Ubah Cara Belajar, Dindik Kota Pekalongan Implementasikan Pendekatan Deep Learning di Semua Jenjang Sekolah

Kota Pekalongan – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan terus berinovasi dalam meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan di era modern. Salah satu langkah strategis yang kini diimplementasikan adalah penerapan pendekatan pembelajaran mendalam atau Deep Learning di seluruh jenjang satuan pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas sederajat.
 
Kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan ini mulai diterapkan secara menyeluruh sejak Tahun Ajaran Baru 2025/2026, dan mendapat sambutan positif dari para pendidik di Kota Pekalongan. Untuk memperkuat pemahaman sekaligus praktiknya di lapangan, Dindik menggelar kegiatan Talk Show dan Pameran Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) di Aula SMA Negeri 1 Kota Pekalongan, Jumat (10/10/2025).
 
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari tindak lanjut On the Job Training (OJT) yang telah dilaksanakan sebanyak tiga kali. Pada kesempatan ini, sekitar 190 peserta yang terdiri atas kepala sekolah dan guru dari seluruh jenjang pendidikan hadir untuk saling berbagi pengalaman serta menampilkan hasil karya peserta didik yang telah menerapkan prinsip-prinsip Deep Learning di sekolah masing-masing.
 
Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dindik Kota Pekalongan, Moch Ubaidillah, menjelaskan bahwa, Deep Learning bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan yang mengubah cara guru dan siswa berinteraksi dalam proses belajar mengajar.
 
"Deep learning itu bukan kurikulum, tetapi pendekatan. Filosofi pembelajarannya diterjemahkan dalam bentuk strategi, lalu diimplementasikan secara nyata di kelas. Prinsipnya bukan seberapa banyak materi yang diajarkan, melainkan seberapa dalam siswa memahami makna dari materi tersebut dengan rasa gembira dan kesadaran akan manfaatnya,"terang Ubaidillah.
 
Ia menegaskan bahwa, dengan Deep Learning, siswa tidak hanya diharapkan sekadar tahu, melainkan juga memahami serta mampu mengaitkan ilmu yang dipelajarinya dengan konteks kehidupan sehari-hari. Melalui proses pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan relevan, siswa akan tumbuh menjadi pembelajar yang mandiri, reflektif, dan berpikir kritis.
 
Lebih lanjut, Ubaidillah berharap, penerapan Deep Learning dapat mendorong peningkatan kualitas layanan pendidikan di Kota Pekalongan secara menyeluruh. Dengan begitu, berbagai persoalan yang dihadapi dalam dunia pendidikan, baik dari sisi guru maupun siswa, dapat diantisipasi dan diselesaikan bersama.
 
“Harapan kami, dengan adanya pendekatan baru ini, para guru bisa lebih memahami cara memfasilitasi siswa agar belajar dengan makna. Sehingga tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik, tetapi juga membangun karakter dan semangat belajar yang berkelanjutan,” tambahnya.
 
Sementara itu, Koordinator Pengawas Dindik Kota Pekalongan sekaligus narasumber talk show, Supriyono, menilai bahwa Deep Learning berperan penting dalam menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Pekalongan.
 
“Salah satu persoalan yang harus kita selesaikan bersama adalah anak putus sekolah. Selain karena faktor ekonomi, banyak juga yang kehilangan motivasi atau merasa tidak menemukan makna dalam belajar. Nah, di sinilah pendekatan Deep Learning bisa menjadi solusi karena menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan relevan bagi anak-anak,” terang Supriyono.
 
Ia mencontohkan bagaimana hasil penerapan Deep Learning di sekolah-sekolah telah menghasilkan berbagai karya inovatif yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Beberapa di antaranya mengaitkan pelajaran sains dan lingkungan, seperti pengelolaan limbah batik yang dihubungkan dengan konsep matematika dan biologi.
 
“Karya-karya yang dipamerkan hari ini bukan sekadar tugas sekolah, tetapi hasil proses berpikir mendalam siswa yang dibimbing oleh guru. Setelah mengikuti pelatihan, para guru mempraktikkan pendekatan ini di sekolah, sehingga anak-anak belajar dengan cara yang lebih bermakna dan kontekstual,” ujarnya.
 
Melalui kegiatan ini, kata Supriyono, Dindik Kota Pekalongan berkomitmen untuk terus memajukan pendidikan yang adaptif, kreatif, dan berorientasi pada kebutuhan masa depan. Penerapan Deep Learning menjadi tonggak penting dalam transformasi pendidikan di Kota Pekalongan dari pembelajaran yang berpusat pada guru, menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan semangat kolaborasi dan eksplorasi.
 
"Dengan sinergi antara guru, kepala sekolah, dan pengawas, kami optimistis bahwa semangat pendekatan Deep Learning akan membawa perubahan nyata pada dunia pendidikan di Kota Pekalongan, dimana menjadikan setiap ruang kelas bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk tumbuh, berpikir kritis, dan mencintai proses belajar,"pungkasnya.
 
 
(Tim Liputan Kominfo/Dian)