Siapkan Cantin Sehat, Pemkot Dorong Pemanfaatan Elsimil

Pentingnya mempersiapkan kesehatan calon pengantin (cantin) terus didorong oleh Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) lewat pemanfaatan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) yang penggunaannya juga disinergikan dengan instansi terkait antara lain Kantor Kementerian Agama, Dinas Kesehatan dan kecamatan.
Dalam kegiatan sosialisasi Elsimil yang digelar di aula PKK Kota Pekalongan, Rabu (6/12/2023). Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi mengatakan bahwa untuk mengoptimalkan aplikasi Elsimil pihaknya menjalin kerjasama dengan tiga intansi tersebut, “Sosialisasi hari ini mengingatkan kembali instansi terkait untuk secara tegas mengedukasi masyarakat bahwa Elsimil sebagai salah satu syarat penting yang harus dipenuhi bagi cantin, periksa ke puskesmas dan mendownload Elsimil, ke depan kami juga ingin menambah pojok Elsimil di layanan publik,” terangnya.
Lebih lanjut, kabid pengendalian penduduk dan keluarga berencana, Indira Susanti menuturkan bahwa aplikasi dari BKKBN ini untuk deteksi dini faktor risiko stunting dari calon pengantin, tujuannya Elsimil menjadi syarat dalam dokumen pendaftaran pernikahan. Dikatakan Indria, selama ini sudah melakukan upaya-upaya, penandatanganan komitmen antara Dinsos-P2KB, Kemenag, Dinkes, Kecamatan kita lakukan di 22 Agustus 2022, surat edaran sudah terbit di tahun 2022 yang salah satu poinnya mengatakan bahwa elsimil dipersyarakat dalam dokumen pernikahan akan tetapi pada pelaksanaannya belum berjalan dengan maksimal, belum ada keharusan yang mengikat, “Harapannya setelah sosialisasi ini dan pemeriksaan 3 bulan semua cantin dalam melakukan pendaftaran pernikahan harus melampirkan sertifikat Elsimil dan sebelumnya dia juga harus melakukan pemeriksaan untuk mengisi data di elsimil hrus periksa ke faskes, aplikasi ini bisa di download melalui play store,” ujarnya.
Ia menambahkan agar cantin tidak perlu khawatir, jika hasil pemeriksaan kesehatan belum sesuai, mereka tetap bisa menikah tetapi cantin akan didampingi tim pendamping keluarga, yang mana di kota Pekalongan ada sekitar 708 orang, “Kemudian jika cantin kesulitan menggunakan Elsimil, bisa datang ke balai penyuluhan KB di kecamatan, petugas disana akan siap membantu mengakses aplikasi dan sekaligus mengedukasi para cantin,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil walikota (Wawalkot) Pekalongan, Salahudin mengatakan bahwa aplikasi Elsimil memudahkan untuk membantu masyarakat menyiapkan anak-anak mereka lahir dengan kualitas yang lebih baik. Kesiapan cantin wanita bisa terukur karena ada tes kesehatan, ada hasil lab dan sebagainya, seperti dengan pengukuran lingkar lengan dan hemoglobinnya, “Dengan begitu ketika ada permasalahan mereka akan dibantu dari kader puskesmas maupun Dinsos-P2KB untuk memperbaiki kesehatan mereka, sehingga ketika mereka hamil dan melahirkan, anak-anaknya sebisa mungkin terhindar dari stunting karena aplikasi ini bisa diunduh 3 bulan sebelum menikah, masih ada waktu untuk mempersiapkan,” bebernya.
Selain upaya medis dan akademis, Wawalkot Salahudin menghimbau agar pemangku wilayah ketika bertemu masyarakat untuk bisa mengingatkan mempersiapkan mental dan spiritual, karena memiliki anak tidak mudah, butuh kesiapan mental spiritual, salah satunya dengan memperbanyak bersedekah dapat meninggalkan generasi yang kuat dan cerdas.
Dalam kegiatan sosialisasi Elsimil yang digelar di aula PKK Kota Pekalongan, Rabu (6/12/2023). Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi mengatakan bahwa untuk mengoptimalkan aplikasi Elsimil pihaknya menjalin kerjasama dengan tiga intansi tersebut, “Sosialisasi hari ini mengingatkan kembali instansi terkait untuk secara tegas mengedukasi masyarakat bahwa Elsimil sebagai salah satu syarat penting yang harus dipenuhi bagi cantin, periksa ke puskesmas dan mendownload Elsimil, ke depan kami juga ingin menambah pojok Elsimil di layanan publik,” terangnya.
Lebih lanjut, kabid pengendalian penduduk dan keluarga berencana, Indira Susanti menuturkan bahwa aplikasi dari BKKBN ini untuk deteksi dini faktor risiko stunting dari calon pengantin, tujuannya Elsimil menjadi syarat dalam dokumen pendaftaran pernikahan. Dikatakan Indria, selama ini sudah melakukan upaya-upaya, penandatanganan komitmen antara Dinsos-P2KB, Kemenag, Dinkes, Kecamatan kita lakukan di 22 Agustus 2022, surat edaran sudah terbit di tahun 2022 yang salah satu poinnya mengatakan bahwa elsimil dipersyarakat dalam dokumen pernikahan akan tetapi pada pelaksanaannya belum berjalan dengan maksimal, belum ada keharusan yang mengikat, “Harapannya setelah sosialisasi ini dan pemeriksaan 3 bulan semua cantin dalam melakukan pendaftaran pernikahan harus melampirkan sertifikat Elsimil dan sebelumnya dia juga harus melakukan pemeriksaan untuk mengisi data di elsimil hrus periksa ke faskes, aplikasi ini bisa di download melalui play store,” ujarnya.
Ia menambahkan agar cantin tidak perlu khawatir, jika hasil pemeriksaan kesehatan belum sesuai, mereka tetap bisa menikah tetapi cantin akan didampingi tim pendamping keluarga, yang mana di kota Pekalongan ada sekitar 708 orang, “Kemudian jika cantin kesulitan menggunakan Elsimil, bisa datang ke balai penyuluhan KB di kecamatan, petugas disana akan siap membantu mengakses aplikasi dan sekaligus mengedukasi para cantin,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil walikota (Wawalkot) Pekalongan, Salahudin mengatakan bahwa aplikasi Elsimil memudahkan untuk membantu masyarakat menyiapkan anak-anak mereka lahir dengan kualitas yang lebih baik. Kesiapan cantin wanita bisa terukur karena ada tes kesehatan, ada hasil lab dan sebagainya, seperti dengan pengukuran lingkar lengan dan hemoglobinnya, “Dengan begitu ketika ada permasalahan mereka akan dibantu dari kader puskesmas maupun Dinsos-P2KB untuk memperbaiki kesehatan mereka, sehingga ketika mereka hamil dan melahirkan, anak-anaknya sebisa mungkin terhindar dari stunting karena aplikasi ini bisa diunduh 3 bulan sebelum menikah, masih ada waktu untuk mempersiapkan,” bebernya.
Selain upaya medis dan akademis, Wawalkot Salahudin menghimbau agar pemangku wilayah ketika bertemu masyarakat untuk bisa mengingatkan mempersiapkan mental dan spiritual, karena memiliki anak tidak mudah, butuh kesiapan mental spiritual, salah satunya dengan memperbanyak bersedekah dapat meninggalkan generasi yang kuat dan cerdas.