al Bahr turut memberikan motivasi dan dukungan moral kepada Wali Kota Aaf agar tetap kuat dan sabar dalam memimpin proses pemulihan Kota Pekalongan. Habib Idrus juga menyampaikan kesediaannya untuk membantu melalui jalur komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, termasuk melalui Anggota Komisi VI DPR RI, Rizal Bawazier, agar dukungan pembangunan Kota Pekalongan dapat segera terealisasi.
"Kegiatan silaturahim ini berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Selain mempererat hubungan antara pemerintah dan para tokoh agama, acara ini juga menjadi ruang dialog untuk menampung aspirasi, masukan, dan doa bersama demi keberlanjutan pembangunan Kota Pekalongan yang lebih baik,"pungkasnya.
(Tim Liputan Kominfo/Dian)
PRINT +
DOWNLOAD PDF