Semakin Dikenal, Distribusi Jamu BPSJ Meningkat

Kian familiar, distribusi produk jamu yang diproduksi oleh Balai Pelayanan dan Saintifikasi Jamu (BPSJ) kota Pekalongan meningkat, tercatat ribuan jamu telah dinikmati oleh masyarakat Kota Pekalongan dan daerah sekitar.
“Alhamdulillah berdasarkan catatan kami, sampai dengan bulan November 2023 peningkatan produk terutama jamu segar kemasan botol 13 ribu 700 ratus botol yang diterima di masyarakat untuk kemasan pouch atau jamu instan ini 380 pouch,” tutur Kepala UPTD BPSJ Kota Pekalongan, Teuku Reza Fadly.
Disampaikan Raza, jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yakni 12ribuan botol dan 250an kemasan pouch. Ia menuturkan terkait pendistribusian produk BPSJ tidak hanya di kota Pekalongan, pihaknya juga mulai menjalin kolaborasi dengan daerah lain yakni kabupaten Batang melalui pelaku usaha.
“Jika dilihat tren penjualan meningkat, artinya Alhamdulillah semakin bisa diterima di masyarakat terutama yang sudah mencoba selama ini kemudian repeat order berarti cocok dengan produk kami, namun memang untuk keberadaan BPSJ masih jadi tantangan untuk kita karena beberapa masyarakat kota Pekalongan masih belum tahu dimana lokasi kami dan peran kami, tetapi hal ini akan terus diupayakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa varian jamu yang diminati masyarakat antara lain jamu segar jahe susu, kunyit asem, bir pletok, beras kencur sedangkan untuk kemasan instan jahe masih menjadi primadona.
“Di tahun ini, temulawak telah ditetapkan sebagai tanaman obat unggulan di Indonesia dan kami sudah memproduksi temulawak instan. Sehingga kedepan satu potensi ini akan kita usahakan mengenalkan temulawak lebih intens lagi, meningkat manfaat dari temulawak sangat baik untuk fungsi kesehatan khususnya organ hati,” tukasnya.
“Alhamdulillah berdasarkan catatan kami, sampai dengan bulan November 2023 peningkatan produk terutama jamu segar kemasan botol 13 ribu 700 ratus botol yang diterima di masyarakat untuk kemasan pouch atau jamu instan ini 380 pouch,” tutur Kepala UPTD BPSJ Kota Pekalongan, Teuku Reza Fadly.
Disampaikan Raza, jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yakni 12ribuan botol dan 250an kemasan pouch. Ia menuturkan terkait pendistribusian produk BPSJ tidak hanya di kota Pekalongan, pihaknya juga mulai menjalin kolaborasi dengan daerah lain yakni kabupaten Batang melalui pelaku usaha.
“Jika dilihat tren penjualan meningkat, artinya Alhamdulillah semakin bisa diterima di masyarakat terutama yang sudah mencoba selama ini kemudian repeat order berarti cocok dengan produk kami, namun memang untuk keberadaan BPSJ masih jadi tantangan untuk kita karena beberapa masyarakat kota Pekalongan masih belum tahu dimana lokasi kami dan peran kami, tetapi hal ini akan terus diupayakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa varian jamu yang diminati masyarakat antara lain jamu segar jahe susu, kunyit asem, bir pletok, beras kencur sedangkan untuk kemasan instan jahe masih menjadi primadona.
“Di tahun ini, temulawak telah ditetapkan sebagai tanaman obat unggulan di Indonesia dan kami sudah memproduksi temulawak instan. Sehingga kedepan satu potensi ini akan kita usahakan mengenalkan temulawak lebih intens lagi, meningkat manfaat dari temulawak sangat baik untuk fungsi kesehatan khususnya organ hati,” tukasnya.