Selamatkan Pantai, Aksi Penanaman Mangrove Digalakkan

Kota Pekalongan - Komunitas Great of Pekalongan menggalakkan aksi gerakan menanam 2.500 batang pohon mangrove di area Pantai Krematorium, Kandang Panjang, Jumat (7/12/2018).
 
Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya pengurangan dampak dari abrasi yang terjadi di Kota Pekalongan.
 
Aksi penanaman pohon mangrove melibatkankan relawan asal Jepang,  Dinas Pariwisata, Kebudayan, Kepemudaan (Dirparbudpora),  dan Olahraga Kota Pekalongan, serta para siswa dari SMA Negeri 1 Kajen. Sekitar 50 orang turut serta dalam kegiatan tersebut.  
 
"Ini merupakan kegiatan dari Great of Pekalongan,  cabang dari Great of Indonesia gerakan relawan International, kita bekerja sama dengan lindungi hutan.com dan kami mengadakan crowd funding untuk mendirikan space bagi orang orang yang mau ikut berpartisipasi dalam aksi penanaman disini.  Agenda nya kita menargetkan 2500 pohon tetapi secara bertahap dikarenakan kita lebih memfokuskan yang namanya penanaman dan perawatan," ujar Baehaqi, Area Manager Great of Pekalongan.
 
Kota Pekalongan merupakan daerah yang sering berdampak banjir rob akibat naiknya permukaan air laut. Hal ini dikhawatirkan menjadi sebuah ancaman bagi warga karena kerap kali air laut masuk kerumah-rumah warga yang berada di sekitaran pantai.  
 
"Tujuan utamanya kita berharap bisa menanam mangrove sebanyak banyaknya terutama di pesisir pantai karena di daerah sini juga kalo dilihat dari skala memang masih kecil tetapi kalo kita bisa berkelanjutan terus bisa bertahan dari erosi dan juga berguna bagi masyarakat lokal," imbuh Baehaqi
 
Menurut Baehaqi, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terhadap manfaat pohon mangrove akan terus dilakukan, sebab banyak sekali manfaat pohon mangrove bagi warga disekitar pantai. Tak hanya itu, pohon mangrove dapat menahan abrasi air laut,  beberapa bagian pohon mangrove juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami batik. 
 
Dilain pihak,  Iman selaku tim pengawasan dan fasilitator dari Dinparbudpora, mengatakan  bahwa saat ini Kota Pekalongan memiliki 57 hektare wilayah pohon mangrove,  namun hanya sekitar 9 hektare yang sudah teralokasi dan terinfrastruktur oleh pemerintah. Pihaknya berharap melalui kegiatan menanam pohon mangrove tersebut bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan sebagai bentuk upaya pencegahan abrasi air laut. 
 
"Kita berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan terus baik dari manapun itu, karena tujuan kita adalah penyelamatan misi lingkungan terutama disekitar mangrove Kota Pekalongan karena bisa kita lihat sendiri kindisi di Kota Pekalongan ini juga cukup memprihatinkan karena abrasi air laut," imbuhnya. 
 
Sementara itu, Eko Wiarso, Pendamping serta guru siswa SMA Negeri 1 Kajen menjelaskan,  kegiatan menjaga lingkungan merupakan hal yang wajib dilakukan, khususnya bagi SMA 1 Kajen sebagai sekolah Adiwiyata Nasional. Kurang lebih 28 siswa turut membantu kegiatan penanaman pohon mangrove hari ini. 
 

"Harapan kami yang jelas membudayakan Pencegahan Pencemaran, Pencegahan Kerusakan,  dan Pelestarian lingkungan. Kalo kita hanya memberikan tekanan saja seakan akan hanya sekedar kata kata.  Tetapi kalo kita juga memfasilitasi untuk agenda kegiatan yang rutin,  maka mereka juga akan terbiasa dengan sendiri," ucap Eko

 
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)