SLRT Wujudkan Pemberian Bantuan Sosial Tepat Sasaran

Sebagai upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di Kota Pekalongan dan guna mewujudkan pemberian bantuan sosial yang tepat sasaran, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas pelaksana Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) tahun 2018 di Ruang Jetayu, Rabu (5/9).

 

Pada sambutannya, Walikota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz SE menyampaikan bahwa, untuk membangun Kota Pekalongan yang lebih baik, saat ini bukan lagi wacana atau diskusi tetapi bekerja dan mulai mengimplementasi. Pada kegiatan ini, fasilitator diberikan pengajaran dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Tentu menjadi kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh peserta pada hari ini," tuturnya.

 

Saelany mengungkapkan bahwa menurunkan angka kemiskinan itu tak mudah, apalagi tidak mempunyai data. Misalnya data dari beberapa instansi yang berbeda, mari satukan untuk data satu," tukas Saelany.

 

Data sangat berpengaruh ke masyarakat, apalagi untuk Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), bahkan orang yang sebenarnya kaya atau berkecukupan mengaku miskin. Ini pola pikir yang harus diubah, fasilitator dalam mendata tak boleh pandang bulu.

 

Sekretaris Dinsos P2KB, Puji Winarni mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas sistem layanan terpadu sebagai upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Pekalongan. Pada tahun 2018 Kota Pekalongan menjadi target untuk pelaksanaan kegiatan dari Kemensos RI. "Sebenarnya sudah sejak  2013 ada program ini tetapi berhenti," terang Puji.

 

Dengan langkah ini tempat-tempat lain cukup maju karena dari Kemensos RI memberikan satu pintu sehingga pergerakan dan akselerasi  kegiatan dapat  lebih cepat dibandingkan masing-masing OPD mengumpulkan data sendiri. "Seperti angka kemiskinan, kita sudah baik karena penurunan angka kemiskinan dari 7,9 % menjadi 7,4%. Kendati demikian, pendataan masyarakat miskin yang mungkin belum mendapatkan pelayanan atau mengakses program yang ada, baik dari pusat, provinsi, atau pemerintah kota dapat dipadukan," bebernya.

 

Satu data memudahkan program-program untuk lebih cepat mengentaskan kemiskinan. Pada intinya diharapkan untuk bersatu padu memudahkan akses masyarakat miskin untuk memperoleh layanan dan program di Kota Pekalongan. Sistem yang akan berjalan nantinya dilakukan melalui fasilitator yang berasal dari kelurah untuk melakukan pendataan, verifikasi, kemudian merujukkan. "Saat ini yang tengah dilakukan adalah melatih fasilitator yang nantinya sebagai pelaksana di tingkat kelurahan di Kota Pekalongan. Ada 50 fasilitator, kemudian untuk yang tingkat kecamatan ada TKSW (supervisor), ada back office dan non backoffice di kota atau kabupaten," jelas Puji.

 

Rumah SLRT nantinya akan bertempat di Dinsos P2KB Kota Pekalongan. Kemudian untuk ke depannya telah ditunjuk dua Kelurahan  yang menjadi pusat kesejahteraan sosial yakni Medono dan Kraton. "Jadi para fasilitator akan mendata melalui tablet atau android. Fasilitator akan turun ke lapangan, melakukan pendataan," pungkasnya.

 

Tim Komunikasi Publik - Dinkominfo Kota Pekalongan