Tingkatkan Kualitas SDM, Dinperinaker Beri Pelatihan Keterampilan Bagi Pengangguran dan Putus Sekolah

Pemerintah Kota Pekalongan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) setempat. Salah satunya melalui pelatihan keterampilan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan kepada 128 peserta yang merupakan siswa drop out atau putus sekolah, pengangguran, korban PHK di lingkungan Masyarakat Industri Hasil Tembakau (DBHCHT) Kota Pekalongan. Pembukaan pelatihan tersebut dilaksanakan di Aula Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (UPTD BLK Disperinaker) setempat, Senin (15/7/2019).
 
Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Slamet Hariyadi, S.H., M.Hum., mengungkapkan pelatihan peningkatan keterampilan dan produktivitas ini terlaksana berkat kerjasama Dinperinaker dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) setempat untuk membekali para calon pencari pekerja dalam memasuki dunia kerja maupun menjadi wirausaha mandiri.
 
“Secara prinsip pelatihan sebenarnya sama, pelatihan skilling bagi angkatan kerja untuk meningkatkan keterampilan dasar bagi masyarakat untuk siap kerja baik di dunia industri maupun berwirausaha mandiri. Pelaksanaan pelatihan ini bekerjasama dengan LPKS yang ada di Kota Pekalongan,” ucap Slamet.
 
Diterangkan Slamet, ada lima kejuruan dalam pelatihan yang dibuka kali ini yakni Operator Komputer sebanyak 2 kelas, Setir Mobil 2 kelas, Menjahit 2 kelas, 1 kelas Handycraft, dan 1 kelas Teknisi HP.
 
“Sebetulnya pelatihan-pelatihan serupa rutin kami lakukan sebagai upaya pengentasan angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Pekalongan sehingga mampu menunjang perekonomian daerah. Awal Januari sudah kami buka pelatihan sampai November mendatang. Setelah pelatihan, peserta akan kami magangkan di beberapa tempat-tempat usaha,” papar Slamet.
 
Peserta pelatihan, lanjut Slamet akan mulai mengikuti kegiatan pelatihan selama kurang lebih 30 hari mendatang dari tanggal 15 Juli-19 Agustus 2019. Selain ilmu, fasilitas yang diberikan diantaranya modul pembelajaran, peralatan tulis, uang transport dan makan, serta sertifikat pelatihan yang akan diberikan usai pemagangan.
 
“Harapan kami mereka akan terserap di dunia kerja baik bekerja di perusahaan maupun berwirausaha mandiri.  Mereka bisa terserap ke lapangan-lapangan pekerjaan baik dalam kota maupun luar kota Pekalongan, misalnya teknisi HP banyak terserap di usaha-usaha mandiri, termasuk menjahit dan setir mobil dan sebagainya. Mereka juga akan diberikan sertifikat tanda lulus setelah menjalani pelatihan,” jelas Slamet.
 
Slamet juga mengimbau agar para calon pencari kerja membuat AK1 atau kartu kuningyang sangat membantu dalam memberikan informasi dan memudahkan pencari kerja memiliki pekerjaan.
 
“Setelah ikut pelatihan, kami minta untuk membuat AK1 sebagai tanda bukti pendaftar pencari kerja, kita bantu fasilitasi pembuatan kartu tersebut,” pungkas Slamet.