Wajah Baru Monumen, Tonjolkan Identitas Kota Pekalongan

Kota Pekalongan, Info Publik - Jika kita melintas di Jalur Pantura, tepatnya di depan monumen kebanggaan Kota Pekalongan, Monumen Djoeang 45. Kita akan disuguhi pemandangan baru dari warisan sejarah tersebut. Monumen yang berdiri guna mengenang perjuangan rakyat Pekalongan menumpas penjajah Jepang pada 3 Oktober 1945 ini kembali direhab. Setelah kemarin ada peninggian, pavling, dan penambahan lampu. Kini monumen kembali direnovasi menjadi lebih bagus.

 

Kepala Seksi Pertamanan, DPU-PR Kota Pekalongan, Romi Yulianto, menuturkan renovasi monumen meliputi pembanguanan toilet, tugu pembungkus, lampu dari akrilik yang bisa menyala, dan dibelakang patung ada diorama yang menggambarkan kisah pertempuran 3 Oktober 1945 yang dilukis cat khusus dan dilapisi akrilik sehingga bisa memancarkan cahaya yang menarik, lampu bambu runcing. Itu semua masih proses. Di bawah patung gagah monumen, saat ini sudah rampung dibangun semacam akrilik yang berbentuk motif batik jlamprang. Bagi Romi, itu menonjolkan ciri khas motif batik Kota Pekalongan, yaitu motif jlamprang. 

Tidak hanya motif jlamprang yang menjadi ikonik Kota Pekalongan, ada juga beberapa lampu. Jumlah lampu yang dipasang menandakan tanggal pertempuran itu terjadi. Ini semakin menebalkan identitas Kota Pekalongan. 

Di area monumen akan ditempatkan  lampu sorot, biorama, dan lampu bambu runcing itu tadi," terang Romi. Selepas pembangunan rampung, Romi beharap masyarakat mampu mejaga bersama-sama. "Harapannya nanti, sudah dibangunkan bagus-bagus, kalau gak dijaga percuma. Jadi, menjaga ini tanggung jawab bersama," imbuhnya.

 

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)