Terima Mahasiswa KKN IPB, Mas Aaf Minta Maksimalkan Pengembangan Potensi Lokal Daerah

Kota Pekalongan - Sebanyak 79 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang akan melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di berbagai kelurahan di Kota Pekalongan diharapkan dapat membantu menggali dan mengembangkan potensi daerah setempat. Puluhan mahasiswa tersebut diterima langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid didampingi Sekretaris Bappeda Kota Pekalongan, Ujianto Purwanto, dan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Sekolah Bisnis IPB, Zenal Asikin, dan sejumlah lurah dan camat yang ada di Kota Pekalongan, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda setempat, Senin (24/6/2024).
Walikota Aaf, sapaan akrabnya mengucapkan terimakasih kepada jajaran IPB yang telah menunjuk Kota Pekalongan sebagai salah satu lokasi KKN para mahasiswanya. Ia pun menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN. Mas Aaf meminta kepada perangkat kelurahan dan kecamatan berkolaborasi dengan para mahasiswa untuk saling berbagi ilmu pengetahuan dalam mengembangkan potensi lokal daerah Kota Pekalongan.
"Alhamdulillah dari IPB ada 79 mahasiswa yang akan melaksanakan KKN di Kota Pekalongan selama 35 hari. Mereka disebar ke 10 kelurahan di 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan. Kolaborasi ini diharapkan menumbuhkembangkan potensi-potensi lokal daerah yang mungkin belum bisa digali yang berguna bagi masyarakat setempat," katanya.
Menurutnya, KKN ini merupakan mata kuliah wajib yang harus dijalani para mahasiswa sebelum lulus dalam rangka mengimplementasikan ilmu pengetahuan para siswa kepada masyarakat secara langsung. Mas Aaf menyebutkan, Kota Pekalongan sudah ditunjuk IPB keempat kalinya sebagai salah satu lokasi sasaran KKN mahasiswanya.
Pihaknya berharap, para mahasiswa KKN ini bisa saling membaur dengan masyarakat setempat dan bisa memaksimalkan potensi-potensi lokal di masing-masing wilayah KKN nya untuk dikembangkan secara optimal melalui program-program kerja (proker) yang dijalankannya.
"Bisa bersama-sama mengevaluasi dan memberikan solusi terkait penanganan stunting di Kota Pekalongan yang saat ini masih tinggi sekitar 28 persen. Kami harapkan, mereka bisa saling membaur dengan masyarakat secara langsung dan bisa menyelesaikan tugas-tugas KKN dalam membantu mengkaji permasalahan yang ada kelurahan masing-masing,"tegasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Sekolah Bisnis IPB, Zenal Asikin menjelaskan, 79 mahasiswanya ini akan melaksanakan KKN Tematik yang disesuaikan dengan tema tertentu. KKN kali ini, berkaitan dengan pengembangan dan pendampingan UKM. Mengingat, di IPB sendiri ada sekolah bisnis, maka lebih banyak ditekankan pada aspek kebisnisan dalam prokernya.
"Misalnya, berkaitan dengan digitalisasi, mereka mengajarkan bagaimana melakukan pemesanan dan pemasaran melalui media-media sosial. Selain itu, sesuai concern dari Pak Walikota Aaf yang menginginkan bisa membantu peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan yang masih rendah. Sehingga, harapannya mereka bisa memberikan inspirasi kepada anak-anak jenjang SD, SMP, ataupun SMA sederajat untuk tetap melanjutkan kuliah,"beber Zaenal.
Zenal menyampaikan bahwa, cara meningkatkan produktivitas bisa dilakukan melalui pendidikan dan kesehatan. IPB juga sudah memiliki Prodi Ilmu Gizi, sehingga harapannya mereka bisa mengetahui akar permasalahan serta menemukan solusi penanganan stunting di Kota Pekalongan yang saat ini masih tinggi. Ada 10 kelurahan yang ditunjuk menjadi lokasi sasaran KKN, yaitu Kelurahan Degayu, Krapyak, Bandengan, Jenggot, Kuripan Kertoharjo, Kuripan Yosorejo, Kelurahan Sapuro Kebulen, Setono, dan sebagainya.
Mereka akan melaksanakan KKN terhitung mulai 24 Juni-5 Agustus 2024. Para mahasiswa akan melakukan identifikasi masalah, membuat proker dan melaksanakan lokakarya di akhir masa KKNnya untuk mempresentasikan hasil KKNnya.
"Jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN kali ini ada 79 orang, terdiri dari 30 orang dari prodi sekolah bisnis, sisanya dari berbagai prodi lainnya. Kami sengaja gabungkan dari beberapa prodi agar mereka bisa saling menyatukan perspektif keilmuannya,"pungkasnya. (Dian/Allem).
Walikota Aaf, sapaan akrabnya mengucapkan terimakasih kepada jajaran IPB yang telah menunjuk Kota Pekalongan sebagai salah satu lokasi KKN para mahasiswanya. Ia pun menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN. Mas Aaf meminta kepada perangkat kelurahan dan kecamatan berkolaborasi dengan para mahasiswa untuk saling berbagi ilmu pengetahuan dalam mengembangkan potensi lokal daerah Kota Pekalongan.
"Alhamdulillah dari IPB ada 79 mahasiswa yang akan melaksanakan KKN di Kota Pekalongan selama 35 hari. Mereka disebar ke 10 kelurahan di 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan. Kolaborasi ini diharapkan menumbuhkembangkan potensi-potensi lokal daerah yang mungkin belum bisa digali yang berguna bagi masyarakat setempat," katanya.
Menurutnya, KKN ini merupakan mata kuliah wajib yang harus dijalani para mahasiswa sebelum lulus dalam rangka mengimplementasikan ilmu pengetahuan para siswa kepada masyarakat secara langsung. Mas Aaf menyebutkan, Kota Pekalongan sudah ditunjuk IPB keempat kalinya sebagai salah satu lokasi sasaran KKN mahasiswanya.
Pihaknya berharap, para mahasiswa KKN ini bisa saling membaur dengan masyarakat setempat dan bisa memaksimalkan potensi-potensi lokal di masing-masing wilayah KKN nya untuk dikembangkan secara optimal melalui program-program kerja (proker) yang dijalankannya.
"Bisa bersama-sama mengevaluasi dan memberikan solusi terkait penanganan stunting di Kota Pekalongan yang saat ini masih tinggi sekitar 28 persen. Kami harapkan, mereka bisa saling membaur dengan masyarakat secara langsung dan bisa menyelesaikan tugas-tugas KKN dalam membantu mengkaji permasalahan yang ada kelurahan masing-masing,"tegasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Sekolah Bisnis IPB, Zenal Asikin menjelaskan, 79 mahasiswanya ini akan melaksanakan KKN Tematik yang disesuaikan dengan tema tertentu. KKN kali ini, berkaitan dengan pengembangan dan pendampingan UKM. Mengingat, di IPB sendiri ada sekolah bisnis, maka lebih banyak ditekankan pada aspek kebisnisan dalam prokernya.
"Misalnya, berkaitan dengan digitalisasi, mereka mengajarkan bagaimana melakukan pemesanan dan pemasaran melalui media-media sosial. Selain itu, sesuai concern dari Pak Walikota Aaf yang menginginkan bisa membantu peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan yang masih rendah. Sehingga, harapannya mereka bisa memberikan inspirasi kepada anak-anak jenjang SD, SMP, ataupun SMA sederajat untuk tetap melanjutkan kuliah,"beber Zaenal.
Zenal menyampaikan bahwa, cara meningkatkan produktivitas bisa dilakukan melalui pendidikan dan kesehatan. IPB juga sudah memiliki Prodi Ilmu Gizi, sehingga harapannya mereka bisa mengetahui akar permasalahan serta menemukan solusi penanganan stunting di Kota Pekalongan yang saat ini masih tinggi. Ada 10 kelurahan yang ditunjuk menjadi lokasi sasaran KKN, yaitu Kelurahan Degayu, Krapyak, Bandengan, Jenggot, Kuripan Kertoharjo, Kuripan Yosorejo, Kelurahan Sapuro Kebulen, Setono, dan sebagainya.
Mereka akan melaksanakan KKN terhitung mulai 24 Juni-5 Agustus 2024. Para mahasiswa akan melakukan identifikasi masalah, membuat proker dan melaksanakan lokakarya di akhir masa KKNnya untuk mempresentasikan hasil KKNnya.
"Jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN kali ini ada 79 orang, terdiri dari 30 orang dari prodi sekolah bisnis, sisanya dari berbagai prodi lainnya. Kami sengaja gabungkan dari beberapa prodi agar mereka bisa saling menyatukan perspektif keilmuannya,"pungkasnya. (Dian/Allem).